Presiden AS, Donald Trump: "Indonesia SEGERA Impor Produk Pertanian." Pengamat ingatkan Hal ini.?

Edisi: 1.211
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - 'Pengamat pertanian Syaiful Bahari mengatakan, harus dilihat dahulu jenis produk pertanian apa yang akan dibeli dari Amerika Serikat.'

Pengamat Pertanian, Syaiful Bahari, menanggapi, kesepakatan tarif resiprokal 19% yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia. 

sementara itu, produk AS bebas (non-tarif) masuk ke Indonesia.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan, Indonesia akan membeli sejumlah produk AS, salah satunya produk pertanian. 

Syaiful, mengatakan, harus di-lihat dahulu, jenis produk pertanian apa yang akan dibeli dari AS. 

“Komoditas pertanian /atau olahan pertanian yang memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri /atau kalau diproduksi tidak efisien /atau saat ini Indonesia belum mampu memproduksi secara mandiri, memang seharusnya dibuka saja."|Syaiful (Pengamat Pertanian), dikutip dari TCO, Rabu, (16/07/25)

Syaiful, mengatakan, meski demikian, tidak akan berpengaruh terhadap petani Indonesia. 

Kecuali, jika produk yang mampu dihasilkan petani Indonesia secara mandiri. 

“terkecuali, pembebasan tarif impor itu terhadap komoditas pertanian yang sebagian besar ditanam petani, seperti; beras • jagung dan kacang-kacangan,

pemerintah harus memproteksi."|Syaiful (Pengamat Pertanian)

Syaiful, mengatakan, kalau pembatasan impor terhadap Komoditas yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri diperketat.

Justru Industri dan Konsumen yang akan jadi korban.

karena, harga produk akhir akan semakin mahal. 

Syaiful, menyarankan, pemerintah agar jeli melihat peluang dan tantangan yang timbul atas kebijakan tarif resiprokal ini. 

Syaiful, mengatakan, peluang yang ada bagi Indonesia adalah memperbesar ekspor komoditas pertanian tropis ke Amerika. 

“tetapi, komoditas kita harus bisa bersaing kompetitif dengan Vietnam, Thailand, dan negara-negara terdekat dari benua Amerika."|Syaiful (Pengamat Pertanian)

cukup tahu • sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, memutuskan, untuk mengurangi besaran tarif resiprokal terhadap produk impor Indonesia. 

Tarif timbal balik yang awalnya ditetapkan 32% dipangkas menjadi 19%.

Penurunan tarif impor tersebut, datang dengan konsekuensi. 

Ekspor dari Amerika Serikat ke Indonesia akan bebas dari tarif dan hambatan non-tarif. 

“Indonesia akan membayar kepada Amerika Serikat tarif sebesar 19 persen atas semua barang yang diekspor ke AS, sementara ekspor AS ke Indonesia akan bebas dari tarif dan hambatan non-tarif."|Trump (Presiden AS) dikutip dari akun @realDonaldTrump di media sosial Truth Social, Selasa, (16/07/25)

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, kesepakatan tersebut, sebagai perjanjian bersejarah yang dicapai setelah berbicara langsung dengan Presiden RI, Prabowo Subianto. 

Presiden AS, Donald Trump, mengklaim, untuk pertama kalinya dalam sejarah, AS mendapat akses penuh dan total ke seluruh pasar Indonesia.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Indonesia berkomitmen, untuk membeli sejumlah produk dari AS. 

"Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi Amerika Serikat senilai USD 15 Miliar, produk pertanian senilai USD 4,5 Miliar dan 50 unit pesawat Boeing yang banyak di antaranya adalah Jenis 777."| Trump (Presiden AS) 

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, kesepakatan tersebut, memberikan peluang besar bagi petani, peternak dan nelayan AS untuk mengakses pasar Indonesia yang memiliki populasi lebih dari 280 Juta Jiwa. 

Presiden AS, Donald Trump, menegaskan, bila ada re-ekspor dari negara lain dengan tarif lebih tinggi, maka tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif yang dibayarkan Indonesia.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Ekonomi, Pajak, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Syaiful Bahari (Pengamat Pertanian), 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®