Edisi: 1.214
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - selama puluhan tahun, Penonton bertumbuh dengan Narasi sederhana, bahwa; Tom si Kucing adalah Antagonis dan Jerry si Tikus adalah Protagonis, yang harus bertahan hidup.
Tom, dikecam, karena selalu mengejar, merusak dan bersikap agresif terhadap Jerry.
Namun, sejumlah Analisis dari Barthes, Mythologies (1957); Reddit /Fan Theories, menilai narasi tersebut dan mengungkap lapisan yang lebih kompleks dari karakter Tom and Jerry.
Apakah Tom Jahat.? atau justru Tom adalah representasi individu yang hanya ingin bertahan hidup, dalam sistem yang tidak adil.?
sementara Jerry, yang terlihat Lugu, mungkin sedang mengelabui dan memainkan peran yang lebih manipulatif.
Tom Bukan Penjahat: 'Tom Korban Tekanan Sistematis dan Tekanan Sosial.'
dalam berbagai episode, Tom terlihat selalu dihukum /atau diancam dikeluarkan dari rumah, setiap kali Jerry lolos dari sikap agresif Tom.
Tom, menunjukkan sikapnya, bukan semata-mata karena agresif, tetapi sebagai bentuk strategi bertahan.
Tom harus berpura-pura mampu menaklukkan Jerry, supaya tetap diakui perannya.
dalam konteks ini, Tom bukanlah Predator, melainkan korban tekanan sosial, seperti; pekerja yang harus menunjukkan performa agresif supaya tidak dianggap gagal.
sumber: Freud, Beyond the Pleasure Principle (1920); Fan Theory: 'Tom Protector Jerry.'
Jerry si Pemain Psikologi: 'Pandai mengambil Perhatian dan Simpati Penonton.'
Jerry sering diposisikan sebagai korban, karena tubuhnya kecil dan ekspresi-nya yang menggemaskan serta membuat simpati penonton.
Namun, dalam riset Psikologi, menunjukkan bahwa; manusia cenderung salah menilai karakter moral berdasarkan ekspresi wajah /atau tubuh.
dalam banyak episode, Jerry selalu memulai konflik lebih dulu, seperti; mencuri makanan, menjebak Tom dan menciptakan Kekacauan, setelah dalam situasi terdesak, Jerry langsung menunjukkan ekspresi wajah kasihan serta gestur tubuh yang terlihat lemah.
Namun, dibalik ekspresi wajah gestur kasihannya, ada tersembunyi kecerdikan yang memanfaatkan rasa empati penonton.
sumber: Zebrowitz and Montepare, Psychological Buletin (1992)
Relasi Kuasa: 'Tom simbol Kelas Pekerja, Jerry simbol Penguasa, yang Pandai Manipulasi sistem.'
di dalam serial kartun Tom and Jerry, tidak sekadar kisah kejar-kejaran, tetapi itu adalah simbol relasi kekuasaan dalam struktur sosial.
Tom mewakili Kelas Pekerja, yang dibebani tuntutan performa, sementara Jerry mempresentasikan kelompok yang terlihat tidak berkuasa, namun, hebat dalam memanipulasi sistem.
Tom and Jerry saling membutuhkan dan mempertahankan perannya masing-masing, supaya eksistensi keduanya diakui dan mendapatkan pengakuan.
ini bukan Konflik Biner, tetapi bentuk simbiosis performatif, demi mempertahankan posisi sosial.
sumber: Foucault, Power /Knowledge (1980)
Tom and Jerry: 'soal Tekanan Sosial, Manipulasi Persepsi dan Kepura-puraan Struktural /Sistemik.'
Kita terbiasa menyederhanakan Konflik yang Galak itu Jahat, yang Kecil itu Benar dan wajib di-bela serta di-lindungi.
Namun, kenyataannya, Moralitas tidak selamanya selaras dengan tampilan fisik /atau suara yang lebih keras.
Tom and Jerry mengajarkan Kita, bahwa; dibalik aksi-aksi yang terlihat lucu, ada tersimpan refleksi tentang tekanan sosial, manipulasi dan kepura-puraan struktural.
dalam kehidupan nyata, bias seperti ini, membuat Kita sering salah menilai, siapa yang sebenarnya korban dan siapa yang sedang memainkan sistem.
sumber: Kahneman, Thinking, Fast and Slow (2011), Nickerson, Confirmation Bias (1998); Zimbardo, the Lucifer Effect (2007).
Tom adalah 'The Necessary Vilain' yang diciptakan oleh Narator.'
dalam kajian naratif, ada istilah 'the nacessary vilain' /atau penjahat yang diperlukan, supaya Pahlawan terlihat hebat /atau cerita bisa terus berjalan.
Vladimir Propp, mengatakan, peran antagonis sebagai struktur naratif wajib dalam cerita dongeng.
Tom berperan sebagai 'penjahat wajib' bukan karena Tom jahat, tetapi karena sistem membutuhkan musuh, supaya Jerry terlihat sebagai korban.
tanpa Tom, Jerry hanyalah tikus pengganggu biasa.
dengan adanya Tom, Jerry jadi protagonis licik yang Kita bela tanpa sadar.
sumber: Propp, Morphology of the Folktale (1928); Vogler, the Writer's Journey (2007).
Tahukah Kamu, Konsep 'The Necessary Vilain' sering diterapkan di dunia nyata, oleh: Politikus dan Penguasa.
Konsep 'The Necessary Vilain' tidak hanya terjadi di dunia film kartun.
di dunia nyata, politikus dan penguasa sering menciptakan sosok 'musuh publik' untuk membangun narasi kepahlawanan mereka sendiri.
isu, seperti; asing • radikalisme • oknum yang dijadikan kambing hitam untuk memecah konsentrasi dan perhatian publik dan menguatkan pencitraan diri.
dalam Ilmu Komunikasi Politik disebut 'Scapegoating' strategi yang mengarahkan kemarahan publik kepada pihak yang dikonstruksi sebagai ancaman.
Tom hanyalah simbol lama, dari teknik politik yang masih diterapkan hingga saat ini.
sumber: Girard, The Scapegoat (1986); Edelman, Constructing the Political Spectacle (1988).
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Sosial, Politik,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: banyak sumber,
| Penerbit: Kupang TIMES