Edisi: 1.211
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
Potret: Aljazeera English|Properti • Petugas Keamanan di Kawasan Museum Louvre, Paris, Perancis, Sabtu, (25/10/25)
PARIS, KUPANG TIMES - Polisi Kota Paris, Perancis, berhasil menangkap dua pelaku yang diduga terlibat dalam aksi pencurian di Museum Louvre, Sabtu, (25/10/25) malam.
Kedua pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda.
satu pelaku ditangkap di Airport Charles de Gaulle, saat hendak meninggalkan Perancis menuju Aljazair, pada pukul 22:00 pm, waktu setempat.
Penangkapan pelaku perampokan Museum Louvre tersebut, pertama kali dilaporkan oleh media Le Parisien dan Paris Match.
tidak berselang lama, pelaku kedua berhasil ditangkap oleh tim Kepolisian Perancis di kawasan Seine-Saint-Denis, pinggiran utara Kota Paris.
Kedua Pelaku dilaporkan sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polisi Perancis.
dikutip dari Le Parisien, kedua pelaku, berusia sekitar 30 tahun dan berasal dari wilayah Seine-Saint-Denis.
Keduanya diketahui dan dikenal aparat kepolisian, karena memiliki catatan kriminal.
Pencurian di Museum Louvre,
Kasus ini, berawal dari aksi pencurian pada 19 Oktober 2025, ketika 4 (empat) orang pelaku berhasil membobol Museum Louvre pada pagi hari menjelang siang saat museum dibuka untuk umum.
dikutip dari Reuters, para pelaku menggunakan alat derek dari mobil truck pengangkut barang curian.
para pelaku memecahkan jendela lantai atas dan masuk ke ruang pameran dalam waktu singkat.
dalam waktu, hanya beberapa menit, komplotan tersebut berhasil menggondol 8 (delapan) perhiasan berharga dari koleksi museum, dengan nilai diperkirakan mencapai 102 Juta USD atau sekitar IDR 1,6 Triliun.
salah satu barang curian yang menjadi sorotan adalah kalung berlian dan zamrud yang dahulu diberikan oleh Napoleon Bonaparte kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise.
usai melakukan aksinya, para pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor besar, setelah sempat menjatuhkan satu mahkota bertatahkan berlian dan zamrud saat berusaha kabur.
Informasi tentang perampokan ini menggema di seluruh dunia dan memicu perdebatan di Perancis mengenai sistem keamanan museum nasional.
banyak pengamat menilai, kejadian tersebut sebagai tamparan besar bagi reputasi negara, mengingat insiden itu terjadi di museum paling terkenal dan paling banyak dikunjungi di dunia.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Le Parisien, Paris Match, Reuters, Aljazeera English,
| Penerbit: Kupang TIMES
