Edisi: 1.137
Halaman 3
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Direktur Utama Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, resmi mengumumkan pengunduran dirinya di perusahaan pelat merah tersebut kepada media, Senin, (11/08/25).
“Saya Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara menyampaikan bahwa pada hari ini, tanggal 11 Agustus 2025, mengajukan pengunduran diri yang diserahkan kepada Danantara pada siang hari ini."|Joao (Dirut. Agrinas Pangan Nusantara)
Joao, mengatakan, surat pengunduran tersebut sudah disampaikan kepada staf Danantara di level manager.
surat pemberitahuan tersebut, sesuai dengan undang-undang, terhitung dari tanggal 11 Agustus 2025, dirinya (Joao) tidak lagi berhak menandatangani dokumen terkait dengan Agrinas, meski masih menjabat untuk 30 hari ke depan.
cukup tahu • Joao sudah menduduki jabatan tersebut selama 6 bulan.
Joao, mengatakan, dalam rentang waktu tersebut, dirinya belum bisa memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan petani.
“saya mohon maaf kepada seluruh warga negara khususnya kepada petani.. kepada negara.. kepada Presiden yang sudah menunjuk saya untuk mengemban jabatan ini."|Joao (Dirut. Agrinas Pangan Nusantara)
Joao, mengatakan, selama ini, dirinya tidak bisa bekerja secara maksimal dalam menjalankan perintah Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membangun kondisi pertanian yang tertinggal dan petani yang saat ini masih terkesploitasi sehingga tidak mampu bangkit dari keterpurukan.
“Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakkan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan ini tidak didukung sepenuhnya oleh: stakeholder /atau para-para pembantu-pembantunya,
sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk membuat langkah-langkah nyata yang kami siapkan.. termasuk dukungan anggaran sampai hari ini Agrinas Pangan Nusantara masih nol."|Joao (Dirut. Agrinas Pangan Nusantara)
Joao, mengatakan, Badan Pengelola Investasi Danantara sebagai badan baru yang mempercepat /atau mempersingkat kegiatan bisnis, justru kini menjadi penghambat dengan birokrasi yang terlalu panjang dan berbelit-belit sehingga program kerja Agrinas-pun terhambat.
“itulah birokrasi-birokrasi yang terus dipertahankan dan dipraktekan di dalam Danantara sehingga sampai hari inipun kami masih dimintakan lagi FS [Feasibility Study/ Studi Kelayakan] yang sampai hari ini mungkin sudah ketiga /atau keempat kali kami serahkan."|Joao (Dirut. Agrinas Pangan Nusantara)
Joao, mengatakan, saat ini Danantara tidak berfokus pada situasi pangan yang kini dianggapnya berada di masa yang genting dan menjadi perhatian Presiden.
lembaga tersebut, justru berorientasi pada administrasi, yang menurutnya, seharusnya hanya berperan sebagai alat dukung,
“Pengalaman kami selama 6 bulan kami menemukan bahwa; kami alami sendiri.. bahwa; proses administrasi itu sangat panjang.. sangat bertele-tele dan hampir tidak mungkin kami bisa melaksanakan itu."|Joao (Dirut. Agrinas Pangan Nusantara)
Joao, mengatakan, hal ini mengakibatkan, berbagai proyek yang menjadi prioritas negara ini tidak bisa dengan cepat diwujudkan.
Karena Danantara tidak cukup berani mengambil langkah, untuk menyelamatkan dan mewujudkan apa yang menjadi arahan Presiden kepada lembaga tersebut.
Joao, mengatakan, sikap yang saat ini diambil tersebut bukanlah merupakan kritikan kepada Danantara.
Joao, merasa bahwa; saat ini dirinya mungkin belum terbiasa dengan sistem administrasi birokrasi yang sangat berbelit dan dianggapnya menghambat dan bertele-tele.
“Sehingga kami ingin menggunakan waktu kami lebih berguna untuk kegiatan-kegiatan lain yang bisa bermanfaat bagi banyak orang."|Joao (Dirut. Agrinas Pangan Nusantara)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Birokrasi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Joao Angelo De Sousa Mota, Agrinas Pangan Nusantara,
| Penerbit: Kupang TIMES
