Mossad Hancurkan dan Merusak Sistem Pertahanan Udara Iran dengan Operasi “Decapitation”

Edisi: 1.184
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: Mossad|Properti

TEL AVIV, KUPANG TIMES - Timur Tengah kembali memanas setelah Militer Israel, melalui badan intelijennya 'Mossad' melancarkan operasi khusus dengan sebutan “Decapitation” yang secara efektif merusak sistem pertahanan udara Iran. 

Operasi Rahasia yang diluncurkan pada 13 Juni lalu tersebut, dinilai sebagai salah satu serangan intelijen paling mematikan dan canggih dalam sejarah konflik Israel-Iran.

Serangan Mendadak di Jantung Teheran, 

pada Jum'at, (13/06/25) malam, Israel Defense Forces (IDF) melancarkan serangan presisi ke sejumlah fasilitas militer dan fasilitas nuklir strategis milik Iran. 

target utama IDF adalah para petinggi militer Angkatan Udara Iran yang selama ini menjadi otak dari peluncuran rudal balistik ke wilayah Israel.

dalam sebuah strategi perang yang jarang digunakan, Mossad membuat dan menjalankan skenario jebakan, dengan mengirimkan undangan rapat palsu ke lebih dari 20 perwira tinggi Angkatan Udara Iran. 

Undangan tersebut, menginstruksikan, seluruh perwira tinggi angkatan udara Iran untuk berkumpul di sebuah bunker bawah tanah super rahasia di kawasan Teheran. 

begitu para perwira dan teknisi senior tiba di lokasi, militer Israel melancarkan serangan rudal presisi yang langsung menghancurkan bunker tersebut dan menewaskan sejumlah besar komandan dan insinyur kunci Iran. 

menurut keterangan resmi dari Departemen Pertahanan Israel, dampak dari operasi ini sangat signifikan—struktur kepemimpinan dan koordinasi serangan udara Iran dilaporkan nyaris lumpuh total. 

“Kami berhasil menghancurkan rantai komando utama yang selama ini bertanggung jawab atas serangan udara ke Israel."|Jubir Dephan Israel.

Efek Domino: Serangan Balasan Iran Melemah

Pasca Serangan militer Israel, kemampuan militer Iran untuk melakukan serangan balasan, menurun drastis. 

Jika sebelumnya militer Iran mampu meluncurkan sekitar 40 rudal balistik dalam satu gelombang.


kini militer Iran hanya mampu mengirimkan kurang dari 40 rudal balistik dalam setiap aksi balasan. 

Militer Israel, mengklaim, hampir separuh peluncur rudal Iran telah dihancurkan melalui; operasi udara dan siber selama dua pekan terakhir.

Pemerintah Israel, menyadari, berkurangnya ancaman serangan udara Iran. 

Pemerintah Israel, mulai melonggarkan sejumlah pembatasan sipil yang sebelumnya diberlakukan. 

Warga Sipil, kini sudah diperbolehkan melakukan perkumpulan dengan jumlah terbatas dan aktivitas ekonomi di beberapa kota besar mulai berjalan normal kembali.

Operasi Intelijen Supir Detail: Ponsel Enkripsi dan Drone Berkamuflase Gudang

dibalik keberhasilan operasi militer Israel, terdapat jaringan intelijen Israel yang sangat presisi dan berlapis. 

Financial Times, menulis, pada 19 Juni, Mossad memanfaatkan perangkat ponsel Android murah yang telah dimodifikasi khusus dengan sistem enkripsi tingkat tinggi. 

Perangkat tersebut didistribusikan kepada agen lapangan dan digunakan untuk koordinasi tanpa terdeteksi oleh sistem keamanan siber Iran.

selain itu, Mossad menyamarkan markas drone sebagai gudang logistik biasa di sekitar perbatasan. 

para agen penyamaran juga berbaur di antara pekerja konstruksi dan sopir truk, memastikan segala informasi yang masuk dan keluar dari Iran dapat dimonitor secara real-time.

daftar target operasi pun sebenarnya sudah ditentukan sejak Maret lalu. 

Militer Israel, mengklaim, telah memantau pergerakan para petinggi militer Iran dan menunggu momen ketika mereka berkumpul secara bersamaan. 

dengan demikian, serangan gelombang pertama yang diluncurkan Mossad dapat langsung menghancurkan seluruh sasaran vital secara bersamaan.

Kolaborasi Elit: Dari Telekomunikasi hingga AI

Perencanaan operasi tersebut, melibatkan para pakar teknologi dari berbagai disiplin. 

tahun lalu, seorang eksekutif perusahaan telekomunikasi Israel di Eropa ditugaskan untuk mengembangkan ponsel Android khusus yang sepenuhnya tahan terhadap upaya sadap dan retas. 

di sisi lain, seorang perwira cadangan yang bekerja di perusahaan teknologi kesehatan dipanggil kembali ke unit elit 9900—satuan yang mengembangkan algoritma pengenalan kendaraan militer, termasuk truk pengangkut rudal, lewat teknologi kecerdasan buatan (AI).

Iran Panik, Perintah Penghapusan WhatsApp dan Perangkat Online, 

sebagai respons atas kebocoran informasi dan serangan mematikan ini.

Pemerintah Iran memerintahkan seluruh pejabat tinggi untuk tidak menggunakan perangkat daring, terutama WhatsApp dan aplikasi komunikasi populer lain. 

bahkan, masyarakat Iran juga diminta secara massal menghapus WhatsApp dari perangkat mereka. 

Namun, menurut sejumlah pakar keamanan siber, langkah pencegahan Iran dinilai tidak cukup efektif.

karena Mossad telah lama menggunakan saluran komunikasi rahasia sendiri yang mustahil dideteksi /atau dijebol oleh intelijen Iran.

Peringatan dari Mantan Intelijen: Jangan Lengah

Seorang mantan pejabat intelijen Israel, Brigadir Jenderal (Purn) Ruth Eisin, menilai, operasi ini sebagai salah satu bukti nyata keunggulan intelijen Israel dalam perang modern. 

Namun, Eisin, mengingatkan bahwa; kesuksesan besar ini tidak boleh membuat Israel lengah. 

“Setiap operasi spektakuler selalu berisiko menimbulkan balasan /atau adaptasi dari pihak lawan, 

Justru saat euforia tinggi seperti inilah para pengambil keputusan harus ekstra waspada dan tetap menjaga kesiagaan penuh."|Eisin (eks Pejabat Intelijen Israel) dikutip dari Channel 12 Israel.

Kesimpulan: Eskalasi Berlanjut, Dunia Menahan Napas

Operasi “Decapitation” Mossad diyakini akan menjadi bahan studi di sekolah-sekolah intelijen dunia. 

di satu sisi, militer Israel berhasil menunjukkan superioritas strategi dan teknologi.

namun, di sisi lain, eskalasi konflik dan kemungkinan aksi balasan dari militer Iran tetap menjadi ancaman nyata. 

dengan struktur komando udara yang telah lumpuh, militer Iran wajib mengevaluasi ulang seluruh skenario pertahanan dan serangan mereka.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Teknologi, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: IDF, Dephan Israel, Financial Times, Channel 12 Israel, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®