RESMI: Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon LUNCURKAN Buku Sejarah Indonesia.! meski tuai Pro-Kontra..

Edisi: 1.260
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel

   Potret: Kementerian Kebudayaan RI|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, resmi meluncurkan buku berjudul: 'Sejarah Indonesia: Dinamika Kebangsaan dalam Arus Global.' di Kompleks Kemendikdasmen RI, Jakarta, Minggu (14/12/25). 

dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan, penulisan sejarah nasional, merupakan, bagian penting dari upaya negara merawat memori kolektif bangsa dan memperkuat jati diri Indonesia di tengah arus globalisasi.

Jadi memang (buku) ini ditulis oleh para ahlinya, yaitu: sejarawan se-Indonesia. 

yang tadi telah disebutkan, ada 123 penulis dari 34 perguruan tinggi se-Indonesia."|Fadli (Menbud RI) 

Politikus Gerindra itu, mengungkapkan, pemerintah memfasilitasi para sejarawan untuk menulis buku sejarah.

"Kalau sejarawan tidak menulis sejarah, lantas bagaimana kita merawat memori kolektif bangsa kita.?"|Fadli (Menbud RI)

Fadli Zon, mengatakan, hadirnya buku ini, tidak terlepas dari dihidupkannya kembali Direktorat Sejarah di bawah Kementerian Kebudayaan, yang sebelumnya sempat tidak ada.

eks Legislator RI itu, mengakui, pembentukan kembali Direktorat Sejarah merupakan bagian dari perjuangan internal pemerintah saat pembentukan Kementerian Kebudayaan di era Presiden RI, Prabowo Subianto. 

Saya kira inilah tugas dari Direktorat Sejarah untuk melahirkan buku-buku sejarah,

Jadi sejarawan banyak kerjaannya ini selama ada Direktorat Sejarah ini."|Fadli (Menbud RI)

Sepuluh Jilid Buku Sejarah tersebut mencakup perjalanan panjang Indonesia, mulai dari: akar peradaban Nusantara • interaksi global • masa kolonial • pergerakan kebangsaan • hingga era Reformasi dan konsolidasi demokrasi sampai 2024. 

Fadli Zon, menegaskan, buku sejarah ini, bukan karya yang sempurna dan terbuka terhadap masukan serta kritik publik. 

Fadli Zon, menilai, hal itu wajar sebagai perbedaan pendapat dalam negara demokrasi.

"seringkali di mana berbagai tempat kita mengatakan sejarah itu penting, tetapi kita tahu di dalam proses penulisan ini cukup baik juga polemik,

ada yang minta juga menghentikan penulisan sejarah, 

Saya kira ini juga pendapat yang di era demokrasi ini wajar-wajar saja."|Fadli (Menbud RI)


diberitakan sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengatakan, penulisan ulang sejarah, dibutuhkan, karena yang sudah ada, belum memuat tentang perjalanan bangsa termasuk buku-buku Sejarah Nasional Indonesia (SNI).

meski demikian, proyek yang sedang dikerjakan tetap mengambil bahan dari buku-buku SNI, seperti yang ditulis oleh Nugroho Notosusanto dan Sartono Kartodirjo yang mulai terbit tahun 1974 dan terakhir terbit tahun 1984 dan dimutakhirkan datanya pada tahun 2008. 

"Selama 26 tahun ini, Indonesia tidak pernah menulis sejarah tentang perjalanan bangsa,

Proyek penulisan sejarah 10 jilid ini dimulai dari prasejarah hingga awal pelantikan Presiden RI, Prabowo Subianto,

tapi, kami tidak menulis sejarah dari nol, namun melanjutkan apa yang tidak ditulis."|Fadli (Menbud RI), Selasa (24/06/25). 

bersamaan dengan itu, Koalisi Masyarakat Sipil yang tergabung dalam Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) menolak penulisan ulang sejarah yang digagas pemerintah. 

alasannya, AKSI menilai proyek itu adalah sarana untuk merekayasa masa lalu dengan menggunakan tafsir tunggal dari pemerintah.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Pendidikan, Sejarah, Politik, Hukum, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Kementerian Kebudayaan RI, Kemendikdasmen RI, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®