TAHUKAH Anda.? Selat Hormuz Jalur Vital BAGI Perdagangan Migas Dunia dan Berpengaruh BAGI Ekonomi Global.!

Edisi: 1.188
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel

   Potret: Reuters|Potret • Kapal Tanker Minyak 

KUPANG TIMES - Israel dan Iran telah sepakat untuk Gencatan Senjata dan memastikan Perang selama 12 hari telah berakhir, Selasa, (24/06/25) 

Namun, tahukah anda, ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz dari lalu lintas perdagangan laut, menjadi ancaman serius bagi ekonomi dunia, kalau benar-benar diterapkan. 

ancaman tersebut, telah disetujui oleh Parlemen Iran sebagai balasan atas serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya Israel ke negara Persia tersebut, yang otomatis akan berdampak serius bagi pasokan minyak bumi dan gas alam cair (LNG) ke pasar global.

Selat Hormuz sangat krusial dalam perdagangan energi global • berikut, data dan Insightnya, berdasarkan sumber resmi yang dihimpun Kupang Times.

PERTAMA • Selat Hormuz menjadi Jalur Utama Minyak dan Gas Dunia.

dikutip dari catatan US Energy Information Administration, Senin, (16/06/25), sekitar 20 Juta Barel Minyak per-hari melewati Selat Hormuz dari 2024 hingga Kuartal I 2025.

Jumlah tersebut, setara dengan kurang lebih sekitar 20% dari total konsumsi minyak global .

Jika dibandingkan dengan volume perdagangan minyak dan gas bumi dunia, angka tersebut, setara dengan lebih dari seperempat /atau 25% dari seluruh volume perdagangan minyak lewat laut dan serta 20% dari perdagangan gas alam cair /atau LNG global.

KEDUA • Selat Hormuz menjadi Sentral Ekspor bagi Minyak dan Gas Asia.

sebagian besar aliran perdagangan minyak dan LNG, melalui; ekspor melalui selat Hormuz dikirim ke kawasan Asia, seperti; China • India • Jepang dan Korea Selatan.

secara persentase sekitar 84% minyak bumi dan 83 % LNG dari kawasan ini di ekspor menuju benua Asia.

KETIGA • Jalur alternatif perdagangan ekspor dari selat Hormuz sangat terbatas.

saat ini terdapat beberapa jalur alternatif perdagangan minyak dan gas bumi yang di hasilkan negara-negara di kawasan teluk. 

misalnya; Arab Saudi bisa menjalankan ekspor melalui pipa dengan Jalur Saudi Yanbu Pipeline dengan kapasitas sebesar 5 Juta Barrel per-hari. 

selain itu, Uni Emirat Arab bisa mengoperasikan jalur pipa ke Fujairah yang berkapasitas 1,8 Juta Barrel per-hari.

sedangkan Iran, mempunyai jalur pipa Goreh–Jask pipeline dengan kapasitas 300 Ribu Barrel per-hari. 

tetapi jalur ekspor pipa Iran, tidak digunakan sejak September 2024.

meskipun ada jalur alternatif ekspor dari Kawasan Teluk selain melalui jalur laut di Selat Hormuz. 

Namun, jalur alternatif tersebut hanya mampu mengalihkan sebagian kecil volume /atau sekitar 10% saja. 

sedangkan lebih dari 90% minyak yang diperdagangkan lewat jalur laut dari Teluk Persia masih bergantung ke Selat Hormuz.

KEEMPAT • penutupan Selat Hormuz adalah risiko geopolitik dan dampak ekonomi.

Jika terjadi gangguan /atau penutupan Selat Hormuz oleh: Iran, harga minyak bisa melonjak drastis:

beberapa analis pasar, dikutip The Times dari Market Watch, memperkirakan harga minyak Brent melonjak melewati USD 100–150 per-barrel  dalam skenario terburuk. 

selain itu, Oxford Economics, dikutip marketwatch.com, memperkirakan, penurunan produk domestik bruto (PDB) global bisa mencapai sekitar 0,8% apabila terjadi lockdown atas Selat Hormuz.

Gangguan lalu lintas perdagangan minyak di Selat Hormuz saja, bahkan tanpa penutupan total, akan memicu kenaikan premi geopolitik, berupa; kenaikan biaya asuransi dan transportasi. 

KELIMA • bagi pengimpor migas global, ini menjadi masalah yang sangat serius. 

saat ini Amerika Serikat hanya mengimpor sekitar 0,5 Juta Barrel per-hari dari Timur Tengah lewat Selat Hormuz yang berarti; hanya sekitar 7 % dari total impor migas AS dan 2 % konsumsi AS.

dampak besar akan dirasakan oleh negara-negara di Kawasan Asia yang dinilai sangat tergantung dengan minyak dari Teluk Persia.

misalnya; China dan India, saat ini menerima 69 % aliran minyak dari Kawasan Teluk. 

sedangkan Jepang dan Korea Selatan paling merasakan dampaknya, apabila terjadi gangguan.   

Demikian gambaran pentingnya Selat Hormuz sebagai jalur vital untuk sekitar sepertiga perdagangan minyak laut global dan 20% perdagangan LNG.

Selat Hormuz sangat penting bagi pasokan energi dunia. 

Gangguan tersebut, walaupun sementara, cukup untuk memicu shok harga besar, ketidakpastian ekonomi global dan memicu penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Perdagangan, Ekonomi, Bisnis, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: US Energy Information Administration, T, Oxford Economics, marketwatch.com,

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®