Edisi: 1.212
Halaman 1
Integritas |Independen |Kredibel
KUPANG TIMES - 'Akibat Perubahan Iklim, Nyamuk ditemukan di Islandia, yang selama ini dikenal sebagai satu-satunya Negara bebas nyamuk.'
Kini Islandia bukan lagi Negara bebas nyamuk.
Rekor itu dipatahkan oleh 3 (tiga) ekor nyamuk—dua betina dan satu jantan—yang ditemukan di taman rumah pribadi di wilayah Kjósarhreppur (Kjós) pada 16 dan 18 Oktober 2025.
Penemuan tersebut, diungkapkan, warga setempat, Björn Hjaltason, melalui unggahan di grup Facebook bernama Skordýr á Íslandi (Serangga di Islandia).
“Saya langsung tahu bahwa (hewan) ini belum pernah saya lihat sebelumnya."|Hjaltason (warga), dikutip dari Live Science, Selasa, (21/10/25)
seorang Entomolog di Institut Sejarah Alam Islandia, Matthías Alfreðsson, mengonfirmasi, nyamuk tersebut berasal dari spesies Culiseta annulata.
Hjaltason kemudian menulis “benteng terakhir telah runtuh,” meski belum dapat dipastikan apakah nyamuk-nyamuk itu mampu bertahan melewati musim dingin Islandia.
Islandia selama ini dikenal sebagai salah satu negara bebas nyamuk, meski negara tetangganya, seperti; Norwegia, Skotlandia, dan Greenland memiliki berbagai spesies serangga itu.
Para ilmuwan menduga nyamuk tidak bisa berkembang biak dalam kondisi iklim ekstrem di Islandia.
Profesor emeritus limnologi di Universitas Islandia, Gísli Már Gíslason, mengatakan, nyamuk yang sesekali terbawa ke Islandia melalui pesawat pun tidak pernah bisa membentuk populasi.
Negara Islandia memiliki banyak kolam dan rawa yang cocok untuk bertelur.
Namun, siklus beku-cair berulang sepanjang tahun membuat telur dan larva mati sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa.
Ahli biologi serangga dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Robert Jones, mengatakan, larva nyamuk membutuhkan air yang tidak membeku untuk berkembang.
“siklus ini mengganggu perkembangan dan membunuh telur serta larva nyamuk sebelum sempat menjadi dewasa, sehingga populasi sulit terbentuk."|Jones (akademisi)
Perubahan Iklim Datangkan Nyamuk Pertama di Islandia,
Para Ilmuwan, mengingatkan, perubahan iklim dapat mengubah rekor lama Islandia.
“musim semi dan gugur yang lebih hangat dapat menciptakan periode air tergenang yang lebih lama, memungkinkan nyamuk membentuk populasi permanen."|Jones (akademisi)
hal yang sama, disampaikan oleh Immo Hansen, profesor biologi di New Mexico State University.
“saat ini kami melihat nyamuk tropis mulai menyebar ke arah utara di Amerika Serikat."|Hansen (akademisi)
Hansen, mengatakan, nyamuk tropis bisa bertahan, apabila musim dingin semakin hangat.
Jika nyamuk akhirnya berhasil membentuk populasi di Islandia, sejarah yang dulu terjadi di Hawaii akan berulang.
Hawaii sempat bebas nyamuk hingga 1826.
Serangga tersebut akhirnya masuk ke Hawai melalui kapal-kapal dari Eropa dan Amerika.
Bagaimanapun juga, Jones menilai risiko masuknya spesies nyamuk pembawa penyakit seperti Aedes tetap rendah.
“Kajian pemodelan menunjukkan sebagian besar wilayah di Eropa Utara tetap tidak cocok untuk penularan demam berdarah bahkan hingga 2080."|Hansen (akademisi)
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Sains,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: Live Science,
| Penerbit: Kupang TIMES

