Edisi: 1.208
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir, menegaskan, keputusan pemerintah Indonesia untuk menolak kedatangan delegasi Israel pada ajang World Artistic Gymnastics Championships di Jakarta, Indonesia, merupakan, langkah yang didasari oleh prinsip Hukum dan Kepentingan Nasional.
dalam pernyataannya yang dikutip dari laman Instagram pribadinya, Kamis, (23/10/25), Erick, menegaskan, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI sebagai wakil Pemerintah Indonesia berpegang pada prinsip menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional.
“Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,
langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku."|Erick (Menpora RI)
Erick, mengatakan, prinsip tersebut juga selaras dengan UUD 1945, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk menghormati keamanan, ketertiban umum, dan melaksanakan ketertiban dunia.
atas dasar itu, Pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk menghindari kedatangan delegasi Israel dalam kejuaraan dunia senam tersebut.
Erick, mengakui, keputusan ini membawa konsekuensi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang kemudian melarang Indonesia menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga di bawah payung Olimpiade.
“Kami memahami bahwa; keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa; Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade."|Erick (Menpora RI)
Erick, kembali menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen membangun ekosistem olahraga nasional melalui blueprint pembangunan olahraga, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan dan pembangunan pusat latihan tim nasional.
“Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia."|Erick (Menpora RI)
cukup tahu • sebelumnya, International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional, resmi memutuskan melarang Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional setelah pemerintah Indonesia menolak menolak menerbitkan VISA bagi tim atlet senam asal Israel.
Keputusan tersebut, memicu reaksi keras dari Federasi Senam Israel (IGF), yang menyebut langkah Indonesia menciptakan “preseden berbahaya” serta menuding Federasi Senam Internasional (FIG) gagal menjamin partisipasi atlet mereka.
dalam rapatnya pekan ini, IOC juga menyatakan akan menghentikan seluruh dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hingga pemerintah memberikan jaminan resmi bahwa seluruh peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, dapat masuk ke Indonesia untuk mengikuti kompetisi.
IOC bahkan merekomendasikan seluruh federasi olahraga internasional agar tidak menggelar acara atau pertemuan di Indonesia hingga ada kepastian hukum yang menjamin prinsip non-diskriminasi.
sebagai informasi, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Namun, menurut IGF, sebelumnya sempat ada komunikasi yang memberi kesan bahwa; partisipasi atlet Israel akan diizinkan.
akibat penolakan tersebut, sejumlah atlet top, termasuk juara dunia lantai dan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Artem Dolgopyat, gagal tampil di Jakarta, Indonesia.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Politik, Olahraga, Sosial,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemenpora RI, IOC,
| Penerbit: Kupang TIMES
