Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon: "Se'i Sapi dan Jagung Bose Berpotensi Jadi Pangan Nasional.!"

Edisi: 1.232
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

KUPANG TIMES - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menilai, keberagaman makanan lokal di Prov NTT berpotensi menjadi sumber pangan nasional. 

Fadli, mengatakan, Jagung Bose dan Se'i Sapi telah menjadi pangan tradisional yang termasuk objek pemajuan kebudayaan. 

Hal itu disampaikan saat dirinya menjalankan program Cultural Educational Trip ke Museum Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkenalkan kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur kepada delegasi internasional.

Jagung Bose dan Se'i Sapi merupakan pangan tradisional yang menjadi salah satu objek pemajuan Kebudayaan. 

Tentu kita berharap kedua makanan ini bisa menjadi sumber pangan nasional."|Fadli (Menteri Kebudayaan RI) dalam keterangan pers, Sabtu, (15/11/25). 

Politikus Gerindra itu, menjelaskan, jagung pipil yang ditumbuk lalu dimasak bersama kacang tanah dan santan kelapa, mencerminkan ketangguhan masyarakat NTT. 

Khususnya dalam mengolah hasil bumi di daerah beriklim kering. 

Jagung bose sering kali disajikan dalam upacara keagamaan ataupun ritual adat. 

Salah satunya sebagai rasa syukur atas hasil panen serta berkah leluhur."|Fadli (Menteri Kebudayaan RI)


Sementara itu, Delegasi asal Republik Fiji, Ema Ganivatu, menunjukkan antusiasmenya terhadap lokakarya yang berlangsung. 

Em, mengatakan, ini merupakan pengalamannya menyaksikan se'i sapi khas NTT. 

ini merupakan pengalaman berharga bagi saya,

Saya refleks ini (se'i), rasanya sangat nikmat,

Ini menjadi momentum besar untuk belajar lebih lanjut tentang budaya dan kuliner Indonesia."|Ema (Delegasi Negara Fiji) 


Selain ulasan makanan khas NTT, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, melakukan kunjungan ke Museum Daerah NTT bersama para delegasi. 

Tour ini menyoroti sejarah dan warisan budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur. 

Para peserta diajak menjelajahi koleksi etnografi, artefak sejarah, serta berbagai tradisi yang membentuk identitas daerah. 

Sebut saja tengkorak homo florensiensis, seni rupa, hingga narasi budaya laut masyarakat NTT. 


BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Pangan, Wisata, Kuliner, Budaya, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Kemenbud RI, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®