Edisi: 1.148
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - Pernyataan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, yang mengatakan, gaji guru dan dosen sebagai tantangan bagi Keuangan Negara ditanggapi oleh Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Rocky, memberikan kritik pedas dengan mengatakan, Jika Sri Mulyani berada di Prancis era revolusi, kepalanya mungkin sudah dipenggal.
ucapan Menkeu RI itu, sangat berbahaya, karena secara fundamental menyalahi tugas Konstitusional Negara untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Filsuf itu, menggunakan, analogi sejarah yang sangat tajam untuk mengkritik Sri Mulyani.
Rocky, merujuk pada Revolusi Prancis 1789, di mana seorang Menteri Keuangan yang dianggap gagal dan membebani rakyat bisa menghadapi konsekuensi fatal.
"Sri Mulyani kemarin bicara soal guru menjadi beban dari negara,
Kalau dia ada di Prancis sudah lama dipenggal kepalanya."|RG (Akademisi) dikutip dari YouTube channel pribadinya, Rabu, (20/08/25).
Rocky, mengingatkan, sejarah mencatat bagaimana Menteri Keuangan Raja Louis XVI, Étienne de Silhouette, dianggap gagal, karena menaikkan pajak rakyat demi menutupi biaya hidup mewah istana.
konteks ini adalah peringatan bahwa; seorang Menteri Keuangan tidak boleh melupakan mandat dasar negaranya.
Rocky, mempertanyakan pemahaman Sri Mulyani terhadap Konstitusi Indonesia.
Rocky, sedikit menjelaskan, UUD 1945 secara tegas memerintahkan Negara untuk bertanggung jawab atas pendidikan warganya.
"apakah Sri Mulyani mengerti bahwa; tugas Negara di Indonesia.. di negeri ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.?
oleh karena itu.. biaya pendidikan harus ditanggung negara."|RG (Akademisi)
Rocky, menekankan, desain Negara Indonesia sejak awal adalah sosialis, yang berarti; harus selalu berpihak pada rakyat kecil, terutama dalam hal-hal mendasar seperti; pendidikan.
"Kita negara yang didesain secara sosialistis dengan konsekuensi negara harus.. mesti diberikan justru untuk meningkatkan taraf pendidikan kita."|RG (Akademisi)
cukup tahu • Polemik ini bermula, saat Menkeu RI, Sri Mulyani, berbicara dalam Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu.
saat itu, Sri Mulyani, mengatakan, tantangan gaji rendah guru dan dosen menjadi beban besar bagi APBN dan kemudian dirinya melempar wacana, apakah pembiayaan pendidikan harus sepenuhnya ditanggung negara /atau perlu melibatkan partisipasi masyarakat.?
Pernyataan inilah yang memicu gelombang kritik keras dari berbagai kalangan, termasuk dari Rocky Gerung.
Pandangan Lain tentang Pernyataan Kontroversi Sri Mulyani,
selain Rocky Gerung, ada juga seorang pengamat politik, yang cukup aktif di platform media sosial Instagram, yakni; Balqis Humaira.
dalam IG-nya Balqis Humaira, juga menanggapi pandangan dan kritikan Rocky Gerung terhadap pernyataan Menkeu RI, Sri Mulyani terkait gaji guru dan dosen.
berikut, ulasannya:
"Sorry.. ijinin Gue nulis lebih gelap dari bang Rocky bilang.!
Jadi gini.. Kalo lo tau di Prancis itu.. rakyatnya nggak pernah kompromi sama penguasa yang nginjek perut mereka,
Sejarah udah buktiin,
dulu harga roti naik aja.. bisa bikin revolusi gede-gedean.. Raja sama Ratunya dipenggal di depan rakyatnya sendiri.. Kenapa.? Karena buat mereka.. Kalo perut lapar.. Hidup nggak lagi soal sabar.. Hidup udah bertahan,
Nah.. Rocky Gerung pake analogi itu,
dia (Rocky Gerung) lagi bilang ke Sri Mulyani; 'kalo di Prancis.. Kepala anda udah dipenggal,' maksudnya; 'kalo kebijakan yang lo buat di sini.. dipraktekin di sana.. Rakyat udah nggak bakal diem.. mereka udah lama turun.. udah lama ngelawan.. dan penguasa udah pasti tumbang,
masalahnya di Kita.. Kebijakan yang keluar makin aneh.. Pajak sembako pernah diwacanain.. Pajak digital jalan.. UMKM yang jualan receh dikejar.. Lah.. sementara Konglomerat Besar bisa ngeles pake skema rumit; ada yang main di luar negeri.. ada yang lolos.. karena dekat dengan elit,
Jadi.. Kesannya Negara ini kayak Vampire: 'berani ngisep darah rakyat kecil.. tapi nggak nyentuh elit.. yang duduk manis di kursi empuk,
itulah mengapa Rocky marah.. dia mau bilang; 'Jangan anggap rakyat bakal terus diam.. Kesabaran itu ada batasnya dan kalo udah meledak.. Ledakannya bisa lebih keras dari sekadar kritik,'
Lo bayangin yaa.. tiap hari rakyat udah ppontan-panting cari makan.. Gaji pas-pasan.. Harga barang naek.. Ongkos hidup makin mencekik,
bukannya dapet nafas lega.. malah dicekik lagi pake kebijakan aneh.. Pajak sana.. Pajak sini.. segala hal mau ditarik.. bahkan yang recehan sekalipun,
UMKM baru merintis.. baru belajar jualan.. langsung kena Pajak,
Pedagang Online jualan seratus ribu sebulan aja.. udah digedor,
lah.. sementara perusahaan gede.. yang duitnya triliunan.. bisa kabur ke luar negeri dengan trik akuntansi yang rakyat biasa aja nggak ngerti,
Jadi.. Keliatan banget.. Negara ini.. beraninya sama yang lemah.. tapi kecut perut.. Kalo hadapin yang gede."
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Sosial, Sejarah,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: RG YouTube channel, IG Balqis Humaira,
| Penerbit: Kupang TIMES