Menkeu RI, Purbaya OGAH 'Family Office' Gunakan APBN: "Bangun Saja Sendiri.!"

Edisi: 1.199
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel


JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, tanggapi rencana Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ingin mendirikan Family Office di Indonesia.

Bendahara Negara itu mempersilakan saja, asal tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Purbaya, menegaskan, tidak akan mengalihkan APBN untuk belanja pendirian family office di Indonesia. 

Purbaya, mengatakan, biarkan DEN mendirikannya sendiri.

"Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. • Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri,

Saya, anggarannya nggak akan alihkan ke sana."|Purbaya (Menkeu RI) di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin, (13/10/25).

Purbaya, memastikan, dirinya hanya memberikan anggaran untuk program yang tepat. 

dengan demikian pelaksanaannya diharapkan dapat tepat waktu, tepat sasaran dan tidak ada kebocoran.

"Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja."|Purbaya (Menkeu RI) 

Purbaya, menegaskan, tidak terlibat dalam rencana pendirian family office. 

Purbaya, mengaku, belum memahami konsep tersebut. 

"Nggak, saya nggak terlibat. • Kalau mau saya doain lah. • Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. • Saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab."|Purbaya (Menkeu RI) 

Luhut Bentuk Family Office, 

sebelumnya, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan, rencana pembentukan family office atau Wealth Management Consulting (WMC) tetap berlanjut di era Presiden RI, Prabowo Subianto. 

LBP, menargetkan, proyek tersebut, bisa beroperasi tahun ini juga.

"Saya kira masih berjalan, kita lagi kejar terus. • Kita harap bisa segera diputuskan Presiden."|Luhut (Ketua DEN) saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, (28/07/25) lalu. 

Family Office merupakan skema layanan keuangan yang ditujukan untuk mengelola kekayaan ultra high-net-worth individual (UHNWI) atau investor kakap global, agar menanamkan dananya di Indonesia. 

Inisiatif tersebut, pernah direncanakan, mulai berjalan bulan Februari 2025, • namun, implementasinya masih dalam tahap persiapan.

LBP, mengatakan, pembentukan family office kini dalam tahap finalisasi. 

Pemerintah telah meminta masukan dari investor global ternama asal Amerika Serikat, Ray Dalio selaku pendiri perusahaan hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates.

"Ya kita harap tahun ini harus bisa."|Luhut (Ketua DEN) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Politik, Keuangan, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Kemenkeu RI, DEN, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®