Menteri Keuangan RI, Purbaya: "GUYUR Duit IDR 200 Triliun, SUPAYA Bos Bank BUMN Tidak Bisa Main Golf."

Edisi: 1.172
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan, keputusan mengguyur bank-bank negara dengan anggaran negara sebesar IDR 200 Triliun, dilakukan, agar para pimpinan bank berpikir keras, cara menyalurkan dana ke sektor riil.

dengan kata lain, Purbaya meminta para pemimpin atau Direktur Utama (Dirut) bank-bank BUMN tersebut untuk masing-masing mencari cara agar dapat menyalurkan dana tersebut ke sektor riil melalui penyaluran kredit ke berbagai segmen pembiayaan.

Purbaya, menilai, selama ini Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kerap dimanjakan oleh berbagai aset investasi yang likuid atau yang memiliki tingkat imbal hasil atau return yang cukup tinggi. 

Purbaya, menyindir para petinggi Bank Himbara hanya main golf.

"saya suruh mereka berpikir sendiri,

mereka kan orang-orang pintar,

cuma selama ini malas, karena bisa menaruh di tempat yang aman.. nggak ngapain-ngapain.. dapat spread cukup, untung yang gede, 

Jadi mereka [para Dirut] setiap Sabtu Minggu main Golf kali."|Purbaya (Menkeu RI), Selasa, (16/09/25).

Purbaya, berharap, dengan guyuran uang tersebut, para pimpinan Himbara dapat berpikir lebih keras, untuk memaksimalkan potensi penyaluran kredit terhadap berbagai sektor yang potensial.

pada akhirnya, langkah tersebut diharapkan dapat menekan suku bunga pinjaman perbankan. 

Likuditas perbankan akan tumbuh secara optimal.

"mereka akan mencari proyek-proyek yang memberikan return paling tinggi dan yang paling aman dulu, 

Mereka akan mencari yang lain,

tapi pada proyek yang top sekali kan pasti jumlahnya terbatas,

itu akan menimbulkan kompetensi di antara bank-bank tadi,

Jadi ini multiplier dari injeksi uang kita ke sistem perekonomian."|Purbaya (Menkeu RI) 

cukup tahu • Menkeu RI, Purbaya, sebelumnya juga sempat mengungkapkan sebuah cerita dibalik kebijakannya tersebut. 

eks Bos LPS itu, mengatakan, para bos bank pelat merah tersebut sempat bingung bagaimana mengelola dana tersebut yang diharapkan menambah daya pencairan kredit.

"uang IDR 200 Triliun itu hari Jum'at, (12/09/25 sudah masuk ke Perbankan, 

Sekarang, saya duga, para Dirut Bank pusing mau nyalurin ke mana."|Purbaya (Menkeu RI) dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (15/09/25).

Purbaya, mengungkap, sejumlah respon yang diterimanya dari para bos Himbara tersebut. 

Purbaya, mengklaim, sejumlah petinggi bank BUMN awalnya hanya mau menampung kas negara sekitar IDR 7 Triliun. 

Namun, Purbaya menolak dan tetap menjalankan rencana kebijakannya.

"Waktu saya mau salurkan IDR 200 triliun, Bank bilang hanya sanggup serap IDR 7 Triliun, 

saya bilang 'enak saja,' kasih ke sana semua, biar mereka mikir,

Jadi bukan saya lagi yang mikir, biar mereka yang mikir."|Purbaya (Menkeu RI) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Keuangan, Perbankan, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Kemenkeu RI, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®