Ribuan Umat Katolik BERIKAN Penghormatan Terakhir di Pemakaman Uskup Emr. Petrus Turang.?

Edisi: 1.109
Halaman 4
Integritas |Independen |Kredibel

      Potret: KT|Properti

KUPANG TIMES - memiliki karakter yang tegas, keras dan tidak suka banyak bicara /atau basa-basi. 

Namun, di balik semuanya itu, ada kelembutan, kemurahan hati, dan belas kasih kepada umat dan masyarakat. 

selama 27 tahun, dirinya terus menyampaikan Kabar Baik dan berbuat baik.

Selasa, (08/04/25) pagi, ribuan umat dan pelayat datang mengelilingi peti, tempat dirinya dibaringkan di Katedral Kristus Raja Kupang, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

para umat dan pelayat berdo'a dan mengucapkan salam perpisahan, lalu memakamkannya di dalam kompleks katedral. 

dialah Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang. 

sebelum emeritus, Petrus Turang menjabat sebagai Uskup Agung Kupang dari 1997 hingga 2024. 

Petrus Turang, mengembuskan nafas terakhirnya di salah satu rumah sakit di Jakarta, setelah beberapa bulan berjuang melawan sakit yang dideritanya. 

Petrus Turang menderita komplikasi, sakit jantung, dan gagal ginjal.

Isak tangis yang semula sayup-sayup terdengar, kian keras saat peti jenazah dipikul para frater menuju tempat pemakaman. 

Peti jenazah berselubungkan bendera Vatikan, warna kuning putih, membela lautan manusia dari dalam hingga ke luar halaman katedral.

umat berdiri memberikan penghormatan dengan tangan mereka berusaha menyentuh peti jenazah yang melintas di hadapan mereka. 

sentuhan, doa, dan tangis sebagai ungkapan salam perpisahan pada Monsinyur Turang. 

Pria kelahiran Tataaran, Minahasa, Sulawesi Utara, pada 23 Februari 1947 itu dimakamkan di tanah Timor. 

saat peti sudah dimasukkan ke dalam liang kubur, selembar kain tenun suku Timor diselubungkan. 

banyak tokoh yang memberi kesan, salah satunya Gubernur Prov. NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan dalam perayaan ekaristi pemakaman. 

Melki, sapaan akrabnya, duduk di bangku paling depan sayap kanan.

Melki melangkah dari tempat duduknya, dan tiba di peti jenazah, dirinya memberi penghormatan terakhir. 

setelah menyapa para hadirin, Melki terlihat terdiam saat hendak menyampaikan kesannya terhadap almarhum.

Melki, kemudian memulai berbicara dengan terbata-bata sambil menahan tangisan ketika mengatakan bahwa; Monsinyur Petrus Turang memberikan perhatian yang besar tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi semua kalangan di NTT. 

”Dia memberi diri bagi semua orang."|Melki (Gubernur NTT) 

Melki terlihat menangis, saat mengungkapkan kekagumannya kepada Monsinyur Petrus Turang yang menjadi salah satu tokoh agama yang dianggap berjasa bagi Indonesia. 

”Presiden Prabowo Subianto datang memberi penghormatan terakhir."|Melki (Gubernur NTT) 

Presiden RI, Prabowo Subianto datang ke Katedral Jakarta, tempat jenazah Monsinyur Petrus Turang disemayamkan sebelum diterbangkan ke Kupang.

cukup tahu • Presiden RI, Prabowo Subianto mengenal Monsinyur Petrus Turang sebagai seorang pribadi yang baik. 

almarhum juga dinilai selalu memiliki pikiran positif. 

dalam pekerjaannya, almarhum juga dianggap senantiasa mengutamakan rakyat kecil.

”Beliau orang baik.. selalu berpikir positif dan beliau selalu kerja untuk rakyat kecil, 

Itu yang saya tahu."|Prabowo (Presiden RI) sebelum meninggalkan lokasi.

terkait kedatangan Presiden RI, Prabowo Subianto, Kardinal Suharyo, mengatakan, Presiden dan almarhum saling mengenal sejak lama dan memiliki hubungan baik. 

Kardinal Suharyo, juga membenarkan ihwal adanya hubungan keluarga antara almarhum dan Presiden, Sabtu, (05/04/25).

Kardinal Suharyo, mengatakan, Monsinyur Turang memiliki relasi yang cukup luas, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri. 

Relasi yang diperoleh dari kecerdasan dan keluwesannya bergaul. 

Relasi itu sering kali membuka jalan datangnya solusi bagi beberapa persoalan yang dialami masyarakat.

sementara itu, Uskup Agung Kupang Monsinyur Hironimus Pekaenoni, mengatakan, Monsinyur Petrus Turang sebagai pribadi yang tegas. 

Petrus Turang mendidik para imam dengan keras. 

dan Monsinyur Hironimus adalah buah pertama dari karya /atau didikan dari Monsinyur Petrus Turang. 

Monsinyur Petrus Turang yang menahbiskan diakon Hironimus menjadi imam pada 27 tahun silam.

Monsinyur Hironimus, mengatakan, dalam kancah politik luar negeri, Petrus Turang pernah terlibat menjadi anggota komisi keadilan dan kebenaran Indonesia dan Timor Leste. 

Monsinyur Petrus Turang ditunjuk langsung oleh Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin Indonesia waktu itu.

Monsinyur Petrus Turang telah berpulang. 

banyak yang menangisi kepergiannya, dari umat sampai gubernur meneteskan air mata duka. 

Beristirahat dalam damai, Monsinyur Petrus Turang.


BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.

Informasi Artikel:

| Konteks: Religius, Sosial, Sejarah, 

| Penulis: W.J.B

| Sumber: Keuskupan Agung Kupang, 

| Penerbit: Kupang TIMES, 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Copyright © 2022 The Kupang Times Newsroom.com ™ Design By The Kupang Times Newsroom.com ®