Edisi: 985
Halaman 5
Integritas |Independen |Kredibel
PARIS, KUPANG TIMES - Perdana Menteri Perancis, Michel Barnier, yang dikenal sebagai Negosiator Utama Uni Eropa dalam pembicaraan Brexit, harus menghadapi kenyataan pahit ketika pemerintahannya dijatuhkan dalam 'mosi tidak percaya' yang bersejarah, Rabu, (04/12/24) malam.
setelah hanya menjabat selama tiga bulan, Barnier kini tercatat sebagai Perdana Menteri Perancis dengan masa jabatan tersingkat sejak berdirinya Republik Kelima pada tahun 1958 silam.
Barnier, segera mengajukan pengunduran diri, Kamis, (05/12/24).
Barnier, yang dilantik oleh Presiden Perancis, Emmanuel Macron, pada bulan September 2024 lalu, untuk memimpin pemerintahan minoritas setelah pemilu parlemen yang tidak menghasilkan mayoritas, menunjukkan ketenangannya di tengah situasi yang sulit.
"Saya tidak takut,"|Barnier (PM Perancis), beberapa saat sebelum parlemen memutuskan nasib pemerintahannya.
"Saya jarang merasa takut dalam hidup politik saya,"|Barnier (PM Perancis), dilansir AFP.
Ketenangan Bernier, sudah terlihat saat dirinya dipercaya sebagai negosiator Brexit untuk Uni Eropa.
sebagai negosiator, Bernier dikenal sebagai figur yang tegas, sopan, dan sangat dihormati oleh timnya.
Perjalanan Karier,
Barnier memulai karier politiknya pada usia 27 tahun sebagai anggota parlemen dari wilayah Haute Savoie, kawasan pegunungan Alpen yang sering, dia sebut sebagai asal usul pendekatan metodisnya dalam bekerja.
Bernier, kemudian menduduki berbagai posisi penting, termasuk sebagai Menteri Luar Negeri dan Komisaris Uni Eropa, sebelum kembali ke panggung Politik Nasional.
Ketika diangkat menjadi Perdana Menteri Perancis, Barnier berusia 73 tahun, menjadi yang tertua dalam sejarah politik modern Prancis, menggantikan Gabriel Attal yang berusia 35 tahun.
Namun, meskipun memiliki pengalaman panjang, Barnier mengakui bahwa; dirinya tidak tertarik mempertahankan jabatan tersebut dengan segala cara.
"Menjadi Perdana Menteri adalah suatu kehormatan," katanya dalam wawancara televisi sehari sebelum mosi tidak percaya,
"Tetapi semua kemewahan kekuasaan? Saya tidak peduli dengan itu."|Barnier (PM Perancis)
Keputusan Bersejarah,
dalam mosi tidak percaya, partai-partai oposisi dari sayap kanan dan kiri berhasil menggulingkan pemerintahan Barnier.
mosi tidak percaya tersebut, menandai, akhir yang dramatis dari jabatan perdana menteri yang singkat, namun, penuh tantangan.
seorang menteri dalam kabinetnya, mengatakan, Barnier sebagai "inkarnasi stabilitas," tetapi kritik juga muncul, dengan seorang anggota parlemen menggambarkannya sebagai "kekecewaan besar" dan terlalu kuno."
Barnier juga dikenang karena bukunya, 'My Secret Brexit Diary: A Glorious Illusion,' yang menyoroti pandangannya terhadap keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
dalam buku tersebut, Bernier menulis; "Mereka (Inggris) tidak menyadari konsekuensi sebenarnya dari apa yang dipertaruhkan."
cukup tahu • setelah gagal mendapatkan nominasi dari partai sayap kanan The Republicans untuk menantang Macron dalam pemilu presiden 2022, Barnier sebagian besar menghilang dari panggung politik Prancis.
dalam pidatonya setelah mosi tidak percaya, Barnier menekankan bahwa; dirinya ingin dikenang sebagai "seorang pria yang jujur, patriot, dan seorang Eropa sejati yang melayani negaranya dengan martabat."
Adapun mosi tidak percaya kepada Michel Barnier diajukan oleh kelompok sayap kiri Perancis dan mendapatkan dukungan dari kelompok kanan.
langkah tersebut diambil usai Barnier, Senin, (02/12/24) memaksakan rancangan undang-undang pembiayaan jaminan sosial tanpa melalui pemungutan suara anggota parlemen.
dengan dukungan kelompok sayap kanan, mayoritas dari 331 anggota parlemen dari 577 anggota parlemen memilih untuk menggulingkan pemerintahan Barnier.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Politik, Sejarah,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Parlemen Perancis, AFP, Brexit, Uni Eropa, Reuters,
| Penerbit: Kupang TIMES