Edisi: 1.209
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - 'ini Perjalanan Kesepakatan dan Penetapan Tarif Impor oleh Presiden AS, Donald Trump kepada Indonesia, mulai dari 32% hingga 19%.'
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memutuskan, untuk memangkas tarif impor bagi produk-produk Indonesia menjadi 19% yang sebelumnya 32%.
Kebijakan penurunan tarif impor tersebut, usai mencapai kesepakatan perdagangan dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“pagi ini, saya meraih sebuah kesepakatan penting dengan Republik Indonesia sesudah berbicara dengan Presiden yang sangat saya hormati, Prabowo Subianto."|Trump (Presiden AS), dalam cuitannya di media sosial Truth Social, Selasa, (15/07/25) waktu AS.
lalu, seperti apa Perjalanan Pengenaan Tarif Impor AS bagi Indonesia.?
Presiden AS, Donald Trump, Pertama Kali Umumkan Tarif Impor 32%,
Rabu, 2 April 2025 lalu, Presiden AS, Donald Trump, resmi menetapkan tarif resiprokal /atau tarif timbal balik impor terhadap negara-negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.
waktu itu, Indonesia ditetapkan tarif impor sebesar 32%.
melalui Perintah Eksekutif yang dipublish di laman Gedung Putih, Presiden AS, Donald Trump, penetapan tarif resiprokal diperlukan, untuk mengatasi defisit perdagangan yang diklaim dialami AS.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, kurangnya timbal balik dalam hubungan bilateral, tingkat tarif dan non-tarif yang berbeda, serta kebijakan ekonomi mitra dagang AS yang menekan upah dan konsumsi dalam negeri, sebagai pemicunya.
“Kebijakan tarif timbal balik merupakan kebijakan Amerika Serikat untuk menyeimbangkan kembali arus perdagangan global dengan mengenakan bea ad valorem tambahan pada semua impor dari semua mitra dagang,
Bea ad valorem tambahan akan dimulai 10 persen."|Trump (Presiden AS)
Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan, alasan pengenaan tarif impor AS sebesar 32% terhadap produk-produk Indonesia.
Presiden AS, Donald Trump, menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah tarif impor etanol yang ditetapkan Indonesia untuk AS sangatlah tinggi.
“Indonesia (30 persen) mengenakan tarif yang lebih tinggi pada etanol dari pada Amerika Serikat (2,5 persen)."|Trump (Presiden AS)
Pemerintah Indonesia Tempuh Upaya Negosiasi,
menyusul pengumuman tarif impor 32%, Pemerintah Indonesia mengambil langkah negosiasi.
Negosiasi tersebut, diwakili oleh: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto • Wakil Menteri Keuangan RI, Thomas Djiwandono dan Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu.
Airlangga, mengatakan, Indonesia secara aktif mengakses peluang perundingan dengan pejabat-pejabat AS terkait penetapan tarif impor Presiden AS, Donald Trump.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, pemerintah telah berdiskusi dengan Kementerian Perdagangan AS, Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dan berencana bertemu dengan mitra Kementerian Keuangan (Kemenkeu) AS.
“dari hasil pembicaraan, Indonesia ini merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal,
Jadi, ada beberapa negara lain yang juga sudah berbicara dengan Pemerintah Amerika Serikat, antara lain: Vietnam, Jepang dan Italia."|Airlangga (Menko Bid Perekonomian RI) dalam konferensi pers, Jum'at, (18/04/25)
cukup tahu • terdapat beberapa hal yang dinegosiasikan Pemerintah RI kepada AS, seperti; peningkatan impor beberapa komoditas • kerja sama di bidang mineral • mempermudah prosedur impor • peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) • layanan yang menguntungkan AS • pengenaan tarif yang seimbang • perbaikan regulasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan deregulasi perdagangan.
Indonesia Gabung KTT BRICS,
Minggu, 6 Juli 2025, Presiden AS, Donald Trump, mengancam, akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 10% kepada negara-negara mana pun yang mendukung Konferensi Tingkat Tinggi Brasil • Rusia • India • China dan Afrika Selatan (KTT BRICS).
Presiden AS, Donald Trump, menuding, negara-negara yang tergabung BRICS sebagai anti-Amerika.
Pernyataan Presiden AS, Donald Trump, dipublish, usai para pemimpin negara BRICS, termasuk Indonesia, berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri pertemuan puncak tahunan.
menanggapi hal itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan, KTT BRICS bukan bertujuan untuk melawan AS /atau pihak mana pun.
Tata (sapaan akrab), mengatakan, pertemuan negara-negara tersebut, justru, untuk menyatukan negara berkembang dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
“Jadi, tidak ada langkah-langkah untuk melawan suatu negara, suatu kelompok negara."|Tata (Wamenlu RI) dalam keterangannya di Rio de Janeiro, Brasil, Senin, (07/07/25)
Pengumuman Tarif Impor Tetap 32%,
sehari setelah ancaman terhadap KTT BRICS /atau pada Senin, 7 Juli 2025 waktu AS, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan, penetapan tarif impor baru terhadap 15 negara, termasuk Indonesia.
Presiden AS, Donald Trump, memutuskan, untuk mematok tarif terhadap produk-produk impor asal Indonesia sebesar 32%.
“mulai 1 Agustus 2025,
kami akan mengenakan tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32 persen pada setiap dan semua produk Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat,
terpisah dari semua tarif sektoral."|Trump (Presiden AS) dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, yang diunggah ke akun media sosial Truth Social.
Namun, Presiden Ke-47 AS itu, membuka peluang penurunan dan bahkan pembatalan tarif impor bila Pemerintah Indonesia bersedia memenuhi sejumlah permintaan AS.
Presiden AS, Donald Trump, memberi syarat, Indonesia mau membangun fasilitas manufaktur di AS hingga penghapusan hambatan perdagangan, termasuk kebijakan tarif dan non-tarif untuk produk-produk dari Negeri Paman Sam.
“apabila Anda ingin membuka pasar perdagangan yang sebelumnya ditutup bagi Amerika Serikat dan menghapus kebijakan tarif, non-tarif dan hambatan perdagangan anda,
Kami mungkin akan mempertimbangkan penyesuaian terhadap surat ini."|Trump (Presiden AS)
Presiden RI, Prabowo Subianto Negosiasi Langsung,
Setelah pengumuman kedua, Presiden RI, Prabowo, dikabarkan, berencana menemui langsung Presiden AS, Donald Trump.
“Ada (rencana pertemuan), tapi saya belum bisa memastikan kapan."|Prasetyo Hadi (Mensesneg), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jum'at, (11/07/25)
Juru bicara Presiden itu, mengatakan, perwakilan Indonesia yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto sedang berada di Amerika Serikat, melakukan negosiasi dengan pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, untuk menurunkan tarif impor 32%.
“Kami harap kebijakan Amerika ditinjau kembali, sehingga memberikan keuntungan bagi perdagangan Indonesia."|Prasetyo Hadi (Mensesneg).
Trump Tetapkan Tarif Impor 19%,
Selasa, 15 Juli 2025 waktu AS, Presiden AS, Donald Trump kembali mengumumkan tarif impor baru bagi Indonesia.
Presiden AS, Donald Trump, memutuskan, untuk mengurangi tarif resiprokal menjadi 19% setelah melakukan diskusi dengan Presiden RI, Prabowo.
“Pagi ini saya menyelesaikan sebuah kesepakatan penting dengan Republik Indonesia setelah berbicara dengan Presiden yang sangat saya hormati, Prabowo Subianto."|Trump (Presiden AS) dalam cuitan di media sosial Truth Social, Selasa, (15/07/25) waktu AS.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, Indonesia menawarkan sejumlah kesepakatan dagang untuk memangkas tarif impor.
Pemerintah RI menyatakan komitmennya untuk membeli 50 unit armada pesawat Boeing • mengimpor komoditas energi dari AS dengan nilai mencapai USD 15 Miliar /atau sekitar IDR 240 Triliun (asumsi Kurs IDR 16.000 per-USD) dan membeli produk-produk pertanian buatan AS senilai USD 4,5 Miliar /atau sekitar IDR 72 Triliun.
“untuk pertama kalinya, peternak, petani dan nelayan kami, akan memiliki akses lengkap dan total ke pasar Indonesia yang berpenduduk lebih dari 280 juta orang,
Ekspor AS ke Indonesia akan bebas hambatan tarif dan non-tarif."|Trump (Presiden AS)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Hukum, Pajak, Bisnis,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Truth Social, Kemensetneg RI,
| Penerbit: Kupang TIMES