Edisi: 0024
Halaman 1
 |
| Foto: BPMI |
JAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan sambutan pada acara Penandatanganan Perjanjian Induk atau Head of Agreement (HOA) antara Indonesian Investment Authority (INA) dengan Hutama Karya dan Konfirmasi di mulainya Transaksi INA dan dengan Waskita Karya melalui Waskita Toll Road, Kamis, (14/04/22), Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan.
Dalam sambutannya, Presiden RI, Joko Widodo, mengatakan; "sampai tahun 2014, selama 40 tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 Km Jalan Tol."
"Maka mulai tahun 2014, Pemerintah mendorong percepatan pembangunan jalan tol, di Trans-Jawa, Trans-Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi."|Joko Widodo (Presiden RI)
"Anda tahu, berapa panjang jalan tol yang Kita bangun dalam 7 tahun terakhir? 1.900 Km"|Joko Widodo (Presiden RI)
"Masalah dalam pembangunan jalan tol ini sebenarnya adalah pembiayaan."|Joko Widodo (Presiden RI)
"Dulu Kita tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan, sehingga menimbulkan ketergantungan pada APBN, ketergantungan pada Keuangan BUMN atau di serahkan kepada Swasta, yang ternyata dalam sekian tahun tidak berjalan dengan baik."|Joko Widodo (Presiden RI)
"Karena itulah, saya menyambut baik kerjasama yang di lakukan oleh lembaga Pengelola investasi, Indonesian Investment Authority (INA) dengan PT. Hutama Karya dan PT. Waskita Karya-PT. Waskita Toll Road, yang di tandai dengan Penandatanganan Perjanjian Induk, hari ini."|Joko Widodo (Presiden RI)
"Kerjasama ini, mencakup investasi pada proyek di jalan tol Trans-Sumatera dan Trans-Jawa."|Joko Widodo (Presiden RI)
"Apa yang di lakukan oleh INA, merupakan sebuah alternatif skema pembiayaan baru dan di harapkan akan meningkatkan kepercayaan dari investor domestik maupun asing."|Joko Widodo (Presiden RI)
"Investor-investor yang akan masuk ke Indonesia melalui INA akan semakin besar, bukan hanya jalan tol, tetapi juga untuk proyek-proyek besar yang memberikan efek ekonomi negara Kita."|Joko Widodo (Presiden RI)
Adanya Kerjasama Investasi ini, akan menjadi sinyal positif bagi iklim investasi di Indonesia.
Investasi ini juga, akan mendorong pemerataan ekonomi dan konektivitas yang di butuhkan masyarakat di Pulau Sumatera dan Jawa.
Good Governance, Indonesian Investment Authority (INA) harus betul-betul di jaga sehingga trust pada Investor dapat terjaga dengan baik.|W.J.B
