Mensesneg RI, Prasetyo Hadi: "Peluncuran Buku, PENULISAN Ulang Sejarah, Kemungkinan MUNDUR."

Edisi: 1.131
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Mensesneg RI, tidak menjelaskan, alasan kemungkinan penundaan peluncuran penulisan ulang sejarah.

Menteri Sekretaris Negara RI, Prasetyo Hadi, mengatakan, peluncuran penulisan ulang sejarah Indonesia, kemungkinan ditunda. 

Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah tersebut, direncanakan pada Agustus 2025. 

"ada kemungkinan mundur."|Prasetyo (Mensesneg RI) di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (05/08/25)

Politikus Partai Gerindra itu tidak menjelaskan alasan kemungkinan penundaan tersebut, dirinya hanya bilang belum ada jadwal pasti peluncuran dilakukan. 

"belum, belum."|Prasetyo (Mensesneg RI)

cukup tahu • sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menargetkan, penulisan sejarah Indonesia versi terbaru rampung pada Agustus 2025 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Ke-80 RI yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus.

Ketua DPR-RI, Puan Maharani, meminta pemerintah tidak tergesa-gesa dalam proyek penulisan ulang sejarah. 

Cucu Presiden Sukarno itu menyerukan agar pemerintah tidak mengabaikan protes masyarakat. 

"Jangan terburu-buru, kita lihat lagi bagaimana fakta sejarah yang ada."|Puan (Ketua DPR-RI) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (03/07/25) 

Juli 2025 lalu, Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas menggeruduk Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat sedang rapat kerja bersama Komisi X DPR-RI. 

Koalisi Sipil, mengatakan, interupsi ini merupakan aksi simbolik. 

"untuk memprotes adanya pemutihan sejarah dan juga mengecam pernyataan Fadli Zon yang mengatakan pemerkosaan massal 1998 adalah rumor dan tidak ada buktinya."|Jane Rosalina (Ketua KMSMI) saat ditemui di sekitar kompleks parlemen DPR-RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (02/07/25)

Aktivis Perempuan, Eva Sundari, menilai, penulisan ulang sejarah mengabaikan perspektif korban, terutama perempuan. 

Penulisan ulang sejarah, lebih menonjolkan narasi pelaku, sehingga dikhawatirkan mengandung kekeliruan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, Hukum, Sejarah, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Kemensetneg RI, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®