Rocky Gerung BALAS SINDIR: "Purbaya itu Pura-pura Banyak Gaya."

Edisi: 1.173
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Saling Sindir antara Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa dan Akademisi sekaligus Pengamat Politik, Rocky Gerung, makin panas.

perdebatan keduanya menjadi sorotan publik, setelah Purbaya menanggapi kritik Rocky yang menuding Presiden Ke-7 RI, Jokowi tidak berbuat banyak selama menjabat.

tanggapan tersebut disampaikan Purbaya saat hadir dalam forum Great Lecture bertajuk Transformasi Ekonomi Nasional: 'Pertumbuhan Inklusif Menuju 8%' yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, (11/09/25) 

dalam forum tersebut, Purbaya dengan nada bercanda namun berbalut data, menyebut tudingan Rocky tidak berdasar. 

Purbaya, menekankan, peningkatan ekonomi beberapa tahun terakhir, justru tidak lepas dari intervensi langsung Presiden RI, Jokowi (masa itu) terutama dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19. 

“Saya mau kritik Pak Rocky Gerung sedikit,

dia suka ledekin Pak Jokowi nggak ngapa-ngapain.. ini Pak.!

“mumpung bisa kritik, saya kritik di sini."|Purbaya (Menkeu RI) sambil tertawa, memperlihatkan data visual, Senin, (15/09/25). 

tidak berhenti di situ, Purbaya bahkan menyarankan Rocky untuk kembali belajar ekonomi. 

“Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih, 

"Jadi, Pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi pak."|Purbaya (Menkeu RI) celetuk sambil tersenyum, yang disambut tawa audiens.

Tanggapan Rocky Gerung, 

dikutip dari TCO YouTube channel, Rocky Gerung: "Purbaya itu Pura-pura Banyak Gaya."

Rocky Gerung, menilai, Purbaya memang menunjukkan gesture determinasi yang baik di forum tersebut. 

akan tetapi, analisis yang digunakan sebatas teori monetaris Milton Friedman, yang fokus pada pengaturan uang semata.

lebih jauh, Rocky mengibaratkan posisi Purbaya seperti Kasir yang tidak mungkin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara langsung.

Rocky, mengatakan, kebijakan Menteri Keuangan hanya memanfaatkan hasil pertumbuhan untuk kemudian didistribusikan, bukan menciptakan pertumbuhan itu sendiri.

“Pertumbuhan itu tidak datang dari kebijakan menteri keuangan,

Justru yang paling menentukan adalah kementerian teknis seperti perindustrian, perdagangan, dan pertanian, yang ironisnya dikuasai politisi ‘copet.'|RG (Akademisi) dikutip dari YouTube channel Mardani Ali Sera, Rabu, (17/09/25)

Rocky, juga mengkritisi bahwa; Purbaya hadir dalam ekosistem politik yang penuh dominasi kepentingan. 

Rocky, mengatakan, infrastruktur yang seharusnya menopang target pertumbuhan 8% justru dikendalikan oleh politisi yang disebut sebagai “copet."

Hal itu, membuat publik pesimis meski Purbaya tampil dengan optimisme.

tanpa adanya radical break atau perubahan struktural besar, teori-teori ekonomi yang disampaikan hanya akan menjadi wacana semata. 

“Kita boleh saja bicara soal suplai uang, tapi apakah ada demand.? Jangan-jangan justru ditunggu oleh politisi, 

Selama ekologi politik tidak diubah, wacana pertumbuhan ini hanya retorika."|Rocky Gerung (Akademisi) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Ekonomi, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: YouTube channel Mardani Ali Sera, YouTube channel TCO, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®