Edisi: 1032
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - puluhan Pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, menggelar aksi protes di depan Kantor Kemendikti Saintek RI, Senin, (20/01/25).
para Pegawai tersebut, mengecam sikap Mendikti Saintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dinilai arogan, bahkan melibatkan keluarganya dalam kebijakan yang dianggap sewenang-wenang.
aksi protes tersebut, dipicu oleh pemberhentian mendadak Neni Herlina, seorang pegawai yang menjabat sebagai Prahum Ahli Muda sekaligus Penjabat (Pj) Rumah Tangga di Kemendikti Saintek RI.
Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, mengatakan, pemberhentian tersebut, penuh dengan kesalahpahaman dan tanpa prosedur yang jelas.
"mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah /atau suudzon bahwa; Ibu Neni menerima sesuatu,
Padahal, dia tidak melakukannya."|Suwito (Ketua Paguyuban Pegawai Dikti)
Suwitno, mengatakan, tindakan semena-mena tersebut, seharusnya tidak dilakukan.
Jika ada dugaan pelanggaran, peneguran harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku, mulai dari; peneguran, pemberian sanksi disiplin jika terbukti dan lainnya.
"Harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya."|Suwito (Ketua Paguyuban Pegawai Dikti)
Pj. Rumah Tangga Kemendikti Saintek RI, Neni Herlina, mengungkapkan, masalah tersebut, bermula usai pelantikan Mendikti Saintek.
Istri Satryo kemudian meminta penggantian meja kantor, namun permintaan tersebut belum terpenuhi.
"habis pelantikan, beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang (istri meminta meja kantor diganti),
Saya memang enggak tahu apak-apa,
cuma, besoknya dipanggil, langsung dimarahi."|Neni (eks Pegawai Dikti Saintek RI)
Neni, mengatakan, saat pemanggilan, Satryo langsung menginformasikan bahwa dirinya dipecat.
Pengguna mobil dinas berplat nomor RI 25 itu langsung mengusir Neni dari kantor tanpa penjelasan formal.
"Keluar kamu sekarang juga,
Bawa semua barang-barang kamu,
Sana, ke Dikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah), kata dia begitu."|Neni (eks Pegawai Kemendikti Saintek RI)
Neni berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, apalagi di lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi teladan.
"tidak ingin ada Neni-Neni yang lain yang dengan semena-mena disuruh pergi begitu saja, bahwa; ini tidak adil dan sangat melanggar hak asasi manusia."|Neni (eks Pegawai Dikti Saintek RI)
Kronologi,
sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro di demo oleh puluhan pegawainya.
Demonstrasi yang berlangsung di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan tersebut, memprotes dugaan sikap arogansi Menteri Dikti Saintek RI, Satryo dan keluarganya.
dalam video yang beredar sejumlah ASN Kemendikti Saintek RI, terlihat mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol perlawanan.
beberapa spanduk dengan pesan tajam terlihat membentang di lokasi demonstrasi, antara lain:
'Institusi Negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri.'|tulis spanduk 1
'Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk Negara, bukan babu keluarga.'|tulis spanduk 2
ada juga spanduk lainnya yang dipasang di pagar depan gedung Kementerian.
tercetak, Spanduk tersebut meminta Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk menyelamatkan pegawai kementerian dari sikap arogansi Mendikti Saintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
'Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat.'|tulis spanduk 3
tidak hanya spanduk, sejumlah karangan bunga berisikan kritik juga terselip diantara karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Sesditjen dan Direktur di lingkungan Ditjen GTKPG.
'Turut Berduka Cita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami, #lawan! #MenteriDzalim #PaguyubanPegawaiDikti.'|tulis Karangan Bungaa berwarna Hijau dan Biru tersebut.
tidak berhenti disitu, masa aksi juga turut menyoraki Mendikti Saintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro, saat hendak masuk ke dalam mobil dinasnya berplat nomor RI 25 itu.
saat menuruni parkiran, masa aksi menyoraki Mendikti Saintek RI, Satryo, agar turun dari mobilnya dan menemui masa yang telah menunggunya.
sementara ditempat lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Togar M Simatupang, menanggapi aksi protes yang digelar pegawai di Kementeriannya, dengan mengatakan, sejatinya masih terdapat ruang dialog yang bisa digunakan oleh pegawai dalam menyampaikan aspirasinya.
Togar, mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih membuka diri untuk dilakukannya audiensi untuk menemukan solusi terbaik.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik."|Togar (Sekjen Kemendikti Saintek RI), Senin, (20/01/25).
namun, Togar membantah apa yang dituduhkan para pegawai Kemendikti Saintek RI, yang melakukan aksi unjuk rasa.
Togar, mengeklaim, Kemendikti Saintek RI tidak melakukan pemecatan sepihak kepada Neni.
sejumlah opsi lain pun masih terbuka lebar.
"sedang dalam proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih,
tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog."|Togar (Sekjen Kemendikti Saintek RI)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Sosial,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemendikti Saintek RI, Paguyuban Pegawai Dikti Saintek RI,
| Penerbit: Kupang TIMES