Edisi: 1.127
Halaman 5
VATIKAN, KUPANG TIMES - Paus Fransiskus dimakamkan hari ini, Sabtu, (26/04/25) setelah disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus.
para pelayat dapat mendatangi peti jenazahnya yang terbuka untuk memberikan penghormatan dan salam perpisahan terakhir mulai, Rabu, (23/04/25) hingga Jum'at, (25/04/25) malam, waktu Vatikan.
ribuan umat, diperkirakan, akan mengantre, untuk memberikan penghormatan dan salam perpisahan terakhir kepada Paus Fransiskus, sejumlah langkah telah diambil untuk menghindari pembusukan, seperti yang terjadi pada Paus-Paus sebelumnya.
Jenazah Fransiskus menjalani proses pembalsaman sementara yang dikenal sebagai tanatopraksi, menurut Andrea Fantozzi, pendiri Institut Nasional Tanatopraksi Italia (INIT).
"tujuannya adalah memperlambat proses pembusukan alami."|Fantozzi (Pendiri UNIT) dikutip dari AFP.
Prosedur medis tersebut, menggunakan, cairan kimia dan harus dilakukan dalam waktu 36 jam setelah kematian dan memakan waktu beberapa jam.
Praktik medis ini, diatur di Italia berdasarkan undang-undang yang disahkan pada tahun 2022, dianggap sebagai evolusi modern dari pembalsaman, dan dibedakan dengan penggunaan zat yang kurang invasif yang lebih menghormati tubuh manusia.
Prosedur medis ini, melibatkan penyuntikan cairan pengawet ke dalam sistem arteri, desinfeksi menyeluruh pada tubuh, riasan korektif, dan penataan tangan dan wajah untuk memastikan penampilan yang tenang dan damai.
Vatikan menerbitkan gambar pertama pada Selasa, (22/04/25) dari Paus Fransiskus di peti jenazah yang terbuka, mengenakan jubah kepausan merah, mitra di kepalanya, dan rosario di antara jari-jarinya.
Gambar-gambar tersebut berasal dari Kebaktian, Senin, (21/04/25) malam di kapel Casa Santa Marta, kediaman Vatikan tempat Paus Fransiskus tinggal selama 12 tahun kepausannya, dan tempat ia meninggal.
Namun, Fantozzi menolak untuk mengonfirmasi apakah dirinya turut dalam proses tersebut dengan alasan masalah privasi dan ketentuan protokol Vatikan.
dan Vatikan menolak berkomentar.
Media Italia melaporkan bahwa; Fantozzi mengawasi proses pembalsaman pendahulu Fransiskus, Benediktus XVI, yang meninggal pada tahun 2022 hampir satu dekade setelah mengundurkan diri sebagai paus.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Religius, Edukasi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: AFP, Reuters, Vatican News,
| Penerbit: Kupang TIMES