Edisi: 1.162
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah membentuk Koperasi Desa Merah Putih, yang diproyeksikan dan berfokus pada Penguatan Ekonomi Pedesaan dan UMKM.
Namun, tahukah anda, sebelumnya Koperasi serupa pernah ada di Indonesia lho.? Ya, namanya 'Koperasi Unit Desa.'
Koperasi Unit Desa dibentuk oleh Presiden Ke-2 RI, Soeharto, era Orde Baru, tahun 1970-an, sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Pedesaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kecil.
Tujuan Program KUD,
1. menjadi pusat kegiatan ekonomi desa,
2. menyalurkan pupuk bersubsidi,
3. membantu petani mengakses kredit dan memasarkan hasil panen,
4. mengintegrasikan petani dalam sistem ekonomi nasional.
Keberhasilan Program KUD,
Pada awalnya KUD berkembang pesat, didukung oleh subsidi pemerintah, bantuan modal dan regulasi yang mempermudah operasional.
KUD berhasil, karena beberapa hal, antara lain:
1. Pertumbuhan Pesat,
Pada tahun 1980-an, Jumlah KUD meningkat tajam, hingga lebih dari 9.000 ribu unit, di seluruh Indonesia,
2. Distribusi Pupuk dan Kebutuhan Pokok,
KUD jadi instrumen penting dalam distribusi barang-barang pokok dan subsidi,
3. Pendanaan,
didukung penuh oleh Pemerintah lewat BRI dan Program Inpres.
Namun, dalam Jangka Panjang, program KUD mengalami penurunan efektivitas dan akhirnya gulung tikar, karena beberapa alasan, antara lain:
1. Top-down dan Semu,
KUD bukan tumbuh dari inisiatif rakyat, tapi lebih ke 'Proyek Pemerintah.'
Banyak KUD dibentuk, yang sifatnya formalitas.
2. Ketergantungan,
KUD tidak mandiri secara finansial dan sangat tergantung pada bantuan Negara.
Begitu subsidi dan sokongan politik berhenti, banyak yang ambruk.
3. Korupsi dan Salah Kelola,
Banyak KUD disalahgunakan, terutama saat menjadi alat distribusi pupuk dan kredit.
manajemen buruk dan banyak kasus penyimpangan.
4. Tumpang Tindih Fungsi,
tanpa kapasitas yang cukup, KUD dipaksa menangani terlalu banyak fungsi, mulai dari; pertanian, simpan pinjam dan logistik.
Akhir dari KUD,
Pada tahun 1998, setelah runtuhnya Orde Baru, KUD kolaps dan mengalami kerugian besar, diantaranya:
1. BRI keluar dari Skema Subsidi,
2. Pupuk Bersubsidi mulai disalurkan lewat jalur lain,
3. Desentralisasi membuat KUD kehilangan pengaruh Politik dan perlindungan Negara,
4. Banyak KUD bangkrut dan beralih fungsi.
Kerugian Finansial, yang dialami KUD,
1. Kredit Macet IDR 3 Triliun,
2. Aset Mangkrak IDR 1,4 Triliun,
3. dari 9.000-an KUD, tersisa 1.500-2.000 pasca tahun 2000.
Jadi, bisa dibilang, KUD sukses sebagai alat pembangunan negara Orde baru, tapi gagal sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat yang berkelanjutan.
lalu bagaimana Program Koperasi Desa Merah Putih.?
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Sejarah, Informasi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: TCO, Kumparan, Kemenkeu RI, sumber lainnya,
| Penerbit: Kupang TIMES