Edisi: 1.221
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Badan Pusat Statistik RI, resmi menetapkan, Garis Kemiskinan Nasional pada Maret 2025 sebesar IDR 609.160 per-kapita per-bulan /atau setara sekitar IDR 20.305 per-hari.
adapun kriteria penduduk miskin di Indonesia adalah yang memiliki pengeluaran di bawah garis kemiskinan.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, mengatakan, angka tersebut, mengalami kenaikan 2,34% dibandingkan periode September 2024.
"Garis kemiskinan Maret 2025 berdasarkan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) sebesar IDR 609.160 per-kapita per-bulan,
Jika kita bandingkan dengan September 2024, mengalami, peningkatan 2,34%."|Ateng, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, dalam konferensi pers, Jum'at, (25/07/25).
Ateng, mengatakan, di Kota, angka garis kemiskinan mencapai IDR 629.561 per-kapita per-bulan /atau naik 2,24% dari September 2024.
sementara di Desa, garis kemiskinan berada di angka IDR 580.349 per-kapita per-bulan /naik 2,42% dari periode sebelumnya.
"Garis kemiskinan Kota, sebesar IDR 629.561 per-kapita per-bulan,
Garis kemiskinan Kota tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan garis kemiskinan pedesaan.. yang di desa mencapai IDR 580.349 per-kapita per-bulannya,
"dengan demikian, garis kemiskinan pedesaan naik sedikit di atas garis kemiskinan perkotaan secara kenaikannya."|Ateng, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS
Ateng, mengatakan, ss sisi komponen, pengeluaran untuk makanan masih mendominasi pembentukan garis kemiskinan.
Peran makanan mencapai 74,58% dari total garis kemiskinan, sedangkan komoditas bukan makanan, seperti; perumahan, pendidikan dan kesehatan menyumbang 25,42%.
"berdasarkan garis kemiskinan, juga kita melihat di grafik yang lingkarannya, peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan mencapai 74,58%,
lebih besar, jika dibandingkan dengan peran komoditi bukan makanan, yaitu; peranannya 25,42%."|Ateng, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS
Ateng, mengatakan, data BPS tersebut, menunjukkan, konsumsi kebutuhan pokok, masih menjadi faktor utama dalam menentukan status kemiskinan di Indonesia.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Ekonomi, Statistik,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: BPS RI,
| Penerbit: Kupang TIMES