Edisi: 1.219
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
Potret: Crocworld Conservation Centre|Properti • Henry si Kakek Buaya bersama si Pemburu Reptil, Sir. Henry Neumann
KUPANG TIMES - tahukah anda.! ada Buaya yang berusia 125 tahun dan memiliki anak, lebih dari 10.000.?
Ya.. namanya 'Henry,' si Kakek Buaya, dari Afrika Selatan. 🐊
Henry, bukan hanya legenda di Afrika Selatan, tetapi juga simbol ketangguhan makhluk purba, yang hingga saat ini, masih menyimpan misteri umur panjang yang buat para ilmuwan penasaran.
Henry lahir sekitar tahun 1900 di rawa-rawa Delta Okavango, Botswana, Afrika Selatan.
sejak 1985, Henry menetap di Crocworld Conservation Centre di Scottburgh, Afrika Selatan dan menjadi penghuni senior sejak kedatangannya 40 tahun lalu.
Sejarah Henry,
Pada tahun 1910-an Henry muda, dikenal sebagai reptil buas, yang kerap memangsa ternak dan manusia terutama anak-anak.
selama puluhan tahun, Suku /atau Warga Lokal setempat, selalu diteror oleh Henry, hingga akhirnya warga lokal bertemu dengan seorang pemburu reptil terkenal.
Warga Lokal meminta bantuan kepada Pemburu tersebut, yang bernama Sir. Henry Neumann, untuk memburu dan membunuh reptil berdarah dingin tersebut.
setelah berhasil ditangkap, Pemburu lebih memilih merawatnya dari pada membunuhnya.
si Pemburu memberi nama Buaya tersebut 'Henry' sesuai dengan namanya.
Profil Henry,
Henry memiliki ukuran tubuh yang luar biasa besar, dengan panjang lebih dari 5 (lima) meter dan berat hampir 700 Kilogram, menjadikannya jauh lebih besar dari pada Buaya sungai Nile, rata-rata yang panjangnya sekitar 4,5 meter dan beratnya 410 Kilogram.
Henry, tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan yang signifikan.
matanya masih tajam, giginya utuh dan Henry cukup aktif mendekati betina-betina di sekitarnya.
Steven Austad, ahli biologi penuaan dari University of Alabama, mengatakan bahwa; usia 125 tahun bukanlah hal mustahil bagi seekor buaya, terutama jika hidup di lingkungan aman dengan pola makan teratur.
“Hewan yang hidup di lingkungan aman cenderung lebih panjang umur."|Steven Austad (pakar biologi)
Henry terkenal poligami—selama beberapa dekade, dirinya tinggal bersama 6 (enam) betina dan menjadi ayah lebih dari 10.000 keturunan.
meskipun buaya sering dianggap setia pada pasangan, Henry tampaknya membuktikan bahwa di dunia reptil, kesetiaan bisa bersifat relatif.
Mikroba Usus dan Ketahanan Tubuh yang Luar Biasa,
salah satu alasan utama buaya bisa bertahan dan hidup sehat, lebih dari satu abad, diyakini, berkaitan dengan fisiologi unik mereka.
Hewan berdarah dingin (poikiloterm) seperti; buaya memiliki metabolisme lambat yang memungkinkan mereka menghemat energi.
Austad, menjelaskan bahwa; buaya berukuran sama dengan manusia, hanya perlu makan sekitar 4% lebih banyak untuk mempertahankan tubuhnya.
Metabolisme rendah tersebut, memperlambat laju penuaan biologis dan mengurangi stres oksidatif yang biasa memicu kerusakan sel.
Grafik: Mikrobioma buaya menghasilkan berbagai metabolit unik, yang diyakini, berperan penting, dalam ketahanan terhadap kanker, infeksi dan penuaan.
studi menunjukkan interaksi mikroba usus dan perubahan epigenetik memungkinkan buaya bertahan di lingkungan penuh patogen dan polusi, sekaligus menjadi sumber potensial terapi kesehatan masa depan.
sumber: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8688568/
selain metabolisme, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Longevity, cellular senescence and the gut microbiome, mengungkapkan bahwa; mikrobioma usus buaya berperan penting dalam daya tahan tubuhnya.
usus buaya dihuni komunitas bakteri dominan, seperti; Firmicutes dan Fusobacteria, yang membantu memecah makanan busuk dan menghasilkan molekul bioaktif yang memiliki sifat antibakteri, antifungi, dan antikanker.
dalam salah satu studi, Metabolit l-Cyclo (Leucylprolyl) terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker dalam kultur laboratorium.
Peneliti menduga interaksi erat antara mikrobioma usus dan sistem kekebalan membuat buaya nyaris kebal terhadap banyak penyakit yang mematikan bagi mamalia besar.
Fakta lain yang membuat ilmuwan terpukau adalah fenomena negligible senescence, yaitu; penuaan yang hampir tidak terjadi.
Buaya, bisa terus berkembang biak bahkan di usia lanjut, tanpa penurunan fungsi tubuh yang signifikan.
banyak peneliti yakin, buaya, secara teoritis tidak mati, karena “usia tua,” melainkan hanya karena cedera, kelaparan /atau infeksi.
Namun, tantangan risetnya besar: sulit menandai anak buaya dan mengamati satu individu selama lebih dari satu abad.
Akibatnya, banyak teori masih bersifat hipotesis.
Evolusi, Konservasi dan Potensi Ilmiah Masa Depan,
Henry juga menjadi simbol evolusi konservatif buaya.
Fosil menunjukkan, leluhur buaya sudah ada lebih dari 85 juta tahun lalu, ketika dinosaurus masih mendominasi bumi.
Para ilmuwan, mengatakan, pola evolusi lambat tersebut sebagai punctuated equilibrium—spesies hanya berubah bila kondisi lingkungan memaksa.
Strategi tersebut terbukti efektif mempertahankan posisi buaya sebagai salah satu predator puncak selama jutaan tahun.
selain menjadi bukti keajaiban umur panjang, Henry membuka peluang riset kesehatan masa depan.
para ilmuwan menilai mikrobioma usus buaya sebagai “tambang emas biologis” yang potensial dikembangkan menjadi terapi kanker, infeksi dan penuaan.
dengan teknologi multi-omics modern—gabungan metagenomik, metabolomik, proteomik, dan epigenomik—peneliti kini dapat memetakan ribuan molekul unik yang mungkin suatu hari dimanfaatkan untuk kesehatan manusia.
Pemahaman lebih mendalam tentang ketahanan buaya terhadap air tercemar, radiasi, dan patogen juga dapat menginspirasi inovasi baru dalam bidang kedokteran preventif.
di sisi lain, keberadaan Henry mengingatkan pentingnya konservasi.
Populasi Buaya Nile terus tertekan akibat kehilangan habitat, konflik dengan manusia dan perburuan liar.
Melindungi individu luar biasa seperti Henry berarti menjaga warisan biologis yang tidak ternilai dan membuka peluang penemuan medis yang belum seluruhnya terungkap.
saat Henry merayakan ulang tahunnya yang Ke-125, dirinya bukan hanya menjadi buaya tertua yang tercatat, tetapi juga saksi hidup ketangguhan evolusi dan potensi kesehatan yang masih misterius.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Edukasi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Crocworld Conservation Centre di Scottburgh, South Africa,
| Penerbit: Kupang TIMES