Edisi: 1.163
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - 'Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait Pancasila,
Rocky, mengatakan, Sila Ke-1 dan Ke-2 bertentangan.'
Akademisi, Rocky Gerung, menilai Pancasila bukanlah Ideologi Negara.
Rocky, mengatakan, sebuah ideologi mesti utuh dan tidak ada pertentangan di dalamnya.
"Sila Pertama dan Sila Kedua sudah bertentangan."|Rocky Gerung (akademisi), dikutip dari TCO, Rabu, (04/12/19) lalu.
Rocky, mengatakan, arti Sila Ke-1, 'Ketuhanan Yang Maha Esa,' adalah menghadapkan wajah ke langit.
Sila tersebut menganggap bahwa; hanya dari situ lah sumber kebaikan untuk manusia.
lalu, Sila Ke-2, 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,' dapat diartikan bahwa; berbuat baik itu tidak perlu menghadap langit.
"Kalau saya berbuat baik berharap dari langit, artinya; saya tidak jujur berbuat baik,
itu saya namakan humanisme."|Rocky Gerung (akademisi)
Rocky, menjelaskan, humanisme adalah kritik terhadap teokrasi.
Rocky, mengatakan, teokrasi pernah berlaku di Eropa pada abad 15.
waktu itu, pendapat publik dikuasai gereja yang memegang prinsip, jika seseorang tidak direstui langit, maka dia berdosa.
Rocky, mengatakan, humanisme tidak bekerja demikian.
Jika berprinsip humanisme, maka berbuat baik tidak perlu mencari pahala ke surga.
"Sila pertama sebenarnya teokrasi,
Jadi sila Ke-2 adalah kritik sila pertama,
Bayangin, dalam 5 sila itu, sila 1 dan 2 bertentangan."|Rocky Gerung (akademisi).
Rocky, menjelaskan, selain itu, negara yang bisa ngotot berideologi hanyalah negara komunis dan fasis, seperti; Korea Utara dan Jerman waktu berada di masa nazisme.
"Amerika, Australia, Belanda, Perancis, Malaysia.? semua enggak ada ideologinya."|Rocky Gerung (akademisi)
Rocky, menegaskan, berideologi hanya bisa dilakukan oleh manusia, bukan negara.
bagi Rocky Gerung, Negara adalah barang mati, bersifat abstrak dan tidak perlu berideologi.
"Jadi banyak orang yang dangkal perspektifnya, apa yang mau dicapai oleh negara berideologi.? manusia berideologi.? itu keterangan teoritis saya sudah ucapkan di ILC, bahwa; yang berideologi adalah orang konkret dan hidup.
Kalau orang mati enggak perlu berideologi."|Rocky Gerung (akademisi)
Namun, Rocky, menyadari, pernyataan terkait Pancasila menjadi kalimat yang keras, terutama kritiknya yang menyebut Presiden Joko Widodo /atau Jokowi adalah Presiden yang tidak paham Pancasila.
Rocky, mengatakan, hal ini dikarenakan tidak banyak pihak yang mau membahas Pancasila dan tidak mau diskursus pancasila dielaborasi.
"Jadi saya terangkan kalau mau debat ideologi, belajar sejarah ideologi, belajar logika, belajar prinsip-prinsip konsep dasar tentang demokrasi."|Rocky Gerung (akademisi)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Pendidikan,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Rocky Gerung, TCO,
| Penerbit: Kupang TIMES