Mensos RI, Tri Risma Sujud di Kaki Guru SLB Negeri A Pajajaran.!

Edisi : 335

Halaman 2

       Foto: KT

BANDUNG, JABAR, KUPANG TIMES - Para pengajar Sekolah Luar Biasa Negeri A Pajajaran menagih janji Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, terkait rencana Kementerian Sosial Republik Indonesia, yang akan menghibahkan lahan seluas 1.600 meter persegi di kawasan Balai Wyata Guna.

Para pengajar SLB Negeri A Pajajaran mendatangi Mensos RI, Tri Rismaharini, saat melakukan Kunjungan Kerja ke Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, (21/02/23) pagi tadi.

Dan, perdebatan para pengajar SLB Negeri A Pajajaran, dengan Mensos RI, Risma, tidak terhindarkan, saat keduanya membahas kondisi bangunan SLB Negeri A Pajajaran, Mensos RI, Risma, tiba-tiba sujud di hadapan salah seorang guru SLB.

Mensos RI, Risma, mengatakan bahwa; "pihaknya hanya bisa memperbaiki gedung sekolah yang sudah rusak,"

"karena biayanya untuk kepentingan anak didik setelah lulus sekolah,"

Kepala SLB Negeri A Pajajaran, Gungun Guntara, mengatakan, "pihak sekolah hanya menagih janji Mensos untuk merealisasikan hibah lahan di kawasan Balai Wyata Guna sejak lama,"

"Perjuangan kami di SLB Pajajaran sudah lama,"

"Masalah lahan yang masih ngambang dalam arti begini,"

"kami tuntut janji bu Risma akan menghibahkan lahan, seluas kurang lebih 1.600 meter persegi di sini,”

"status lahan yang masih mengambang itu berimbas pada kondisi bangunan sekolah yang tak terawat sehingga infrastruktur sekolah mengalami rusak dan hampir runtuh,"

"Dari pantauan di lokasi, bagian atap sekolah tersebut mengalami rusak sampai reyot,"

"Tiang penyangganya pun sudah lapuk dan mengkhawatirkan,"

"Harapan saya, terkait janji rehab sekolah, bisa tereliasasi, dan harus sesuai dengan standar pelayanan minimal,"

"Standar pelayanannya jauh dari layak,”

"Kami sadar betul, bangunan sekolah yang saat ini berdiri jauh dari kata layak sebagai ruang belajar para peserta didik penyandang disabilitas ini,"

"Bangunan sekolah tersebut terdiri dari 17 ruang kelas untuk seluruh jenjang SD, SMP, hingga SMA,"

"Namun, sekolah itu tidak memiliki ruang untuk pertemuan atau-pun ruang olahraga,"

"Di-sini ada 17 kelas, tapi tidak punya ruang pertemuan dan ruang olahraga,"|Gungun Guntara (Kepala SLB Negeri A Pajajaran) saat di-temui di Wyata Guna

       Foto: Kondisi terkini, Gedung SLB Negeri A 
       Pajajaran

Kepentingan setelah lulus sekolah Terpisah, Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, mengatakan bahwa; "Kemensos menyetujui hibah lahan yang di-peruntukkan sebagai ruang /atau sarana pendidikan para penyandang disabilitas,"

"Lebih jauh dari itu, saya berharap agar sekolah juga memikirkan bagaimana kehidupan penyandang disabilitas pasca lulus sekolah,"

"Saya juga mendorong pihaj sekolah, supaya tidak sekadar memikirkan hibah lahan,"

"Namun juga memikirkan bagaimana keahlian para peserta didik sampai bisa hidup mandiri dengan keahliannya,"

"Jadi awalnya hibah saya setuju,"

"karena ini untuk pendidikan, tetapi anak-anak disabilitas di sini butuh pekerjaan,"

"Akhirnya kami buatkan kafe untuk mereka dilatih barista,”

"Namun, jika lahan itu dihibahkan maka kegiatan-kegiatan ekonomi mandiri yang selama ini sudah berjalan seperti kedai kopi yang dikelola oleh para penyandang disabilitas akan tutup,"

"Oleh karenanya, Risma lebih mengamini adanya perbaikan sekolah dan penambahan ruang kelas,"

"Namun, tidak dengan menghibahkan lahan Balai Wyata Guna,"

"Makanya kalau itu, saya hibahkan, usaha anak-anak, pasti akan tutup, makanya biar saja mereka gabung,"

"Ini sekolah, akan kami perbaiki,"

"Sudah sekarang saya perintahkan perbaikan dan penambahan ruang kelas,”

|Narasi: Sosial, Pemerintah, Pendidikan, Budaya, Keuangan, Hukum,
|Teks: W.J.B

|Sumber Literasi: Kemensos RI, SLB Negeri A Pajajaran,

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®