Edisi: 1.263
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
Pictures: GMN|Properti • ilustrasi
HOLLYWOOD, KUPANG TIMES - Dewan direksi Warner Bros Discovery, berpotensi menolak tawaran hostile Paramount Skydance sebesar USD 108,4 Miliar atau sekitar IDR 1.600 Triliun, Rabu (17/12/25).
Potensi penolakan disebabkan oleh kurangnya jaminan pembiayaan yang memadai dari pihak Paramount.
dalam surat kepada pemegang saham yang dipublikasikan lewat dokumen resmi, dewan menyatakan Paramount telah “menyesatkan” pemegang saham tentang jaminan penuh tawaran tunai USD 30 per-saham yang diklaim didukung oleh keluarga Ellison, termasuk CEO Oracle, Larry Ellison.
dikutip dari Reuters, Rabu (17/12/25), dewan direksi menegaskan, jaminan tersebut “tidak pernah ada.”
Tawaran Paramount dianggap mengandung “berbagai risiko besar.”
Dewan menilai, tawaran tersebut lebih rendah dibanding kesepakatan merger dengan Netflix.
Kesepakatan Warner Bros dengan Netflix memberikan harga USD 27,75 per-saham untuk seluruh studio film dan televisi Warner Bros, perpustakaan konten, dan layanan streaming HBO Max.
Kesepakatan ini mengikat, tanpa perlu pembiayaan ekuitas, dan didukung komitmen utang yang kuat.
Ketua Dewan Warner Bros, Samuel Di Piazza, mengatakan, pemungutan suara pemegang saham belum dijadwalkan.
namun, diperkirakan berlangsung musim semi atau awal musim panas tahun depan.
Tanggapan Paramount Skydance,
Paramount belum memberikan komentar resmi.
sementara itu, Netflix menyambut baik keputusan dewan.
Co-CEO Netflix, Ted Sarandos, mengatakan, kesepakatan mereka “lebih unggul dan terbaik untuk pemegang saham.”
pada perdagangan premarket, saham Warner Bros turun 1,4% menjadi USD 28,5.
Netflix naik 1,5%, sedangkan Paramount turun 1,8%.
Paramount, mengklaim, telah menyiapkan pembiayaan senilai USD 41 Miliar, ekuitas yang dijamin keluarga Ellison dan RedBird Capital, serta USD 54 Miliar, komitmen utang dari Bank of America, City, dan Apollo.
Namun, dewan Warner Bros, meragukan komitmen ekuitas tersebut, karena hanya didukung Lawrence J. Ellison Revocable Trust yang aset dan kewajibannya tidak transparan dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Dewan, menyatakan, trust tersebut, bukan pengganti jaminan kuat dari pemegang saham utama.
Dewan juga mempertanyakan kelayakan kredit Paramount yang kapitalisasi pasarnya sebesar USD 15 Miliar, dengan peringkat kredit mendekati level non-investasi.
Jika akuisisi terjadi, Paramount diperkirakan akan memiliki rasio utang 6,8 kali pendapatan operasional dengan arus kas bebas yang minim.
selain itu, dewan menilai rencana Paramount mencapai sinergi sebesar USD 9 Miliar terlalu ambisius dan berpotensi menimbulkan pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang melemahkan industri.
Warner Bros membantah tuduhan Paramount tentang ketidakadilan proses negosiasi.
Dewan mengaku telah melakukan puluhan pertemuan dengan pimpinan Paramount dan memberikan masukan atas setiap tawaran.
Paramount juga sudah mengajukan izin regulasi di AS dan memberi tahu regulator Eropa untuk mempercepat proses persetujuan.
Dewan Warner Bros yakin, kedua kesepakatan, baik dengan Netflix maupun Paramount, bisa mendapatkan persetujuan regulasi.
Namun, tawaran Netflix lebih aman dengan break-up fee sebesar USD 5,8 Miliar lebih tinggi dibanding USD 5 Miliar dari Paramount.
Dewan mengatakan, tawaran Paramount “ilusif” dan dapat dibatalkan atau diubah kapan saja sebelum kesepakatan selesai, berbeda dengan perjanjian merger mengikat Netflix.
“Penawaran Paramount mengandung risiko tinggi dan potensi kerugian besar bagi pemegang saham Warner Bros Discovery."|tulis dewan WB dalam dokumen resmi.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Bisnis,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Warner Bros Discovery,
| Penerbit: Kupang TIMES

