Edisi: 1.184
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel
WASHINGTON DC, KUPANG TIMES - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan, Militer AS telah menjatuhkan bom ke Iran, Minggu, (22/06/25) pagi WIB.
militer AS mengebom 3 (tiga) situs nuklir Iran.
Hal tersebut diumumkan secara resmi, Sabtu, (21/06/25), malam waktu AS.
secara rinci, bom AS menghancurkan 3 (tiga) situs nuklir di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
namun, kerusakan besar difokuskan pada fasilitas nuklir yang berada di Fordow.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, serangan militer AS ke Iran, sebagai momen historik bagi Amerika Serikat, Israel dan bagi dunia.
usai mengebom 3 (tiga) Infrastruktur Nuklir Iran, Presiden AS, Donald Trump, meminta Iran untuk merundingkan perdamaian.
"Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,
"Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,
selamat kepada Prajurit Amerika Kita yang hebat,
tidak ada militer lain di Dunia yang dapat melakukan ini,
Iran sekarang pasti setuju untuk mengakhiri perang ini,
SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN.!."|Trump (Presiden AS) dikutip dari CNBC International.
Potret: AP|Properti • Pesawat Pembom B-2
cukup tahu • dalam serangan udara tersebut, militer AS menggunakan pesawat pembom B-2.
Namun, tidak disebutkan jenis bom apa yang digunakan.
sebelumnya, pada hari Sabtu, (21/06/25) beberapa Pesawat Pembom Siluman B-2 Angkatan Udara AS meninggalkan Missouri, menuju barat melintasi Samudra Pasifik.
Pesawat-pesawat Besar itu merupakan satu-satunya pesawat AS yang mampu membawa GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom seberat 30.000 pon yang dikenal sebagai "penghancur bunker."
tindakan hari Sabtu tersebut, menempatkan Washington dalam konflik bersenjata langsung dengan Iran, sebuah eskalasi besar di saat Israel masih menyerang Negeri Persia untuk melumpuhkan program nuklir Teheran dan menggulingkan rezimnya.
Keputusan tersebut, sekali lagi melibatkan militer Amerika Serikat dalam peperangan aktif di Timur Tengah, sesuatu yang Trump janjikan untuk dihindari selama masa jabatan keduanya.
itu juga menandai perubahan besar dari kurang dari 48 jam yang lalu, ketika Trump, mengatakan, AS akan membutuhkan waktu "dua minggu" untuk melihat apakah konflik antara Israel dan Iran dapat diselesaikan secara diplomatis /atau dengan konflik bersenjata.
"berdasarkan fakta, ada peluang besar negosiasi yang mungkin /atau mungkin tidak terjadi dengan Iran dalam waktu dekat,
saya akan membuat keputusan, apakah akan melakukannya dalam dua minggu ke depan /atau tidak."|Trump (Presiden AS) pada hari Kamis, (19/06/25) dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Gedung Putih.
di balik layar, Presiden AS, Donald Trump telah berupaya mencapai kesepakatan dengan Iran terkait program nuklirnya.
dan dalam beberapa bulan terakhir, Presiden AS, Donald Trump dilaporkan, menekan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menunda serangan.
Donald Trump dan Presiden Amerika sebelumnya, telah lama bersikeras bahwa; Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir.
Presiden AS, Donald Trump pada masa jabatan pertamanya menarik AS keluar dari perjanjian nuklir yang telah ditengahi oleh pemerintahan Obama dan negara-negara lain dengan Iran pada tahun 2015, dengan alasan perjanjian tersebut gagal melindungi Amerika atau menghalangi tujuan pengayaan Teheran.
PM Israel, Benjamin Netanyahu, telah lama mengklaim bahwa; Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.
PM Israel, Benjamin Netanyahu bahkan mengancam akan terus menyerang program nuklir Iran hingga negara itu tidak memiliki teknologi nuklir.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Perang, Politik, Hukum,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: AP, CNBC International, WH,
| Penerbit: Kupang TIMES