Edisi: 1.198
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
JAKARTA, KUPANG TIMES - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan, Kebutuhan Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa melonjak hingga IDR 240 Triliun pada 2026.
Perkiraan ini dengan mempertimbangkan Target Penerima Program MBG yang pada tahun 2026 ditetapkan sebanyak 82,9 Juta orang dari Pelajar, Ibu Hamil, dan Balita.
Target tersebut sebenarnya sama dengan target MBG tahun 2025, dengan perkiraan kebutuhan anggaran mencapai IDR 116 Triliun.
"Kalau kita lihat dari sisi outlook anggaran dari mulai IDR 71 Triliun ke IDR 116 Triliun, bahkan kalau keseluruhan program mungkin bisa mencapai IDR 240 Triliun /atau dalam hal ini cukup signifikan dalam porsi belanja Pemerintah."|Sri Mulyani (Menkeu RI), saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR-RI, Selasa, (01/07/25).
Sri Mulyani, mengatakan, Pemerintah menargetkan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi pada 2026 sebanyak 30.000 unit.
Angka tersebut, sama dengan target 2025 yang per 30 Juni telah terealisasi 1.863 unit SPPG.
Program Makan Bergizi Gratis ini, diharapkan, dapat berkontribusi pada produk domestik bruto sebesar 1,03% di 2026 dan 0,29-0,49% di 2025.
Sri Mulyani, mengungkapkan, program MBG akan memberikan efek berganda (multiplier effect) ke Perekonomian Nasional.
Pasalnya, Program ini membutuhkan sekitar 1,65 Juta Tenaga Kerja yang terlibat pada putaran pertama dan bertambah jadi 2,5 Juta orang pada Putaran Kedua.
dalam bahan paparannya, dijelaskan, 1 unit SPPG membutuhkan sekitar 54 orang pekerja untuk menjadi Kepala SPPG • tukang masak • ahli gizi • admin • koordinator lapangan • tukang cuci dan pengemudi.
Setiap SPPG juga akan melibatkan pihak ketiga seperti 5 produsen sayur dan buah serta 22 petani.
dari kebutuhan pekerja di SPPG itu, para pekerja yang berasal dari warung sekolah yang tutup, pegawai terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan pengangguran terbuka berpeluang mengisi posisi-posisi yang ada di pelaksana operasional SPPG sesuai dengan keahlian masing-masing.
"dengan MBG kita harap ciptakan multiplier effect baik dari sisi demand maupun supply, dari supply chain-nya, maupun dari sisi masyarakat atau keluarga yang anak-anaknya akan menjadi generasi muda yang sehat."|Sri Mulyani (Menkeu RI)
cukup tahu • Pemerintah dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026 telah mengusulkan anggaran untuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang menjalankan program MBG sebanyak IDR 217,86 Triliun pada 2026.
Alokasi anggaran BGN tersebut akan digunakan sebagai dukungan manajemen IDR 7,45 Triliun dan Pemenuhan Gizi Nasional IDR 210,40 Triliun.
sebelumnya, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan, program Makan Bergizi Gratis membutuhkan dana sekitar IDR 28 Triliun setiap bulan pada tahun 2026.
itu artinya, jika dihitung selama 12 bulan, maka total anggaran MBG pada 2026 mencapai IDR 336 Triliun.
"Kalau tahun depan kita butuhnya IDR 28 Triliun per-bulan."|Dadan (Kepala BGN) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (24/02/25).
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Keuangan, Kesehatan, Gizi,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: BGN, Kemenkeu RI,
| Penerbit: Kupang TIMES