Edisi: 1.138
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menduga, Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, karena siswa tidak menggunakan sendok, saat menyantap kudapan yang diberikan.
selain itu, siswa tersebut, diduga belum cuci tangan dengan bersih.
"tidak salah karena terbiasa makan tidak pakai sendok,
Namun, kami mendidik dia untuk cuci tangan,
Jadi, bisa saja, yang keracunan adalah hal-hal seperti itu."|Prabowo (Presiden RI), dalam rapat Kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, (05/05/25)
Prabowo, sedikit menceritakan ppengalamannya, saat meninjau pelaksanaan makan gratis di salah satu sekolah.
dalam satu ruangan, 10 dari 30 siswa tidak menggunakan sendok untuk menyantap makan bergizi.
Prabowo menduga, makan tidak menggunakan sendok membuat siswa keracunan.
selain tidak menggunakan sendok, Prabowo menduga, kasus keracunan, karena ada siswa yang belum terbiasa mengonsumsi menu makan gratis seperti susu.
meski begitu, Prabowo meyakini, para siswa kedepannya akan biasa mengonsumsi susu.
"masalah itu dia enggak pernah minum susu.. kami kasih susu, dia butuh waktu penyesuaian."|Prabowo (Presiden RI)
Prabowo, mengklaim, angka kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis lebih kecil dibandingkan angka penerima manfaat.
angka kasus keracunan makan gratis sekitar 200 orang dari 3 juta penerima manfaat.
"dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang (yang keracunan)."|Prabowo (Presiden RI)
dengan jumlah tersebut, Prabowo, mengatakan, tingkat keberhasilan Makan Bergizi Gratis mencapai 99,9%
sementara, tingkat kasus keracunan 0,005%.
mantan Menteri Pertahanan RI itu, menghargai target Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, yang tidak ingin ada lagi penyimpanan dalam pelaksanaan makan gratis.
meski begitu, Prabowo, meyakini, Makan Bergizi Gratis bisa berjalan dengan baik.
"tapi saya hargai karena Kepala BGN dan jajaran mengatakan, 'Pak, sasaran kita adalah zero penyimpangan, zero kesalahan,'
dan kami mengerti tidak gampang di dapur itu yang kerja 50 orang, satu dapur yang kerja 50 orang."|Prabowo (Presiden RI)
Kasus dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis mencuat di berbagai daerah.
setidaknya empat wilayah telah melaporkan insiden serupa, sejak program tersebut diterapkan awal 2025.
salah satunya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, tepatnya di SDN 33 Kasipute, Rabu, (23/04/25)
belasan murid alami muntah-muntah, setelah mencium aroma amis dari paket MBG yang berisi nasi, chicken karage, tahu goreng, dan sayur soup.
Kepala sekolah setempat, Santi Jamal, mengatakan, aroma tidak sedap berasal dari ayam krispi yang sudah tidak layak konsumsi.
Pihak Kepolisian mengonfirmasi ada 53 dari 1.026 paket makanan yang tidak segar.
pada Senin, (21/04/25), keracunan massal juga dilaporkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1.
Peristiwa tersebut, menjadi bagian dari Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan pemerintah daerah, setelah total 176 warga mengalami gejala serupa akibat konsumsi makanan dari acara hajatan warga.
di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 29 siswa SD Katolik Andaluri dilarikan ke fasilitas kesehatan usai menyantap makanan MBG pada Selasa, (18/02/25)
Para siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan, seperti; mual dan muntah.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Kesehatan, Pendidikan,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Kemensetneg RI, BGN, Kemenkes RI,
| Penerbit: Kupang TIMES