USAI dikritik Legislator Gerindra, Titiek Soeharto, Mentan RI, Amran Sulaiman KLARIFIKASI Perbandingan KENAIKAN Harga Beras RI dan Jepang.!

Edisi: 1.148
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, menepis tudingan bahwa; dirinya tidak peduli terhadap kenaikan harga beras di dalam negeri. 

Amran, mengatakan, isu tersebut hanyalah framing yang sengaja dibangun pihak tertentu. 

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan, 

perlu kami sampaikan, informasi yang beredar di-framing.. sengaja di-framing bahwa; kami tidak peduli terhadap naiknya harga beras."|Amran (Mentan RI) dalam keterangan, yang diunggah melalui cuplikan video, Minggu, (24/08/25).

Amran, mengatakan, pemerintah sejak awal sudah melakukan berbagai langkah untuk menekan harga beras, di antaranya melalui operasi pasar bersama Perum Bulog. 

Total 1,3 Juta Ton Beras digelontorkan dengan harga IDR 12.500 per-Kilogram. 

"itu bentuk kepedulian dan itu atas perintah Bapak Presiden."|Amran (Mentan RI).

Amran, menegaskan, selain menjaga harga di tingkat konsumen, pemerintah juga memperhatikan petani. 

salah satunya dengan menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) menjadi IDR 6.500 per-Kg.

"Alhamdulillah, hasilnya hari ini yang kita syukuri adalah, bahwa; NTP (Nilai Tukar Petani).. kesejahteraan petani meningkat, 

Kemudian yang tidak kalah pentingnya sebagai anak bangsa.. kita tidak impor lagi, 

sekarang stok kita 4 juta ton lebih.. ini kita syukuri."|Amran (Mentan RI)

Amran, menyinggung kembali ucapannya soal harga beras di Jepang yang sempat menuai kritik. 

Amran, menjelaskan, pernyataan tersebut dimaksudkan untuk mengajak masyarakat bersyukur, sambil memastikan pemerintah terus bekerja keras menekan harga beras di dalam negeri.

"Adapun kami menyebut bahwa Jepang itu kenaikan harga beras cukup tinggi, 

artinya, kita patut mensyukuri, tetapi kami mewakili pemerintah harus bekerja keras menurunkan harga dan juga hasilnya hari ini sudah 13 Provinsi harga sudah turun, 

Kami yakin ke depan semakin turun.. Kenapa.? Operasi pasar kami lanjutkan terus menerus."|Amran (Mentan RI)

Amran, kembali menegaskan keberpihakannya kepada rakyat, baik petani maupun konsumen.

"Saudaraku, bukti nyata satu lagi, bahwa; kami sangat peduli dengan kenaikan harga beras dan peduli pada konsumen, 

Kami pertaruhkan segalanya demi konsumen, demi petani Indonesia adalah yang mencurangi petani baru-baru ini, yaitu; para pengusaha yang tidak bertanggung jawab, kami berani berhadapan demi konsumen, demi rakyat Indonesia."|Amran (Mentan RI).

Mentan Panen Kritik, 

sebelumnya, Amran, menuai kritik, usai rapat kerja bersama Komisi IV DPR-RI. 

dalam raker tersebut, Amran, mengatakan, masyarakat terlalu reaktif terhadap kenaikan harga beras di Indonesia, sementara harga beras di Jepang mencapai IDR 100.000 per-Kg. 

"sekarang ini baru naik sedikit saja ribut, 

Jepang sudah IDR 100 ribu per-Kg harga beras hari ini."|Amran (Mentan RI), Kamis, (21/08/25).

Pernyataannya langsung ditanggapi Ketua Komisi IV DPR-RI, Titiek Soeharto. 

Titiek Soeharto, menilai, perbandingan harga beras antara Indonesia dan Jepang tidak tepat, mengingat perbedaan pendapatan per-Kapita kedua negara. 

"Nggak bisa dibandingkan dengan Jepang.. Pendapatan per-Kapita kita juga sudah lain, Pak."|Titiek (Ketua Komisi IV DPR-RI) 

cukup tahu • berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, harga beras dalam sebulan terakhir memang menunjukkan tren kenaikan. 

Beras Medium Naik 0,67% menjadi IDR 15.100 per-Kg.

sementara Beras Premium Naik 0,60% menjadi IDR 16.800 per-Kg.

untuk menekan pergerakan harga, pemerintah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 Juta ton melalui tujuh jalur distribusi, mulai dari pasar rakyat, koperasi, outlet binaan pemda, Gerakan Pangan Murah, hingga ritel modern.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, Pangan, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Komisi IV DPR-RI, Kementerian Pertanian RI, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®