Edisi: 1.205
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
Potret: KT|Properti
JAKARTA, KUPANG TIMES - 'sebelumnya BGN menargetkan jumlah penerima manfaat program MBG mencapai 82,9 juta jiwa dan butuh dana IDR 1,2 Triliun per-hari.'
Badan Gizi Nasional, mengembalikan, anggaran sebesar IDR 70 Triliun kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, karena kemungkinan tidak terserap pada tahun ini.
adapun pada tahun 2025, BGN mendapatkan alokasi anggaran sebesar IDR 71 Triliun beserta dana cadangan sebesar IDR 100 Triliun.
“dari total (anggaran) tersebut, IDR 99 Triliun berhasil terserap, sementara IDR 70 Triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia, karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini."|Dadan (Kepala BGN) dalam keterangan resmi, Senin, (13/10/25)
Dadan, menjelaskan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026, BGN mendapat pagu anggaran sebesar IDR 268 Triliun.
selain itu, ada juga anggaran cadangan sebesar IDR 67 Triliun. • sehingga bila dijumlahkan, anggaran BGN tahun depan mencapai IDR 335 Triliun.
BGN menargetkan jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) mencapai 82,9 juta jiwa.
dengan jumlah tersebut, BGN memerlukan dana IDR 1,2 triliun per-hari.
Dadan, mengatakan, penyerapan anggaran program MBG baru mencapai IDR 26,25 Triliun pada pekan kedua Oktober 2025.
Angka tersebut, setara dengan 36,97% dari total anggaran sebesar IDR 71 Triliun.
Kemudian untuk komponen Bantuan Pemerintah (Banper) MBG, serapannya telah mencapai IDR 25,99 Triliun atau sekitar 45% dari pagu IDR 51,2 Triliun.
tingkat serapan anggaran BGN mencerminkan jumlah penerima manfaat yang telah terlayani melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
“Penyerapan di BGN itu identik dengan jumlah penerima manfaat dan jumlah SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang aktif. Setiap satu SPPG berdiri, artinya ada IDR 1 miliar per-bulan yang terserap."|Dadan (Kepala BGN) saat dimintai konfirmasi, Selasa, (14/10/15)
Tanggapan Menteri Keuangan,
sementara itu, Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan, dirinya tidak tahu soal pengembalian anggaran IDR 70 triliun dari BGN.
Purbaya, menjelaskan, yang hendak dikembalikan adalah dana cadangan IDR 100 triliun.
adapun anggaran IDR 100 Triliun ini belum dialokasikan oleh Kementerian Keuangan, sehingga dananya belum tersedia.
Purbaya, menyatakan, kementerian akan fokus memantau penyerapan anggaran BGN sebesar IDR 71 Triliun.
“Programnya bagus, harusnya kami dorong supaya lebih bagus penyerapannya.. Ini kan, Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober."|Purbaya (Menkeu RI), saat di kantor Kementerian Keuangan, Selasa, (14/10/25)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Keuangan,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: BGN, Kemenkeu RI,
| Penerbit: Kupang TIMES