Edisi: 1.230
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
JEPANG, KUPANG TIMES - Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menuai kritik tajam, karena menggelar rapat staf pada pukul 3 dini hari, untuk mempersiapkan sidang parlemen.
Kritik diperoleh PM Perempuan Pertama di Jepang tersebut, dianggap, mendorong budaya kerja berlebihan (over-work), yang sudah menjadi masalah lama di Negeri Sakura.
Takaichi, mengatakan, dirinya hanya tidur dua hingga empat jam setiap malam.
Pernyataan Takaichi tersebut, disampaikan dalam rapat komite legislatif, Kamis, (13/11/25).
Takaichi ditanya tentang langkah pemerintah dalam mengurangi jam kerja masyarakat Jepang yang terkenal panjang dan melelahkan.
Saya tidur sekitar dua jam sekarang, paling lama empat jam,
Saya merasa itu buruk untuk kulit saya."|Takaichi (PM Japan) dilansir dari kantor berita AFP.
cukup tahu • Jepang dikenal dengan istilah karoshi, yakni kematian akibat terlalu banyak bekerja.
meski pemerintah telah berupaya mengurangi beban kerja, tekanan terhadap para pekerja tetap tinggi.
Takaichi diminta menjelaskan soal wacana pemerintahannya untuk memperpanjang batas atas kerja lembur sebagai bagian strategi pertumbuhan ekonomi.
Takaichi, menjelaskan, kebutuhan pekerja dan pengusaha sangat beragam.
beberapa orang memilih bekerja dua pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan perusahaan memberlakukan batasan ketat pada lembur.
Takaichi, menegaskan, setiap perubahan aturan akan memperhatikan perlindungan terhadap kesehatan para pekerja.
Takaichi resmi menjabat sebagai perdana menteri pada Oktober 2025.
saat Takaichi terpilih sebagai Ketua Partai Demokrat Liberal, dirinya sempat membuat pernyataan tegas soal etos kerja.
saya akan bekerja, bekerja, bekerja, bekerja, dan bekerja, ucapnya saat itu.
Sejak menjabat, Takaichi menjalani jadwal kerja padat, mulai dari pertemuan regional hingga dialog bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Hukum, Kesehatan,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: AFP,
| Penerbit: Kupang TIMES
