Edisi: 1.205
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
WASHINGTON DC, KUPANG TIMES - Menteri Koordinator /atau Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan, tarif impor resiprokal Amerika Serikat sebesar 32% untuk Indonesia akan ditunda selama proses negosiasi masih berlangsung.
“Penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada,
Jadi, kemarin dalam pertemuan di Amerika dengan United States Secretary of Commerce Howard Lutnick maupun Ambassador Greer (USTR), menyepakati bahwa; apa yang diusulkan oleh Indonesia berproses lanjutan,
Jadi, tiga minggu ini, diharapkan, finalisasi fine tuning daripada proposal dan fine tuning atas yang sudah dipertukarkan."|Airlangga (Menko Bid. Perekonomian RI), saat di Belgia, dikutip dari YouTube channel Sekretariat Presiden, Minggu, (12/07/25).
Airlangga, menegaskan, tidak ada tarif tambahan 10% terkait Indonesia yang bergabung dengan BRICS.
cukup tahu: BRICS merupakan Organisasi Negara Berkembang, yang dibentuk oleh: Brazil • Rusia • India • China dan Afrika Selatan.
mereka juga merupakan Negara anggota awal berdirinya BRICS pada 2009.
Negara lain yang lebih dahulu bergabung dengan BRICS pada 2024, antara lain: Iran • Mesir • Ethiopia dan Uni Emirat Arab.
BRICS memiliki 8 (delapan) Negara mitra, antara lain: Belarusia • Bolivia • Kuba • Kazakhstan • Malaysia • Thailand • Uganda dan Uzbekistan.
cukup tahu • sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan, pada 06 Juli 2025, akan mengenakan tarif tambahan 10% kepada sejumlah negara anggota blok ekonomi BRICS.
“Negara mana pun yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika BRICS akan dikenai tarif tambahan 10%,
mereka harus membayar tarif dan mereka tidak akan bertahan lama sebagai anggota."|Trump (Presiden AS), dalam unggahannya di Truth Social, dikutip dari Reuters.
selain itu, Presiden AS, Donald Trump, menerbitkan daftar Negara yang tetap dikenakan tarif impor minimal 10% dan tarif resiprokal per-1 Agustus 2025 mendatang dan Indonesia dikenakan tarif 32%.
Penerapan tarif resiprokal tersebut ditunda dari rencana 9 Juli menjadi 1 Agustus 2025.
“Keputusan ini berdasarkan informasi tambahan dan rekomendasi dari berbagai pejabat senior."|dikutip dari CBS News
surat tersebut tertulis bahwa; tarif umum terpisah dari bea masuk tambahan khusus sektor pada kategori produk utama.
“Barang yang dikirim ulang, untuk menghindari tarif yang lebih tinggi, tetap akan dikenakan tarif tersebut.”|dikutip dari NYT
Pengiriman ulang dalam situasi ini, tampaknya merujuk pada praktik pemindahan barang ke Negara tujuan, sebelum pengiriman terakhir ke AS, untuk menghindari tarif.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan, kemungkinan Presiden RI, Prabowo Subianto akan bertemu langsung dengan Presiden AS, Donald Trump, untuk menegosiasikan tarif impor resiprokal 32%.
"Ada (kemungkinan pertemuan dengan Trump), tapi saya belum bisa memastikan kapan."|Prasetyo (Mensesneg) saat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jum'at, (11/07/25).
Prasetyo, mengatakan, pertemuan tersebut, belum dijadwalkan, karena Presiden RI, Prabowo, masih dalam agenda kunjungan luar negeri ke Arab Saudi • Brasil • Belgia dan Prancis, selama dua pekan.
Sementara tim negosiator Indonesia yang dipimpin oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, saat ini, sedang berada di Washington DC untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS, supaya mempertimbangkan ulang kebijakan tarif tersebut.
Potret: AP|Properti • Airlangga Hartarto bersama Howard Lutnick
Potret: AP|Properti • Airlangga Hartarto bersama Jamieson Greer
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Bisnis, Pajak,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemenko Perekonomian RI, Kemensesneg RI,
| Penerbit: Kupang TIMES