Edisi: 1.200
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - 'Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan, Maruarar Sirait tidak adil dalam pembangunan rumah rakyat.'
Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, di Wisma II, Jakarta, Selasa, (14/10/25).
saat tiba di Kantor Kementerian PKP RI, Purbaya memberikan sindiran kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait (Ara).
Purbaya secara blak-blakan membandingkan kemewahan fasilitas pejabat dengan kondisi hunian yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"lihat ruang kerja Anda, ya.?
Ini ruangan kerja anda.? Wah gini-gini anda kasih apartemen ukuran berapa.? Nggak adil dia.! Lihat ruangannya segede gini."|Purbaya (Menkeu RI) sambil tertawa, seraya buru-buru menegaskan, bahwa; perkataannya hanya sebatas candaan.
Ara, menanggapi Purbaya, dengan mengatakan, "ini diset sebagai ruang kerja, ruang rapat, sekaligus ruang aspirasi ini, ratusan orang [datang] kemari."
Purbaya, menyoroti, perbedaan kontras antara ruang kerja Ara yang luas dan standar ukuran rumah atau apartemen yang diberikan kepada rakyat kecil melalui program subsidi yang berukuran hanya 36 meter persegi.
memang, ruang kerja Ara di Lantai 21, Wisma Mandiri 2, mewah dan luas.
Kemewahan direpresentasikan dengan lantai kayu solid parket, dengan interior berlanggam klasik.
Furnitur sofa mendominasi perhatian, berwarna biru toska dengan kayu ukiran khas Jepara dan meja kayu berlapis kaca tebal.
Nuansa klasik juga terlihat dari meja kerja dan kursi kayu dengan bantalan empuk bersandaran tinggi.
demikian halnya dengan area dining atau sering difungsikan sebagai area pertemuan yang dilengkapi furnitur kayu warna earth tone. • terdapat dokumentasi foto Ara bersama Presiden Prabowo Subianto, para menteri Kabinet Merah Putih, dan para pemimpin asosiasi pengembang berukuran raksasa dengan pigura bernuansa klasik terpajang berdiri memenuhi ruangan.
Standar yang lebih Manusiawi,
menanggapi sindiran tersebut, Ara, menegaskan, kesiapannya untuk membuat terobosan dalam program perumahan.
Purbaya pun setuju dan menekankan bahwa; standar hunian yang diberikan harus lebih manusiawi dan tidak memaksakan MBR pada kondisi yang terlalu sempit.
"Saya pikir paling manusiawilah."|Purbaya (Menkeu RI), menegaskan, luas hunian yang ada saat ini 36 meter persegi untuk rumah tapak, dan 45 meter persegi untuk apartemen perlu direvisi.
Ara, menjelaskan, saat ini, program perumahan subsidi memperhatikan berbagai profesi rakyat, mulai dari guru, dosen, perawat, hingga pegawai restoran.
"Prinsip utamanya adalah rumah dan tempat tinggal jangan jauh, jadi mereka dekat ke kantor, dekat rumahnya."|Ara (Menteri PKP RI)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemenkeu RI, Kemen PKP RI,
| Penerbit: Kupang TIMES