Edisi: 1.110
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan dan mengakui ucapan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan /atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi terkait teror Kepala Babi ke Kantor Tempo salah.
dalam pernyataannya, Hasan Nasbi, menyarankan, Kepala Babi yang dikirim ke Jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana untuk dimasak saja.
"itu ucapan yang menurut saya teledor.. itu ya keliru,
saya kira Beliau menyesal."|Prabowo (Presiden RI), saat wawancara dengan tujuh Pemimpin Redaksi Dan Jurnalis Senior Media Nasional, di Sentul, Jawa Barat, Minggu, (06/04/25)
Najwa Shihab, pendiri Narasi TV yang ikut dalam wawancara Prabowo, mengizinkan Tempo mengutip wawancara tersebut.
Prabowo, mengatakan, kesalahan yang dilakukan jajarannya dalam berkomunikasi itu, lantaran mereka baru menjabat di pemerintahan.
Prabowo, sedikit menjelaskan, banyak dari mereka berasal dari berbagai latar belakang dan belum cepat menyesuaikan diri dengan komunikasi publik.
"mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot,
Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei /atau akademis, muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan, menurut saya."|Prabowo (Presiden RI)
cukup tahu • Presiden RI, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan dengan 6 (enam) pemimpin media di kediamannya Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Ahad.
Pertemuan yang berlangsung selama 3,5 jam pada pukul 09:00 WIB itu dihadiri oleh Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis • Pemimpin Redaksi tvOne, Lalu Mara Satriawangsa • Pendiri Narasi, Najwa Shihab • Pemimpin Redaksi Detikcom, Alfito Deannova • Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra • Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar, Retno Pinasti • dan Pembawa Acara TVRI, Valerina Daniel.
cukup tahu • pada pertengahan Maret 2025 lalu, Kantor Tempo, mendapatkan sejumlah teror.
teror tersebut terdiri dari Kiriman Paket Kepala Babi Tanpa Telinga • Bingkisan Berisi Enam Tikus Mati dengan Kepala Terpotong • dan Kejahatan Digital, berupa; Doksing terhadap Francisca Christy Rosana alias Cica, Jurnalis Desk Politik dan salah satu Host Siniar Bocor Alus.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, mengatakan, kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja-kerja jurnalistik dan kebebasan pers.
Namun, Setri, menegaskan bahwa; internal redaksi Tempo sama sekali tidak merasa gentar dengan segala bentuk intimidasi.
pihaknya telah melaporkan kasus ini beserta barang bukti ke Mabes Polri pada Jum'at.
“Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar.”|Setri (Pemred Tempo), dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, (22/03/25)
alih-alih mengecam teror, Kepala Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi, justru memberikan pernyataan yang menuai kontroversi.
Hasan Nasbi, menyarankan, kepala babi tersebut dimasak saja.
“sudah dimasak saja.”|Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan), saat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jum'at, (21/03/25)
Pernyataan tersebut didasarkan pada respons Cica di media sosial X, yang dianggap Hasan sebagai lelucon.
Hasan Nasbi, berpendapat bahwa; jika korban sendiri tidak merasa terancam, maka insiden ini sebaiknya tidak dibesar-besarkan.
“Saya lihat medsos Cica.. dia [Cica] minta dikirim daging babi.. artinya dia (merasa) tidak terancam,
dia bisa bercanda.. kirimin daging babi dong."|Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan)
Hasan Nasbi, mempertanyakan, apakah kepala babi yang dikirim benar-benar merupakan ancaman /atau hanya sekadar lelucon.
“apakah itu beneran seperti itu.? atau cuma jokes.? Karena mereka menanggapinya dengan jokes."|Hasan Nasbi (Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Narasi TV,
| Penerbit: Kupang TIMES