ENSIKLOPEDI: Sejarah Sumpah Pemuda; Makna, Isi, Struktur Panitia dan 9 Tokoh Pemuda.?

Edisi: 947
Halaman 5
Integritas |Independen |Kredibel

       Potret: Pinterest|Properti

KUPANG TIMES - "sebelum memulai penulisan, izinkan Kami mengucapkan, selamat memperingati hari Sumpah Pemuda Ke-96th, Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati Pemuda-Pemudi Indonesia."

Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sendiri di antaranya nilai kegotongroyongan, patriotisme, musyawarah, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan, kekeluargaan, cinta damai, dan tanggung jawab.

Simak, Penjelasan Lengkap mengenai Sumpah Pemuda, berikut ini:

A. Sejarah Sumpah Pemuda (27–28 Oktober 1928)

Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda, di antaranya: Jong Java, • Jong Sumatranen Bond, • Jong Bataks Bond, • Pemoeda Indonesia, • Jong Islamieten Bond, • Jong Celebes, • Sekar Rukun, • Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. 

Kongres ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah Pemuda:

1. Rapat PERTAMA (Sabtu, 27 Oktober 1928), 

Rapat Pertama, diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. 

dalam sambutannya, Soegondo, berharap Kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

acara tersebut, kemudian dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. 

Mohammad Yamin, mengatakan, ada 5 (lima) faktor yang akan memperkuat persatuan Indonesia, diantaranya: Sejarah, Bahasa, Hukum Adat, Pendidikan, dan Kemauan.

2. Rapat Kedua (Minggu, 28 Oktober 1928), 

Rapat Kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan bahasan utama seputar pendidikan. 

Kedua pembicaranya adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, yang sependapat bahwa; setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. 

Selain itu, setiap anak juga harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dengan di rumah.

3. Rapat KETIGA (Minggu, 28 Oktober 1928), 

Rapat yang ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang kini diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. 

pada sesi ini Soenario menjelaskan pentingnya Nasionalisme dan Demokrasi selain Gerakan Kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. 

Gerakan kepanduan sejak dini akan mendidik anak-anak agar lebih disiplin dan mandiri, keduanya adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam hal perjuangan. 

Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. 

Sebelum kongres ditutup, W.R. Supratman menampilkan lagu ciptaannya 'Indonesia Raya' yang mendapat sambutan meriah.

Satu hal yang menarik dari lagu ini, tidak banyak yang mengetahui, bahwa; lagu tersebut selama ini dinyanyikan hanya satu bait. 

W.R. Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait (stanza). 

dari ketiganya, stanza PERTAMA jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia daripada stanza kedua dan ketiga. 

lirik Indonesia Raya kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

B. Stuktur Panitia Kongres Sumpah Pemuda 2 (27–28 Oktober 1928)

Kongres pemuda 2 diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden oleh sebuah panitia dengan susunan sebagai berikut:

KETUA,
Soegondo Djojopoespito (PPPI)

WAKIL KETUA,
R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

SEKRETARIS, 
Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)

BENDAHARA, 
Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I,
Djohan Mohammad Tjaja (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II,
R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia)

Pembantu III,
R. C. L. Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV,
Johannes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V,
Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

C. Isi Teks Sumpah Pemudah 1928,

Berikut, isi dari Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928,

PERTAMA, 
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

KEDOEA, 
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

KETIGA, 
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

D. Makna Sumpah Pemuda, 

Sumpah Pemuda memiliki cerita sejarah dan tujuan yang sakral bagi bangsa Indonesia. 

Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan dari jajahan negara asing.

Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi berkat semangat perjuangan yang terkandung di dalamnya. 

Makna Sumpah Pemuda, 

1. Menyatukan Perjuangan Bangsa Indonesia
Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda, 

waktu itu, pemuda dan pemudi rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran moral bahkan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia.

TANPA Sumpah Pemuda dan perjuangan mereka Indonesia bisa saja tak mencapai kesatuan dan tak berhasil melawan penjajah.

Karenanya amalkan Semangat juang dan lanjutkan energi positif mereka pada generasi kini dan seterusnya dalam mengambil langkah Apapun demi kemajuan dan kebersatuan bangsa Indonesia.

2. Menekankan Kebanggaan akan Bahasa Indonesia, 

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. 

Masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. 

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36.

Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Terlebih saat ini bahasa Indonesia mulai tergeser karena modifikasi bahasa. 

Padahal, tanpa pemahaman berbahasa yang baik, mengungkapkan isi dan ide akan sulit. 

Hal ini juga berpengaruh pada intelegensi dan rasa nasionalisme.

3. Menjaga Keutuhan Bangsa, 

Menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. 

di era sekarang, makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan melalui pelajaran Sejarah di sekolah. 

Hal ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda.

Perkembangan teknologi saat ini cukup berpengaruh pada cara berpikir generasi muda. 

Teknologi seharusnya digunakan secara bijak agar generasi muda dapat lebih peduli dan paham akan kondisi negaranya.

Temukan pula berbagai peristiwa besar yang selalu dikenang oleh manusia baik di Indonesia dan juga dunia melalui buku Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia di bawah ini.

E. Tokoh-Tokoh Yang Terlibat dalam Kongres Pemuda II, 

Sekaligus mempelajari soal sejarah sumpah pemuda, tahukah kamu siapa saja orang-orang atau tokoh penting yang turut andil di balik peristiwa kongres pemuda serta pembentukan ikrar sumpah pemuda. 

Berikut, 9 tokoh penting Sumpah Pemuda, antara lain:

1. Muhammad Yamin, 

M. Yamin lahir pada tahun 1903 di Minangkabau yang terkenal sebagai penyair puisi gaya modern di Indonesia. 

dirinya tergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II.

dalam ikrar tersebut, Yamin menetapkan Bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu, sebagai bahasa nasional Indonesia. 

melalui organisasi Indonesia Muda, Yamin mendesak supaya Bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat persatuan. 

Kemudian setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi serta bahasa utama dalam kesusastraan Indonesia.

2. S. Mangoensarkoro, 

S. Mangoensarkoro /atau nama lengkapnya Sarmidi Mangoensarkoro merupakan tokoh penting sumpah pemuda yang lahir di tahun 1904. 

Sarmidi merupakan aktivis pendidikan, dimana saat kongres pemuda I dan II berlangsung, Sarmidi lebih banyak berbicara soal pendidikan untuk rakyat Indonesia. 

Bahkan berkat konsentrasinya dalam bidang pendidikan yang begitu kuat tersebut, pada tahun 1949 sampai 1950 Sarmidi dipercaya menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

3. Theodora Athia Salim (Dolly Salim), 

Theodora Athia Salim atau biasa disebut dengan Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda. 

Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya melalui biolanya meskipun dirinya bukanlah anggota Kongres.

selain itu, Dolly Salim juga berinisiatif untuk melantunkan lirik lagu Indonesia Raya meskipun Kongres Pemuda dijaga oleh polisi Belanda dan melarang kata ‘merdeka.'

Lirik ‘merdeka’ dalam lagu tersebut kemudian diganti dengan ‘mulia’ oleh Dolly Salim agar tidak memicu pembubaran dan penangkapan tokoh lainnya.

4. Amir Syarifuddin, 

Amir Syarifuddin Harahap merupakan wakil ketua dari Jong Batak Bond. 

Amir merupakan salah satu aktivis yang sangat anti Jepang, dirinya berkontribusi dalam ide-ide brilian saat terjadinya perumusan sumpah pemuda.

5. W.R. Supratman, 

W.R Supratman tidak hanya dikenal sebagai seorang wartawan, pengarang, dan pencipta lagu Indonesia Raya. 

W. R. Supratman juga menjadi tokoh penting dalam peristiwa sumpah pemuda. 

Pada penutupan kongres pemuda II, W. R. Supratman menunjukkan sebuah lagu instrumental tanpa teks dengan alat musik biola yang menjadi lagu kemerdekaan Indonesia yaitu Indonesia Raya.

6. Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo, 

Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo berperan sebagai seorang penasehat panitia dalam merumuskan sumpah pemuda dan pembicaranya. 

Sunario juga merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

Ketika Manifesto Politik itu dicetuskan, dirinya menjadi Pengurus Perhimpunan Indonesia bersama Hatta di mana Soenario menjadi Sekretaris II sementara Hatta menjadi bendahara I. 

Akhir Desember 1925, dirinya meraih gelar Meester in de Rechten kemudian pulang ke Indonesia.

Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo,  juga aktif sebagai pengacara, dirinya membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. 

dirinya menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. 

dalam kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah “Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia”.

7. J. Leimena, 

J. Leimena merupakan anggota panitia kongres pemuda II yang lahir pada tahun 1905 di Ambon Maluku dan merupakan mahasiswa aktivis dan ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua.

8. Soegondo Dojojopoepito, 

Soegondo Djojopoespito Pahlawan nasional kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 tersebut dipilih langsung oleh Mohammad Hatta sebagai ketua Persatuan Pemuda Indonesia di Belanda. 

Tokoh yang satu ini merupakan salah satu pemuda yang aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu; PPI.

Bersama dengan Mohammad Yamin dan para pemuda lainnya, Soegondo Djojopoespito berhasil menciptakan ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

9. Djoko Marsaid, 

Djoko Marsaid merupakan tokoh penting Sumpah Pemuda yang menjabat menjadi wakil ketua. 

Tokoh yang satu ini merupakan ketua dari Jong Java sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil ketua mendampingi Soegondo Djojopoespito.

Tidak banyak yang diketahui dari Djoko Marsaid, namun perannya sebagai wakil ketua tetap menyumbang kontribusi besar bagi kelahiran Sumpah Pemuda dan tidak boleh kamu lupakan.

demikian penjelasan sederhana dan singkat perjalanan sejarah Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada pemuda dan pemudi Indonesia. 

Sebagai generasi penerus bangsa saat ini, tentunya kita juga harus tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Sejarah, Pendidikan, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Gramedia, berbagai sumber, 

| Penerbit: Kupang TIMES 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®