Edisi: 1.132
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Bank Dunia /atau World Bank kembali mengkategorikan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai penduduk miskin, dengan porsi sebesar 60,3% dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa.
Persentase penduduk miskin yang setara 171,91 juta jiwa tersebut, didasari dari acuan garis kemiskinan untuk kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas (upper middle income country) sebesar USD 6,85 per-Kapita per-Hari /atau setara pengeluaran IDR 115.080 per-orang per-Hari (Kurs IDR 16.800/USD).
meski masih menjadi penduduk miskin, namun, perkiraan persentase penduduk miskin untuk 2024 tersebut, turun dibanding 2023 yang sebesar 61,8%.
Proyeksi tingkat kemiskinan Indonesia pada 2025 pun Bank Dunia perkirakan akan semakin menurun menjadi 58,7%, 2026 menjadi 57,2%, dan pada 2027 menjadi 55,5%.
"meskipun permintaan yang kuat telah mendukung kinerja ekonomi yang stabil dan menurunkan angka kemiskinan, percepatan pertumbuhan memerlukan penerapan reformasi struktural untuk meningkatkan potensi pertumbuhan negara dan mengurangi risiko overheating."|laporan Bank Dunia, berjudul: 'Macro Poverty Outlook' edisi April 2025, Selasa, (29/04/25).
Bank Dunia, memberikan ukuran tingkat kemiskinan Indonesia bila mendasari acuan garis kemiskinan dalam bentuk Purchasing Power Parity (PPP) kategori international poverty rate yang sebesar USD 2,15 per-Kapita per-Hari, dan lower middle income poverty rate USD 3,65 per-Kapita per-Hari.
Jika mengacu pada international poverty rate yang sebesar USD 2,15 per-Kapita per-Hari, maka persentase penduduk miskin di Indonesia pada 2024 menjadi hanya 1,3% /atau setara 3,7 juta orang saja.
Sedangkan dengan ukuran garis kemiskinan untuk kategori lower middle income poverty rate sebesar USD 3,65 per-Kapita per-Hari sebesar 44,47 juta orang /atau setara 15,6%.
Penting dicatat, Bank Dunia mengkategorikan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas pada 2023, setelah mencapai gross national income /atau GNI (pendapatan nasional bruto sebesar US$ 4.580 per-Kapita.
dengan demikian, ukuran garis kemiskinan yang pantas digunakan untuk Indonesia mengacu pada pengeluaran USD 6,85 per kapita per hari atau setara pengeluaran IDR 115.080 per-orang per-Hari, sehingga jumlah penduduk miskinnya setara 60,3% dari total penduduk.
dibanding negara tetangga, jumlah kemiskinan di Indonesia pada 2024 itu peringkat kedua setelah Laos yang sebesar 68,5%.
sedangkan di Malaysia lebih tinggi, karena negara itu hanya 1,3% tingkat kemiskinannya, Thailand pun hanya 7,1%, Vietnam 18,2% dan Filipina 50,6%.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Statistik, Ekonomi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: World Bank,
| Penerbit: Kupang TIMES