TANGGAPI Polemik Whoosh, JOKOWI: "Transportasi Massal Itu Layanan Publik, Bukan Cari Laba."

Edisi: 1.213
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

SOLO, KUPANG TIMES - Presiden Ke-7 RI, Jokowi, mengatakan, Whoosh dibangun untuk mengatasi persoalan kemacetan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung.'

Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo, menanggapi polemik proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh yang disebut mewariskan beban utang hingga IDR 118 Triliun. 

Proyek tersebut, merupakan, salah satu program transportasi prestisius di masa pemerintahannya.

saat ditemui di Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Jokowi enggan menanggapi pernyataan Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya menegaskan, utang proyek Whoosh tidak akan ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Senin, (27/10/25). 

“Itu Kewenangan Pemerintah.. Saya enggak mau jawab.!"|Jokowi (eks Presiden RI) Senin, (27/10/25) 

Jokowi, menjelaskan, kembali latar belakang dan tujuan utama pembangunan proyek tersebut. 

Whoosh dibangun untuk mengatasi persoalan kronis kemacetan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung.

“Kita harus tahu masalahnya dulu.. di Jakarta itu kemacetannya sudah parah, sejak 20–40 tahun lalu.. Jabodetabek dan Bandung juga sama."|Jokowi (eks Presiden RI) 

Jokowi, mengatakan, kerugian ekonomi akibat kemacetan di Jakarta saja mencapai sekitar IDR 65 Triliun per-tahun, sementara untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung bisa mencapai lebih dari IDR 100 Triliun per-tahun. 

Karena itu, Pemerintah merancang sistem transportasi massal terpadu di antaranya berupa KRL, MRT, LRT, kereta bandara, hingga kereta cepat.

“Prinsip dasar transportasi massal adalah layanan publik.. bukan mencari laba, tapi keuntungan sosial, social return on investment."|Jokowi (eks Presiden RI) 

Jokowi, menjelaskan, keuntungan sosial itu meliputi penurunan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, penurunan polusi, dan efisiensi waktu tempuh. 

subsidi pada transportasi umum justru merupakan bentuk investasi negara.

“Kalau ada subsidi itu investasi, bukan kerugian.. seperti MRT, Pemprov DKI Jakarta mensubsidi IDR 800 Miliar per-tahun, dan nanti kalau semua rute selesai bisa mencapai IDR 4,5 Triliun.. tapi dampaknya besar bagi ekonomi dan lingkungan."|Jokowi (eks Presiden RI) 

Jokowi, menyoroti, keberhasilan transportasi massal dalam mengubah kebiasaan masyarakat. 

sejak diluncurkan, MRT Jakarta telah mengangkut 171 juta penumpang, sementara kereta cepat Whoosh sudah melayani sekitar 12 juta penumpang.

“Kita patut syukuri, sudah ada pergerakan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.. itu tidak mudah, butuh waktu dan perubahan karakter masyarakat."|Jokowi (eks Presiden RI) 

Jokowi, mengatakan, selain keuntungan sosial, Jokowi menilai proyek Whoosh memiliki multiplier effect ekonomi yang besar. 

Kehadiran stasiun dan koridor baru menumbuhkan titik-titik ekonomi baru, meningkatkan kegiatan UMKM, wisata, hingga nilai properti.

sebagai pembanding, transportasi massal di negara maju juga tidak mengandalkan keuntungan finansial. 

eks Politikus PDI-P itu, mencontohkan, di Korea, China, Jepang, bahkan Eropa yang juga memberikan subsidi.

“di Korea, China, Jepang, bahkan di Eropa seperti Metro Paris dan London Underground, subsidi bisa mencapai 50%.. Jadi ini hal yang wajar."|Jokowi (eks Presiden RI) 

Jokowi, menegaskan, perhitungan kerugian dalam proyek Whoosh sudah diprediksi sejak awal. 

Jokowi optimistis dalam 5–6 tahun mendatang, seiring meningkatnya jumlah penumpang dan peralihan dari kendaraan pribadi, kinerja finansial proyek akan membaik.

"tahun pertama pasti belum ideal, tapi kalau setiap tahun jumlah penumpang naik, kerugiannya akan makin kecil, bahkan EBITDA-nya bisa positif."|Jokowi (eks Presiden RI) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

• Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, Keuangan, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Joko Widodo, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®