Edisi: 1.214
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Firman diberitakan dengan Penyertaan Tuhan yang Hebat.
Firman menjangkau Titik yang Gelap, Jadikan mereka Sobat.
Firman menghampiri mereka yang Sakit sebagai Obat.
Firman menjalar di singgasana para Pejabat.
Firman didera di ruang persidangan akibat tidak lagi Berkiblat.
Firman berhadapan dengan Penolakan, didebat bahkan dibabat.
Namun, diatas semuanya itu, makin dihambat, benih Firman Tuhan makin merambat.
Narasi diatas, mungkin dapat menggambarkan, Perjuangan, Perjalanan dan Pertumbuhan Reformasi Gereja.
Reformasi ada karena Manusia dan Gereja dapat tersesat oleh Kekuasaan, Tradisi, serta Kompromi.
Ketika suara manusia menggantikan suara Firman • Ketika Anugerah dijual dengan harga • dan Ketika Kebenaran diganti oleh Ketakutan,
Maka Roh Kudus sendiri yang menyalakan bara pembaharuan, agar Gereja kembali kepada panggilannya: 'menjadi tubuh Kristus yang Hidup oleh Iman, bukan oleh sistem.'
Reformasi bukan soal momentum Peristiwa Sejarah tahun 1517.
Reformasi adalah Gerakan Roh Kudus yang terus berlangsung.
Karena setiap kali Gereja menyimpang dari kasih dan kebenaran, Ia (Gereja) dipanggil untuk dibaharui lagi oleh Firman.
“Ecclesia reformata, semper reformanda secundum Verbum Dei” — Gereja yang telah direformasi harus senantiasa diperbaharui menurut Firman Allah — ini bukanlah slogan, melainkan nafas kehidupan Gereja.
Gereja Reformasi bertumbuh karena Firman Allah yang hidup terus menumbuhkan Iman Jemaat-Nya.
Iman Tumbuh dari Pendengaran akan Firman, dan dari Iman yang hidup, lahir Kasih, Pelayanan, dan Perubahan nyata di tengah dunia.
Ketika Gereja mendengar dan taat pada Firman, Roh Kudus bekerja — menyalakan semangat Kasih, memulihkan yang hancur, memberi arah di tengah zaman yang terus berubah. • Bukan pertumbuhan kuantitas jemaat dan gedung Gereja, tetapi pertumbuhan dalam kualitas Iman, Kualitas Penatalayanan dan Kualitas Pelayanan.
Hari ini, ketika dunia kembali dilanda kebingungan Moral, krisis Spiritual, dan kehausan akan makna, Gereja dipanggil untuk menjadi saksi Firman yang Menghidupkan.
Reformasi yang sejati terjadi bukan hanya di bangunan atau lembaga, melainkan di hati Jemaat yang terus dibaharui oleh Kebenaran dan Kasih Kristus.
Gereja yang hidup dalam Roh Reformasi adalah Gereja yang Beriman berdasarkan Firman Allah, • Bertumbuh Kualitas Rohaninya, • dan Berdampak secara alami menjadi Garam dan Terang dunia menghadirkan Kasih Allah bagi sesama.
Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) lahir dalam semangat Reformasi Gereja.
GMIT yang Beriman,
Iman adalah dasar bagi segala karya Gereja.
GMIT beriman karena berdiri di atas pengakuan bahwa; Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dan Alakitab adalah Firman Allah.
Iman itu menuntun Gereja untuk terus Percaya di tengah tantangan, tetap teguh di tengah perubahan, dan tetap mengasihi di tengah perbedaan.
Iman bukan hanya keyakinan pribadi, tetapi kepercayaan yang menggerakkan iman yang bekerja oleh Kasih [Galatia 5:6].
GMIT yang Bertumbuh,
Gereja yang direformasi tidak berhenti pada sejarah atau berdiri atas dasar Sejarah
GMIT dipanggil untuk terus bertumbuh, bukan sekadar bertambah jumlah, tetapi bertumbuh dalam kedewasaan iman dan pelayanan.
Pertumbuhan gereja terjadi ketika Firman diberitakan, ketika generasi muda dibimbing, ketika Jemaat hidup dalam kasih dan saling menopang.
Semua bertumbuh dalam Konsistensi Firman Tuhan.
Kiranya Roh Kudus terus bekerja di dalam dan melalui Gereja-Nya
GMIT yang Berdampak,
Gereja yang beriman dan bertumbuh pasti berdampak.
GMIT dipanggil untuk menjadi Garam dan Terang bagi Jemaat dan Bangsa.
di tengah Kemiskinan Ekstrem, Bencana, dan Ketidakadilan, GMIT tidak boleh diam; karena Iman yang hidup harus mewujud dalam tindakan nyata: Mengajar, Menyembuhkan, Melayani, dan Memperjuangkan Kehidupan.
dampak Gereja tidak diukur dari besarnya Gedung, melainkan dari luasnya Kasih yang dirasakan oleh sesama.
GMIT berdampak juga bagi Pembaharuan Penatalayanan dalam mengatur setiap pelayanan agar Konsisten dengan Firman Tuhan.
Firman yang diberitakan menjadi kesaksian hidup bagi jemaat.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”|Roma 12:2
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Religius,
| Penulis: MP
| Editor: W.J.B
| Sumber: MP,
| Penerbit: Kupang TIMES
