Simpanan Rumah Tangga di Perbankan TURUN, Picu Peningkatan Kredit Macet.?

Edisi: 1.179
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: Pinterest|Properti

JAKARTA, KUPANG TIMES - sektor rumah tangga masyarakat Indonesia, saat ini mengalami tekanan. 

Hal tersebut terlihat dalam peningkatan kredit macet di sektor rumah tangga yang sejalan dengan penurunan rata-rata simpanan di perbankan.

berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit macet /atau NPL kredit rumah tangga yang diberikan perbankan berada di level 2,33% pada April 2025. 

persentase angka tersebut, merupakan, yang tertinggi sepanjang 2025 berjalan dan naik dari periode sama tahun sebelumnya yang masih di level 1,99%.

sebelumnya, kredit macet tertinggi berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mencapai level 3,07% pada periode tersebut. 

dilanjutkan oleh Kredit Kendaraan Bermotor yang menempati posisi tertinggi kedua di level 2,35%.

Peningkatan kredit macet tersebut pun tidak di-imbangi oleh simpanan rumah tangga di perbankan. 

Pasalnya, rata-rata simpanan rumah tangga justru mengalami penurunan di periode yang sama.

Berdasarkan data BI, rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) rumah tangga per April 2025 hanya sekitar IDR 6,34 Juta per-rekening. 

meski bukan yang terendah sepanjang 2025, rata-rata DPK tersebut mengalami penurunan dari periode April 2024 yang masih bisa menyentuh IDR 6,88 Juta per-rekening.

Kondisi tersebut juga semakin dikuatkan dengan survei yang dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bahwa; yang mencatat Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan Mei 2025 mengalami penurunan. 

IMK pada bulan tersebut berada di level 79 dan melemah 4,4 poin dari bulan sebelumnya.

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, melihat perkembangan tersebut, mengindikasikan, rencana dan intensitas menabung yang cenderung melemah /atau menurun. 

Hal tersebut, antara lain: berhubungan dengan pengeluaran rumah tangga yang lebih tinggi untuk pendidikan selama masa penerimaan siswa baru dan jelang dimulainya tahun ajaran baru. 

"selain itu, juga terdapat peningkatan jumlah responden yang mengurangi tabungannya untuk membayar cicilan utang."|Seto Wardono (Dir. Group Riset LPS) 

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, sepakat bahwa; secara industri memang NPL sektor rumah tangga mengalami kenaikan. 

Lani, mengatakan, persoalan ini dipengaruhi oleh simpanan nasabah yang tidak cukup tumbuh, sehingga tidak bisa mengantisipasi adanya kredit macet.

"Namun, NPL ritel kami saat ini masih baik, tidak terlihat pelonjakan."|Lani (Presdir. CIMB Niaga) 

Lani, mengatakan, dirinya melihat tabungan ritel saat ini banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, alhasil kemampuan untuk menabung juga berkurang. 

di sisi lain, untuk nasabah segmen orang kaya lebih memilih alternatif instrumen lain untuk produk investasi, termasuk di luar negeri.

cukup tahu • total DPK CIMB Niaga per-April 2024 tercatat senilai IDR 250,4 Triliun. 

Capaian tersebut mengalami penurunan, apabila dibandingkan pada periode sama di tahun sebelumnya yang senilai IDR 252,4 Triliun.

"DPK kami secara tahunan flattish, hanya dana murah (CASA) yang masih tumbuh."|Lani (Presdir. CIMB Niaga), Kamis, (12/06/25).

Sementara itu, SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri, Evi Dempowati, berpandangan, ada perubahan perilaku nasabah, seperti; meningkatnya kebutuhan hidup dan kecenderungan diversifikasi aset ke instrumen lain. 

Alhasil, perubahan perilaku itu mempengaruhi saldo rata-rata nasabah.

meski demikian, Evi melihat, kondisi tersebut tidak terjadi di bank berlogo pita emas ini. 

Evi, mengatakan, di saat industri mencatat penurunan rata-rata DPK per-rekening ritel, tabungan ritel Bank Mandiri masih tumbuh positif secara tahunan sekitar 8,5% di Mei 2025.

"Pertumbuhan ini terutama didorong oleh segmen individual dan High Net Worth Individual."|Evi (SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri) 

BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Perbankan, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: BI, LPS, CIMB Niaga, Bank Mandiri, 

| Penerbit: Kupang TIMES

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®