Edisi: 1.197
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
Poin Penting:
• Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun ke 115 pada September 2025, level terendah sejak April 2022, namun masih berada di zona optimis (>100).
• Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) melemah ke 102,7, ditopang optimisme penghasilan (112,9) dan pembelian barang tahan lama (103,2)
• Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga melemah ke 127,2, seiring penurunan ekspektasi penghasilan dan kegiatan usaha.
JAKARTA, KUPANG TIMES - Bank Indonesia melaporkan Keyakinan Konsumen terhadap kondisi ekonomi menurun.
dan itu terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2025 berada di level 115, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 117,2. Angka tersebut juga menjadi terendah sejak April 2022 yang menyentuh level 113,1.
Berdasarkan Hasil Survei Konsumen BI, IKK pada September 2025 masih mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga, yang masih berada di level optimis di atas 100.
Optimisme tersebut tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 102,7, meskipun lebih rendah daibandingkan 105,1 pada bulan sebelumnya.
Terjaganya IKE bersumber dari komponen Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/ Durable Goods (IPDG) yang tercatat di level optimis masing-masing sebesar 112,9 dan 103,2.
sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (KLK) masih berada di level pesimis sebesar 92,0.
Secara umum, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini tercatat tetap optimis untuk seluruh kelompok konsumen.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, indeks tertinggi tercatat pada responden pengeluaran > IDR 5 Juta (122,3), diikuti oleh pengeluaran IDR 4,1-5 Juta (112,6).
Sementara itu, kelompok pengeluaran IDR 1-2 Juta merupakan satu-satunya kelompok yang mengalami kenaikan persepsi terhadap penghasilan saat ini menjadi sebesar 104,9.
Namun, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini berada pada zona pesimis (<100) pada kelompok pendidikan SMA dan Akademi/Diploma dengan indeks sebesar 86,4 dan 99,5.
Sementara kelompok pendidikan Sarjana dan Pascasarjana tercatat meningkat dan berada pada zona optimis dengan indeks masing-masing sebesar 106,0 dan 121,8.
Berdasarkan kelompok usia, seluruh responden pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini.
pun demikian dengan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat sebesar 127,2, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 129,2. 129,2.
IEK September 2025 didukung oleh Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) sebesar 123,1, sedikit meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 122,8.
sementara itu, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) tercatat masing-masing sebesar 134,3 dan 124,2, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 136,7 dan 128,2
Persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan mengalami peningkatan terbesar pada kelompok pengeluaran IDR 1-2 Juta sebesar 124,4, diikuti IDR 4,1-5 Juta 137,0, dan > IDR 5 Juta 144,5.
Sementara penurunan optimisme terjadi pada kelompok pengeluaran IDR 2, 1-3 Juta 120,8 dan IDR 3,1-4 Juta 127,6.
Berdasarkan kelompok usia, ekspektasi penghasilan pada kelompok usia 31-40 tahun sebesar 135,4 dan 51-60 tahun 125,3 tercatat menurun, sedangkan kelompok usia lainnya tercatat meningkat.
Selanjutnya, prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang tercatat meningkat pada tingkat pendidikan akademi/diploma sebesar 128,2 dan sarjana 126,4, sementara tingkat pendidikan lainnya tercatat menurun.
Sedangkan berdasarkan kelompok usia, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja tercatat meningkat pada kelompok 20-30 tahun sebesar 127,2, 41-50 tahun 128,2, dan >60 tahun 111,5.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Ekonomi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Bank Indonesia,
| Penerbit: Kupang TIMES