Edisi: 1.135
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
WASHINGTON DC, KUPANG TIMES - Presiden Amerika, Serikat Donald Trump kembali menyita perhatian publik setelah mengunggah foto dirinya mengenakan Pakaian Suci Paus di platform media sosial @realdonaldtrump, Jum'at, (02/05/25), waktu setempat.
foto berwarna tersebut terlihat seperti hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
dalam foto tersebut, Trump terlihat mengenakan jubah putih, topi khas Paus, serta liontin salib emas.
selain itu, Trump terlihat mengangkat tangan kanannya, dengan jari telunjuk menunjuk ke langit.
unggahan tersebut, dipublikasikan, tidak lama setelah Trump bercanda kepada para Jurnalis, bahwa; dirinya ingin menjadi Paus berikutnya, menjelang konklaf pemilihan pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.
"saya ingin menjadi Paus, itu akan menjadi pilihan nomor satu saya."|Trump (Presiden AS), saat ditanya siapa yang diharapkan menggantikan Paus Fransiskus, dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu, (03/05/25).
meski dirinya, mengatakan, tidak memiliki calon tertentu.
Namun, Trump, mengatakan, ada seorang Kardinal dari New York yang di anggap luar biasa.
Perkataan Trump tersebut, diyakini merujuk pada Uskup Agung New York, Timothy Dolan, seorang tokoh konservatif Gereja Katolik yang dikenal vokal menentang aborsi.
cukup tahu • Trump, menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pekan lalu, dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak kembali menjabat sebagai Presiden AS.
sekitar 20% warga Amerika Serikat merupakan pemeluk Katolik.
dalam sebuah jajak pendapat pada November 2024, sekitar 60% dari mereka menyatakan dukungan terhadap Trump.
Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya dikenal sebagai pribadi yang lantang menyuarakan kritik terhadap berbagai kebijakan Trump.
Ketika Trump mencalonkan diri sebagai Presiden AS, pada 2016, Paus Fransiskus menanggapi keras, rencana pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.
"siapa pun, siapa pun dia, yang hanya ingin membangun tembok dan bukan jembatan bukanlah seorang Kristen."|Paus Fransiskus
sementara itu, para Kardinal dijadwalkan berkumpul dalam konklaf pada 7 Mei di Kapel Sistina, Vatikan, untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Religius,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: White House, @realdonaldtrump,
| Penerbit: Kupang TIMES