Peristiwa G30S 1965, Omar Dani: "Harto TIDAK MAU Ketemu Bung Karno, Itu Tidak Aneh.!"

Edisi: 1.188
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

Potret: Wikipedia|Properti • Omar Dhani (Tengah) 

KUPANG TIMES - 'Jawaban Harto waktu itu karena AD sudah kehilangan banyak Jenderal.'

Buku: 'Pergunakanlah Hati, Tangan dan Pikiranku: Pledoi Omar Dani' adalah satu dari sekitar seratus buku tentang G30S 1965. 

Jelas buku tersebut penting karena ditulis oleh salah satu pelaku utama. • setelah dibungkam selama 29 tahun, bekas pucuk pimpinan Angkatan Udara itu mau bicara.

dua hari setelah merayakan ulang tahun yang Ke-77, bapak lima anak itu menerima tim redaksi TEMPO pada tahun 2001 silam. 

wawancara berlangsung di kediaman pribadinya, di kawasan Kebayoran Baru yang asri, Omar Dhani didampingi oleh A. Andoko, bekas deputi Men/Pangau bidang logistik. 

dalam wawancara tersebut, Omar Dhani, mengungkap, ada rekayasa dalam G30S 1965. • berikut petikannya:

Soeharto dikabarkan menolak menghadap Bung Karno pada 1-4 Oktober 1965, itu merupakan suatu keanehan ataukah tidak.?

"(terdiam sesaat) Kalau Harto dipanggil (Bung Karno) nggak datang itu bukan keanehan lagi. • itu artinya; menentang atasan, apalagi atas perintah Panglima Tertinggi. • ini artinya; subordinasi.

Kalau dipanggil Pangti harus datang, apapun situasinya. • Jawaban Harto waktu itu karena AD sudah kehilangan banyak jenderal, jadi dia nggak mau mengambil risiko lagi. • tetapi saya pikir tetap nggak boleh. • Kalau A. Yani meninggal, katanya; dia hendak mengambil alih Panglima AD juga, padahal tidak bisa dilakukan begitu saja.

Banyak analisa yang menyebutkan bahwa; Soeharto terlibat dalam G-30 September.? Bagaimana menurut Anda.?

Kilas baliknya lebih kentara lagi. • misalnya; Komando Siaga Mandala, wadahnya Koti (Komando Tertinggi). • dalam hirarki kemiliteran, waktu A. Yani dijadikan Menpangad, Nasution itu sebenarnya pingin menjadi Menhankam/Pangad. • tetapi saya tahu maksudnya dia ingin berkuasa di AD. • itu sudah saya lihat gelagatnya sedari 1945. • Jadi kita tahu misalnya; di AURI ada peristiwa-peristiwa pengganjalan. • Peristiwa Soejono 1955 di Halim Perdanakusuma, Pak Suryadarma (Panglima AU pertama) diganjal terus ketika hendak dibentuk Wakil KSAU.

Para Jenderal dikorbankan oleh siapa.?

"dua orang; Soeharto dan Nasution. • itu sudah ada rekayasa. • Kok tahu-tahu muncul istilah G-30S/PKI. • sejak kapan kok terus PKI disangkutkan.? Buktinya apa.? Heru Atmodjo, Soejono, nggak pernah menandatangani pernyataan Dewan Revolusi, 

Ketika Letkol Untung jadi saksi dalam persidangan Soepardjo, hakim menanyakan siapa yang memimpin aksi G-30S, Untung langsung menyahut: saya.! 

Keanehan yang lain soal pengumuman Dewan Revolusi 1 Oktober, bahwa; pangkat di atas Letnan Kolonel harus dicopot menjadi Letkol. • Brigjen Soepardjo, waktu 1 Oktober 1965 pergi ke Halim menghadap BK, memakai pangkat Brigjen.

dalam buku Soebandrio yang tidak jadi beredar, ada soal trio Soeharto-Ali Moertopo-Yoga Soegama yang disebut Dokumen: 'Gilchrist sebagai our local army friends.' Bagaimana Pendapat Anda.? bahwa; G-30-S itu suatu rekayasa, memang begitulah, 

menurut saya, CIA itu sangat terlibat dan Harto adalah tangan yang dipakai. • G-30 S itu bikinan Harto.

Indikasinya Apa Saja.?

pada waktu itu, nggak ada Jenderal di Indonesia yang bisa membuat suatu operasi Intelejen yang begitu canggih seperti; G-30-S yang sampai sekarang belum ada titik terangnya. • Yani itu termasuk yang dikorbankan, seperti; para Jenderal itu.

Kalau melihat ambisi Soeharto, apakah (saat itu) tidak ada upaya-upaya untuk menghentikannya.? dari mana pun.

dari AU tidak bisa, karena berlainan angkatan.

Kalau dari AD sendiri.?
Kelihatannya pengaruh Harto itu besar sekali. • entah karena uang atau kekuasaan.

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Sejarah, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: TEMPO, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®