Edisi: 1.154
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Partai NasDem, resmi memutuskan, menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR-RI.
Keputusan tersebut, diteken langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, hari ini, Minggu, (31/08/25)
Keduanya dipastikan, tidak lagi aktif menjadi anggota DPR-RI RI per 1 September 2025.
"Bahwa atas pertimbangan hal-hal tersebut di atas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem."|Hermawi (Sekjen NasDem) dalam keterangan resminya, Minggu, (31/08/25)
Hermawi, mengatakan, aspirasi masyarakat menjadi acuan utama Partai NasDem.
Namun, dalam perjalanan mengawal aspirasi masyarakat itu terdapat kader NasDem yang pernyataannya menciderai perasaan publik.
tindakan mereka (Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach) tidak selaras dengan wajah perjuangan NasDem.
"Hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem."|Hermawi (Sekjen NasDem)
cukup tahu • Sebelumnya, Sahroni dan Nafa Urbach sama-sama menyampaikan pernyataan yang memantik kemarahan publik.
Sahroni sempat mengatakan, usulan untuk membubarkan DPR RI disampaikan oleh orang tolol.
Sahroni, juga menyatakan, mendukung Polda Metro Jaya menangkap dan memenjarakan massa aksi yang bertindak anarkis, sekalipun mereka masih anak-anak.
Sementara, Nafa Urbach membela kenaikan tunjangan anggota DPR-RI.
Nafa, mengatakan, perjalanan dari kantornya di Kebayoran ke DPR-RI macet.
cukup tahu • unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR-RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek online (OJOL) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas Kendaraan Taktis Brimob 'Barracuda.'
Peristiwa tersebut, membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver Ojol.
Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar dan lainnya.
unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
Sejumlah fasilitas umum, seperti; halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar, Sabtu, (30/08/25).
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Hukum, Politik,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: DPP NasDem,
| Penerbit: Kupang TIMES