Manny Pacquiao vs Mario Barrios, Berakhir DRAW.! 'Pac-Man Tampil SENSASIONAL di Usia 46 Tahun.'

Edisi: 1.212
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: AP|Properti

LAS VEGAS, KUPANG TIMES - Pertarungan Manny Pacquiao vs Mario Barrios dalam perebutan Gelar Juara Dunia Tinju Kelas Welter versi WBC,  Pac-Man gagal menang.

Manny Pacquiao, tampil sensasional di ring, memperebutkan. Sabuk Kelas Welter versi WBC, yang berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, Sabtu, (19/07/25) waktu setempat. 

Pertarungan berlangsung selama 12 Ronde dengan duel seru dan ketat.

usai duel, Manny Pacquiao vs Mario Barrios, Satu Juri memberi skor 115-113 untuk kemenangan Barrios.

Dua Juri lainnya memberi skor 114-114, yang berarti pertarungan berakhir seri mayoritas.

Hasil tersebut, membuat Barrios sukses mempertahankan Sabuk Kelas Welter versi WBC. 

Petinju asal Filipina itu, membuat sejarah, dengan kembali naik ring tinju dunia di usia Ke-46 Tahun. 

meski Istimewa, bahkan jika Pac-Man menang, itu tidak akan memecahkan rekor sebagai Juara Dunia Tertua.

Manny Pacquiao, kembali dari masa pensiunnya, untuk menghadapi Mario Barrios untuk memperebutkan Gelar Juara Dunia Tinju Kelas Welter versi WBC

Pacquiao terakhir kali bertinju pada Agustus 2021 dan Kalah dari Yordenis Ugas, sementara kemenangan terakhirnya terjadi pada Juli 2019 saat menghadapi Keith Thurman. 

Barrios melawan Abel Ramos dengan hasil seri pada bulan November 2024 setelah memenangkan tiga pertarungan sebelumnya. 

melawan Manny Pacquiao, menjadi Pertarungan Ke-30 dalam Karier Barrios di Dunia Tinju Profesional. 


Jalannya Pertarungan,

Pertarungan ini berisiko tinggi bagi Manny Pacquiao. 

apa pun hasilnya kecuali kemenangan, berpotensi merusak legacy /atau warisan yang telah dibangunnya, sebelumnya dalam olahraga adu pukul tersebut. 

Round 1

Barrios memulai pertarungan dengan memberikan tekanan ke Manny Pacquiao. 

Pacquiao terlihat berusaha membuka pertahanan Barrios dengan melepaskan pukulan kiri, yang menjadi ciri khas-nya. 

Kecepatan tangannya terlihat masih bagus, begitu pula pergerakannya di round Ke-1.

Round 2

Barrios kembali memberikan tekanan ke pertahanan Pac-Man dengan Jab-nya. 

Barrios, benar-benar memaksimalkan Keunggulan Jangkauan Tangan yang memungkinkan dirinya menahan serangan dari Pacquiao.

Pac-Man mendaratkan kombinasi dua pukulan yang bagus, tetapi belum cukup mengancam Barrios. 

Round 3

Pacquiao mengeluh pukulan Barrios yang terlalu rendah.

dan wasit pertarungan, tidak melihat itu sebagai masalah dan duel dilanjutkan. 

Barrios terus melancarkan Jab dan Pacquiao menyadari bahwa; dirinya perlu masuk lebih dalam pertahanan Barrios, supaya tangannya bisa bergerak bebas melancarkan pukulan. 

Round 4

Pac-Man mulai menemukan ritme pertarungan dan mulai mendaratkan lebih banyak pukulan.

Pacquiao terlihat lebih sabar menunggu Barrios menurunkan ritme pukulan, kemudian dirinya memberikan pukulan cepat dengan kombinasi dua pukulan.

Penonton menjadi heboh setiap kali Manny mendaratkan pukulannya ke tubuh Barrios. 

Round 5

Pengamat dan Komentator Tinju, menilai, pergerakan pertarungan Barrios, terlihat, menunjukkan terlalu banyak memberikan rasa hormat kepada mantan Juara Dunia Tinju 8 Divisi tersebut. 

Pengamat dan Komentator Tinju, kemudian diperlihatkan, Barrios memberikan ancaman nyata kepada Pac-Man dengan melancarkan Pukulan Jab yang langsung dibalas oleh Pacquiao dengan mendaratkan beberapa pukulan bagus menjelang akhir round. 

Round 6

ritme pertarungan semakin meningkat, Barrios terlihat ingin lebih masuk ke dalam pertahanan Manny Pacquiao. 

Keputusan Barrios tersebut, membuat Pac-Man sukses melepaskan pukulan yang bagus. 

namun, Barrios kembali balas dengan Pukulan Jab masih menjadi pukulan yang paling menghasilkan poin, tetapi dirinya mulai merasakan beberapa kombinasi pukulan Pac-Man. 

Round 7

Manny Pacquiao, terlihat mendominasi.

saat keduanya terlibat tukar pukulan di tengah ring, Pac-Man sukses membongkar pertahanan dan melepaskan beberapa pukulan keras ke tubuh Barrios. 

meskipun mendapatkan tekanan dari Pac-Man, Barrios terlihat bekerja keras untuk tetap tenang dengan beberapa kali melepaskan pukulan Jab.

Round 8

Barrios masih belum menurunkan intensitas pertarungan. 

Barrios terus memberikan masalah kepada Pac-Man dengan pukulan Jab-nya.

Penonton menjadi heboh menjelang akhir ronde saat Pacquiao kembali melepaskan pukulan-pukulan keras, seakan memutar kembali waktu, era keemasan Manny Pacquiao. 

Round 9

Pac-Man, langsung memberikan ancaman besar dengan mendaratkan lebih banyak pukulan dari pada Barrios.

Barrios memilih saat yang tepat untuk melepaskan pukulan dan mengatur waktu pukulannya dengan sangat baik.

Round 10

Pacquiao kembali terlihat ringan dalam pertarungan ini.


Barrios masuk dan mendaratkan dua pukulan kombo yang bagus.

Namun, Pacquiao juga terus memberikan perlawanan dengan mendaratkan pukulan bagus.

saat ronde hampir berakhir, Pac-Man sukses mendaratkan serangkaian pukulan besar yang terlihat mengguncang tubuh Barrios.

Round 11

di usia yang tidak muda lagi, Manny Pacquiao kembali mengejutkan para penonton. 

Pac-Man tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan terus bertinju.

taktiknya tetap sama dan dirinya menjadi hidup, menjelang akhir round untuk mencoba dan mencuri poin. 

Round 12

ini merupakan pertarungan hebat antara dua petarung beda era.

setiap kali salah satu petarung mendaratkan pukulan yang menghasilkan skor, petarung lain membalasnya.

Pasangan ini benar-benar melepaskan diri di tiga puluh detik terakhir dan memberikan segalanya.


Rekor Sejarah bagi Manny Pacquiao, 

Pac-Man membuat sejarah akhir pekan ini dengan membuka peluang menjadi Juara Dunia Tinju Kelas Welter Tertua dalam Sejarah Tinju Profesional. 

Petinju Legendaris itu tidak bertarung selama empat tahun dan baru saja kalah angka mutlak dari Yordenis Ugas pada tahun 2021.

Barrios, 16 tahun lebih muda dari Pacquiao dan sedang dalam masa keemasannya, memasuki pertarungan dengan status favorit Juara. 

Siapa Petinju Tertua yang pernah memenangkan Gelar Juara Dunia Tinju.?

Manny Pacquiao mengejar sejarah akhir pekan ini dan kesempatan untuk menjadi juara kelas welter tertua dalam sejarah tinju, banyak pihak yang percaya, itu dapat menjadikannya juara dunia tertua yang pernah ada.

Namun, penghargaan itu tetap menjadi milik Bernard Hopkins.

Hopkins, sekarang berusia 60 tahun, memecahkan rekor pada tahun 2014 ketika ia berhasil mempertahankan gelar kelas berat ringan dunia IBF dan menambahkan sabuk IBA dengan kemenangan atas Beibut Shumenov.

Rekor tersebut sebelumnya dipegang oleh George Foreman yang menjadi juara Dunia Kelas Berat IBF pada tahun 1994 di usia 45 tahun.

Hopkins, yang dikenal sebagai The Executioner menjadi juara dunia tertua pada tahun 2013 dengan memenangkan gelar kelas berat ringan IBF pada usia 46 tahun.

Hopkins kembali mempertahankan sabuknya di tahun yang sama dan setelah berusia 49 tahun pada Januari 2014, dirinya memecahkan rekornya sendiri lagi, menjadi juara dunia tertua yang masih bertahan dalam sejarah tinju.


BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Olahraga, Sejarah, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: PBC, Ring Magazine, DAZN, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®