Edisi: 1.146
Halaman 6
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - "Investigasi perlu dilakukan untuk memastikan apakah orang-orang yang melakukan pemalakan tersebut merupakan anggota Kadin /atau tidak."
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta Kamdani, meminta, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) segera menginvestigasi peristiwa pemalakan oleh sekelompok orang pada Proyek Pembangunan Pabrik di kawasan Krakatau Steel, Cilegon.
para pemalak itu mengatasnamakan diri mereka sebagai anggota KADIN Kota Cilegon.
“saya rasa kita perlu tahu duduk persoalannya.. saya rasa mereka akan investigasi lebih lanjut."|Shinta (Ketum APINDO), kepada wartawan di Kantor Apindo, Jakarta Selatan, Selasa, (13/05/25)
Shinta, mengatakan, selain untuk mengetahui duduk permasalahan kejadian, investigasi perlu dilakukan, untuk memastikan apakah orang-orang yang melakukan pemalakan tersebut merupakan anggota KADIN /atau tidak.
“Apakah ini memang mengatasnamakan organisasi /atau individu atau seperti apa."|Shinta (Ketum APINDO)
Shinta, mengatakan, premanisme merupakan tindakan yang mengganggu iklim dunia usaha.
Shinta, menekankan bahwa; aspek keamanan jadi satu perhatian sangat penting.
Shinta, mengungkapkan bahwa; ancaman terhadap keamanan berusaha menjadi salah satu tantangan struktural yang dialami oleh pelaku usaha /atau industri di lapangan.
Hal tersebut, menjadi penyebab menurunnya Indeks Konsumsi Konsumen (IKK) dan Purchasing Managers Index (PMI) di bulan April tahun 2025.
“Keamanan berusaha ini sangat penting terutama untuk investor dan kegiatan produksi dan distribusi kerap mengalami hambatan."|Shinta (Ketum APINDO)
meskipun pemerintah sudah membuat Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme, Apindo tetap mendapatkan laporan dari para pelaku usaha.
“ini perlu terus dikawal karena pada dasarnya masih ada kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan."|Shinta (Ketum APINDO),
menanggapi aksi premanisme tersebut, Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengatakan, telah membentuk tim verifikasi dan etik untuk meninjau permintaan jatah proyek yang terjadi di Kota Cilegon.
dirinya tidak setuju dengan permintaan jatah proyek tersebut.
sekelompok pengusaha lokal yang membawa nama KADIN, hanyalah orang yang mengganggu industri Tanah Air.
“Besok (Rabu) KADIN bersama Gubernur Banten /atau yang diutus dan juga penegak hukum akan melihatnya."|Anindya (Ketum KADIN Indonesia), saat di Tempo Scan Tower, Jakarta Selatan, Selasa, (13/05/25)
cukup tahu • berdasarkan cuplikan video yang viral di sosial media, terlihat, sekelompok orang mendatangi kawasan industri Krakatau Steel Cilegon untuk bertemu dengan investor asing PT. Chandra Asri Alkali.
mereka minta di-libatkan dalam proyek pembangunan pabrik senilai IDR 5 Triliun tanpa adanya proses lelang.
Permintaan jatah proyek tersebut, berpotensi menjauhkan investor yang ingin masuk ke industri Indonesia.
Anindya sangat menyayangkan aksi tersebut, terutama dengan membawa-bawa nama KADIN.
Anindya, mengatakan, tugas KADIN adalah mengawal kelancaran industri dan memastikan terciptanya pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
“Jadi kalau ada hal-hal seperti itu (permintaan jatah proyek), itu lebih ke arah oknum,
dan itu levelnya kan kabupaten-kota,
memang KADIN itu besar, tapi semangatnya kami adalah pro-bisnis dan juga pro untuk pemberdayaan daerah."|Anindya (Ketum KADIN Indonesia)
terkait langkah selanjutnya, Anindya masih menunggu hasil investigasi dan verifikasi dari tim yang bergerak ke Cilegon.
Anindya, belum bisa memastikan, apakah orang yang membawa nama KADIN Kota Cilegon untuk meminta jatah proyek ini akan dicopot keanggotaannya /atau tidak.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: APINDO, KADIN,
| Penerbit: Kupang TIMES