Edisi: 1.144
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, menanggapi wacana kenaikan tunjangan anggota DPR-RI yang belakangan ramai dibicarakan publik.
Ahok meminta semua anggaran anggota DPR-RI dibuka, agar publik mengetahui.
"Kalau saya anggota dewan, mau gaji IDR 1 miliar sebulan saya oke.. tapi kamu buka dong anggaran kamu semua,
Kementerian semua anggaran dibuka dong,
Biar kita tahu setiap sen pajak yang kita bayar dipakai ke mana saja."|Ahok (Politisi) usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota, Rabu, (20/08/25).
Ahok, mengatakan, setiap orang berhak mendapat bayaran tinggi, asalkan bekerja secara profesional.
dengan gaji yang sudah tinggi, seharusnya anggota dewan bisa menjalankan fungsi utamanya, sebagai pengawas penggunaan anggaran pajak rakyat.
“Nah sekarang kan lu gak mau buka,
Kamu kalau digaji mahal gak apa-apa, tapi lu buka kasih tau saya,
Sekarang kamu tau gak pemerintah pakai duit berapa? Ya artinya gak lakukan tugasnya dong."|Ahok (Politisi)
sebagai Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ahok, tidak segan melontarkan kritik terhadap partainya sendiri.
Ahok, menilai anggota parlemen, termasuk dari PDI-P, perlu lebih aktif bersuara dan transparan dalam menjalankan fungsi pengawasan.
“termasuk PDI Perjuangan, saya sampaikan sebagai Ketua.. kita autokritik kepada PDI Perjuangan,
anda ini anggota parlementer itu ngomong,
Kenapa anda semua diem tidak ngomong.? Anda mesti ngomong dong anggota dewan."|Ahok (Politisi)
Ahok, mengatakan, transparansi adalah kunci utama, agar wacana kenaikan gaji DPR-RI tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.
Ahok, menilai, wajar jika menteri atau pejabat tinggi negara digaji besar, asalkan tidak lagi menikmati berbagai tunjangan yang membebani APBN.
“Kalau menteri mau digaji IDR 16 Miliar setahun juga boleh, tapi jangan ada tunjangan rumah,
Kadang-kadang justru tunjangan rumah itu lebih besar dari gajinya,
Itu yang harus dibongkar dan dibuka ke publik."|Ahok (Politisi)
Penjelasan DPR-RI,
cukup tahu • sebelumnya, Wakil Ketua DPR-RI, Adies Kadir, mengatakan, para anggota DPR-RI biasa menerima gaji dan tunjangan dengan total mencapai IDR 58 Juta per-bulannya di masa lalu.
Kini, kata dia, para wakil rakyat itu bisa mendapatkan IDR 69 Juta atau IDR 70 Juta.
“Kalau dulu gaji kawan-kawan itu terima total bersihnya sekitar IDR 58 (Juta).. mungkin dengan kenaikan.. gaji tidak naik ya.. saya tegas sekali.. gaji tidak naik,
tunjangan makan disesuaikan dengan indeks saat ini.. mungkin terima hampir IDR 69 sampai 70 (Jutaan)."|Adies (Waket DPR-RI), di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (19/08/25).
Adies, menekankan, gaji pokok yang diterima anggota DPR-RI tidak naik.
Adies, mengatakan, gaji anggota DPR-RI sebenarnya sekitar IDR 7 Juta, jika tidak ditambah dengan berbagai tunjangan lainnya.
sementara itu Ketua DPR-RI, Puan Maharani, membantah, narasi yang menyebut gaji anggota DPR-RI naik.
Puan, menggantikan, tidak ada kenaikan gaji bagi anggota DPR-RI, melainkan pemberian kompensasi uang rumah sebagai pengganti rumah jabatan.
"Enggak ada kenaikan, hanya sekarang DPR sudah tidak mendapatkan rumah jabatan, namun diganti dengan kompensasi uang rumah."|Puan (Ketua DPR-RI) di Istana, Jakarta, Minggu, (17/08/25).
Puan, mengatakan, rumah dinas yang dulu diberikan kepada DPR-RI, kini sudah dikembalikan ke Pemerintah.
"Jadi itu saja sekarang karena rumahnya sudah dikembalikan ke pemerintah."|Puan (Ketua DPR-RI)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Hukum,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Ahok,
| Penerbit: Kupang TIMES