Edisi: 782
Halaman 4
Integritas|Independen |Kredibel
ISRAEL, KUPANG TIMES - Pihak Otoritas /atau Pemerintah Israel, menutup kantor cabang berita Al Jazeera di Israel, Minggu, (05/05/24), beberapa jam setelah pemungutan suara pemerintah untuk menggunakan undang-undang baru untuk menutup operasi jaringan berita tersebut.
Kabinet Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan suara mayoritas, memutuskan dan memilih menutup kantor berita Al Jazeera di Israel, beberapa minggu setelah parlemen Israel menerbitkan undang-undang, yang mengizinkan penutupan sementara lembaga penyiaran asing, yang dianggap sebagai ancaman bagi Keamanan Nasional, selama perang di Gaza.
"Pemerintah yang saya pimpin dengan suara bulat memutuskan: saluran penghasutan Al Jazeera akan ditutup di Israel,"|Benjamin Netanyahu (PM Israel), cuitan resmi di akun media sosial X, dikutip Al Jazeera, Senin, (06/05/24).
sementara Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, dalam cuitannya di platform X, menulis: dirinya telah menandatangani perintah terhadap Al Jazeera dan akan segera berlaku.
Karhi, mengatakan, bahwa; dirinya memerintahkan untuk melakukan penyitaan perangkat /atau peralatan penyiaran milik kantor berita Al Jazeera, yang selama ini, digunakan untuk menyampaikan konten berita, termasuk peralatan pengeditan dan perutean, kamera, mikrofon, server dan laptop, serta peralatan transmisi nirkabel dan beberapa telepon genggam.
Kemudian, pada Minggu, (05/05/24), Polisi Israel, melakukan pemeriksaan di kantor berita Al Jazeera di Yerusalem Timur, dan menghentikan layanan siaran berita.
para Kritikus, mengatakan, sikap Pemerintah Israel tersebut, sebagai hari yang kelam bagi media dan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai sikap pemerintah garis keras Benjamin Netanyahu terhadap kebebasan berbicara.
para pejabat pemerintah Israel, mengatakan, bahwa; langkah tersebut dibenarkan, karena Al Jazeera merupakan ancaman bagi keamanan nasional.
kantor berita Al Jazeera yang didukung oleh Pemerintah Qatar, mengkritik operasi militer Israel di Gaza, sepanjang waktu selama perang tujuh bulan.
kantor Al Jazeera, mengatakan, tuduhan bahwa; Al Jazeera mengancam keamanan Israel adalah kebohongan yang berbahaya dan konyol yang membahayakan para jurnalisnya.
"Al Jazeera Media Network, mengutuk keras dan mengecam tindakan kriminal yang melanggar hak asasi manusia dan hak dasar untuk mendapatkan informasi.
manajemen Al Jazeera, menegaskan, haknya untuk terus memberikan berita dan informasi kepada pemirsa globalnya,"|Kantor Berita Al Jazeera, dikutip The Guardian
laporan akhir yang direkam sebelumnya, yang memperlihatkan momen pembatasan penyiaran yang dilakukan oleh Pemerintah Israel terhadap seorang reporter berita Al Jazeera di Yerusalem, disiarkan oleh berita Al Jazeera, sejak larangan tersebut diberlakukan.
kantor Al Jazeera, sebelumnya menuduh Pemerintah Israel dengan sengaja menargetkan beberapa jurnalisnya, termasuk Samer Abu Daqqa dan Hamza Al-Dahdouh, yang keduanya terbunuh di Gaza, saat terjadi konflik.
Pemerintah Israel membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa; mereka tidak menargetkan jurnalis.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia juga mengkritik langkah tersebut.
"Media yang bebas dan independen sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas,"
"sekarang, lebih-lebih lagi dengan adanya pembatasan yang ketat dalam pelaporan dari Gaza,"
"Kebebasan berekspresi adalah hak asasi manusia yang utama,"
"Kami mendesak pemerintah Israel, untuk mencabut larangan tersebut,"|Kantor Komisaris Tinggi PBB, Divisi Hak Asasi Manusia, di platform X.
sebelumnya, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang memerintahkan, untuk melakukan penutupan sementara lembaga penyiaran asing yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Undang-Undang tersebut memungkinkan Netanyahu dan kabinet keamanannya untuk menutup kantor Al Jazeera di Israel selama 45 hari dan dapat diperpanjang, sehingga dapat tetap berlaku hingga akhir Juli /atau hingga akhir operasi militer besar di Gaza.
selain memuat laporan langsung dari lapangan mengenai korban perang, Al Jazeera juga sering mempublikasikan pernyataan video verbatim dari Hamas dan kelompok-kelompok militan lainnya di wilayah tersebut, yang menuai kritik tajam dari para pejabat negara Israel.
BERSUARA KERAS untuk Demokrasi dan Keadilan dan Kejujuran.
| Narasi: Politik,
| Text: W.J.B
| Sumber Literasi: Al Jazeera, Kemkominfo Israel, Setkab Israel,