Edisi: 985
Halaman 2
Integritas |Independen |Kredibel
USA, KUPANG TIMES - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Hamas dengan pernyataan tegas, jika para sandera yang ditawan tidak dibebaskan, sebelum pelantikannya, maka akan ada Konsekuensi Besar yang harus diambil Timur Tengah, Senin, (02/12/24).
Donald Trump akan dilantik sebagai Presiden AS, Senin, (20/01/25) mendatang.
"Jika para sandera, tidak dibebaskan, sebelum tanggal 20 Januari 2025,
tanggal di-mana, saya dengan bangga menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat,
akan ada Konsekuensi dan Neraka Yang Harus Dibayar di Timur Tengah,
dan lagi mereka yang bertanggung-jawab, melakukan kekejaman, terhadap kemanusiaan ini,
Semua orang membicarakan para sandera yang ditawan dengan sangat kejam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan keinginan seluruh dunia, di Timur Tengah,
tapi itu semua hanya omong kosong, dan tidak ada tindakan,
mereka yang bertanggung jawab akan menerima hukuman lebih berat daripada siapa pun yang pernah menerima hukuman dalam sejarah panjang Amerika Serikat,
BEBASKAN PARA SANDERA SEKARANG.!"|Donald Trump (Presiden terpilih AS) dikutip dari Truth Social-nya
cukup tahu • Pemerintah Israel memperkirakan, masih ada 101 warga Israel yang ditahan di Gaza.
angka tersebut tercatat hampir 14 bulan setelah Militer Israel melakukan agresi militer ke Palestina, sebagai serangan balasan terhadap serangan Hamas ke Wilayah Israel, Jum'at, (07/10/23) lalu.
agresi militer tersebut, menewaskan lebih dari 44.000 orang serta melukai 105.000 lainnya, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan membuat Jalur Gaza hancur.
sementara Hamas, mengatakan bahwa; 33 sandera Israel yang ditahan di Gaza telah tewas, sebagian besar akibat serangan udara Israel, sejak 7 Oktober 2023 lalu. Senin, (02/12/24).
dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, kelompok Hamas mengatakan, "33 tahanan Israel tewas, dan beberapa dari mereka masih belum diketahui keberadaannya akibat tindakan dan sikap keras kepala Benjamin Netanyahu."
Hamas juga memperingatkan bahwa; agresi militer Israel yang terus berlanjut, akan meningkatkan jumlah korban jiwa di antara para sandera Israel.
dalam Kontestasi Pilpres AS, November kemarin, Perdana Menteri Israel, Banjamin Netanyahu, mendukung pemilihan Donald Trump Ke Gedung Putih.
dalam masa jabatan pertama sebagai presiden, sebelum digantikan oleh Joe Biden, Donald Trump memindahkan Kedubes AS di Israel ke Yerusalem.
Pemindahan tersebut, membuat marah Palestina, yang menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Negara Palestina di masa depan.
selain itu, ancaman Donald Trump, Senin, (02/12/24) adalah contoh terbaru di mana dirinya berusaha memanfaatkan posisinya sebagai presiden terpilih untuk memaksakan konsesi dari aktor asing sebelum menjabat dan dengan cara yang bertentangan dengan kebijakan luar negeri AS saat ini.
Trump memperingatkan mengenai tarif yang akan datang terhadap Cina, Meksiko dan Kanada melalui postingan media sosial minggu lalu.
dilansir USA Today, surat resmi terbaru Trump di media sosial yang menyatakan bahwa; AS dapat membalas langsung terhadap Hamas menyusul pengumuman pada Senin, (02/12/24) dari Pasukan Pertahanan Israel bahwa; Warga Negara AS-Israel Omer Neutra telah tewas dalam serangan mendadak militan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan jasadnya ditahan di Gaza.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
• Informasi Artikel:
| Konteks: Politik, Hukum,
| Penulis: W.J.B
| Sumber: USA Today, Truth Social,
| Penerbit: Kupang TIMES